Reflection on World Women's Day 2018
Connect from my posts on previous posting on March 03, 2018 about "STOP! Femicide"; https://steemit.com/femicide/@abu-banderas/stop-femicide-16f22c7d9c3b
This time I will share the article about the reflection of World Women's Day 2018.
March 8 has been designated as World Women's Day.
But has it now answered all the questions about the injustice that many women feel? Of course this is a momentum for us all to fight for justice for them and to care for women and children.
Many cases of violence against women and children have morphed into icebergs that are not exposed and just disappear. There is no justice there.
I can not resist the emotion to describe every case of violence experienced by many women and children. Maybe one word, that is cruel. Just imagine me as a man alone unable to describe their wounds, let alone the victims that they actually feel. The psychological burden they receive is huge and heavy. Unfortunately, they not only suffer physically, but also have to feel the burden of life that is ostracized in the community. Oh, God..
It is our common responsibility both morally and in action to continue to fight for justice and protection for them.
Women have been injured many times, the wound must be healed. So that no more cases occur and are ignored before the law.
(Bahasa Indonesia)
Refleksi Hari Perempuan Sedunia 2018
Menyambung tulisan saya pada postingan sebelumnya pada tanggal 03 Maret 2018 tentang "STOP! Femicide"; https://steemit.com/femicide/@abu-banderas/stop-femicide-16f22c7d9c3b
Kali ini saya akan membagikan tulisan tentang refleksi Hari Perempuan Sedunia 2018.
8 Maret telah ditetapkan sebagai Hari Perempuan Sedunia.
Tapi apakah kini telah menjawab semua persoalan tentang ketidakadilan yang banyak dirasakan oleh perempuan? Tentu saja ini menjadi momentum bagi kita semua untuk memperjuangkan keadilan bagi mereka dan memberi kepedulian terhadap kaum wanita dan anak-anak.
Banyak kasus kekerasan terhadap wanita dan anak-anak telah menggulma menjadi gunung es yang tidak terekspos dan hilang begitu saja. Sakan tidak ada keadilan disana.
Saya tidak mampu menahan emosi untuk menggambarkan setiap kasus kekerasan yang dialami oleh banyak wanita dan anak-anak. Mungkin satu kata saja, yaitu kejam. Bayangkan saja saya sebagai lelaki saja tidak mampu melukiskan luka mereka, apalagi para korban yang dengan nyata mereka rasakan. Beban Psikologi yang mereka terima sangat besar dan berat. Malangnya lagi, mereka tidak hanya menderita secara fisik, tapi juga harus ikut merasakan beban hidup yang dikucilkan ditengah masyarakat. Oh Tuhan..
Ini menjadi tanggung jawab kita bersama baik secara moral maupun tindakan untuk terus memperjuangkan keadilan dan perlindungan kepada mereka.
Perempuan telah banyak terluka, luka itu harus disembuhkan. Agar tidak ada lagi kasus yang sama terjadi dan diabaikan didepan hukum.
I feel you!!
Happy International women's day!! From Venezuela
Thanks so much @ommeditacion