Tak seperti tadisi akhir tahun sebelumnya dimana musik dan alkohol selalu menemaniku, kali ini ku terduduk di depan laptop ditemani secangkir kopi hangat sambil merangkai kata-kata penutup tahun yang penuh kenangan ini. Setahun sudah berlalu, rutinitas itu terasa sangat singkat. Tak hanya aku, mungkin kita semua merasa hal yang sama.
Perkenalkan, namaku Daprin. Seorang pemuda (untuk saat ini) dari Bali yang serius menjadi seorang developer. Ini adalah artikel perkenalanku. Aku ingin bercerita pengalamanku disepanjang tahun ini, mungkin terdengar boring bagi kalian yang bukan bergelut dibidangku namun cobalah mengerti sedikit cerita seorang manusia yang setiap hari memeluk laptopnya ini.
Awal tahun aku masih menjadi seorang web developer yang belum dapat membuat produk. Entah karena passion-ku bukan disana atau aku tak bisa membagi waktu antara cinta, teman dan pekerjaan. ASP .NET MVC, salah satu framework web aplikasi yang kugeluti setiap hari bersama partner kerjaku. Bahasa pemrogramannya C#, dengan database SQL Server dibumbui jQuery untuk framework javascriptnya dan Bootstrap untuk framework cssnya.
Wahh pakek produk Microsoft semua nih? antek - antek Micosoft ya?
Lingkungan kerjaku menggunakan produk Microsoft, dan saat ini aku masih menikmati ngoding dengan C#. Banyak fitur yang sangat aku suka. LINQ dan Entity Framework salah satunya. Kamu harus coba sebelum berkata tidak. Namun hati-hati dengan ";" (Titik Koma) karena untuk saat ini masih wajib ditulis di C# agar tidak ada syntax error.
Trus kok masih pakai jQuery? Gak jaman now banget sih...
Dunia web programming berkembang sangat-sangat pesat. Terlebih framework javascript, ada banyak sekali di luar sana. Aku terlalu ketinggalan jaman dan membuatku bertanya - tanya, apa benar aku berminat di web programming?
Ditengah kebingunganku, masalah demi masalah menghampiri. Masalah pribadi yang tak bisa kuceritakan pada kalian, hingga membuatku sangat terpuruk di jurang kegalauan yang paling dalam.
Saatnya untuk bangkit
Perlahan pikiranku mulai sembuh dan kembali normal. Aku memutuskan untuk mencari hal baru, membuka diri dari dunia luar dan perkembangan teknologi, bagai orang buta yang baru membuka mata. Tak lama berselang, sebuah acara besar pun menarik perhatianku yaitu BEKRAF Developer Day Bali. Sebuah acara yang bertujuan untuk menginspirasi agar lebih banyak lagi startup digital yang bermunculan sesuai visi presiden kita, bapak Joko Widodo yaitu "Ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara pada 2020".
Acara itu berhasil menginspirasiku, aku tak mau kalah. Aku juga ingin turut serta menjadi bagian saat visi presiden kita tercinta itu terwujud. Aku seperti mendapat nyawa baru dengan tujuanku itu. Kuputuskan aku ingin menjadi seorang mobile developer karena orang-orang hebat di acara itu berhasil menghasutku untuk meninggalkan dunia web programming yang sampai sekarang aku masih belum tau apakah aku berminat di dunia itu.
Cross Platform Programming?
Kumulai langkahku selanjutnya dengan mempelajari Xamarin, sebuah tools gratis untuk membuat aplikasi mobile multiplatform yang sudah diakuisi oleh Microsoft . Xamarin terdiri dari Xamarin Native dan Xamarin Forms. Apa bedanya? Pengembangan dengan Xamarin Native hampir sama dengan pengembangan Android dengan Android Studio-nya, dan iOs dengan XCode-nya hanya saja bahasanya menggunakan C#, jadi kita bisa code C#nya bisa direusable untuk masing-masing platform. Xamarin Forms menggunakan XAML untuk mendesign interfacenya, yang akan digenerate sesuai dengan platform masing-masing . Jadi dengan Xamarin Native kita hanya bisa sharing code, namun lebih punya kontrol untuk behaviour masing-masing platform. Dengan Xamarin Forms kita bisa sharing code sekaligus sharing UI-nya.
Aku memilih mempelajari Xamarin Forms karena timku hanya aku seorang dan bahasa yang aku kenal hanya C#. Sembari belajar xamarin, aku juga belajar tentang ASP.NET Web API. ASP.NET Web API merupakan sebuah framework dari Microsoft untuk membuat Restful Service. Mempelajari Xamarin sangat menyenangkan, pattern Model View ViewModel (MVVM) sangat menarik dan membantu untuk memisahkan bussines layer dengan ui. Kendala saat belajar adalah sesuatu yang normal, dan aku mengalaminya. Aku sadar, untuk bisa membuat aplikasi multiplatform, aku harus mengerti masing-masing platform yang kubuat, tidak bisa instan seperti menyeduh mie terlebih sangat sedikit komunitas yang bisa aku ajak berdiskusi dan sharing untuk mengatasi masalah itu. Jika ini berlanjut dan aplikasi yang kukembangkan sudah diproduksi, akan sangat susah untuk melakukan maintenance karena developer Xamarin di Bali masih sangat sedikit. Xamarin is great, but I am not ready yet.
Indonesia Android Kejar
Berawal dari ajakan seorang teman, aku tertarik untuk mengikuti Indonesia Android Kejar. Indonesia Android Kejar adalah serangkaian kegiatan belajar bersama (study group) untuk mendukung developer Indonesia dalam mengembangkan aplikasi mobile melalui kursus online Udacity dan pertemuan offline. Kegiatan ini dijalankan oleh developer dan komunitasnya. Indonesia Android Kejar akan memfasilitasi pembahasan materi di level Beginner, Intermediate, dan Advance.
Belajar android tak terlepas dari Android Studio, Java, dan XMLnya. Hal baru lagi, belajar lagi, ketemu masalah lagi. Tapi kenapa tidak? Kalau dicoba pasti bisa, semua expert awalnya adalah seorang newbie. Seorang pacar juga awalnya orang asing. Adaptasinya cukup sulit, terbiasa menggunakan Visual Studio dan beralih ke Android Studio memerlukan waktu. Namun pada akhirnya aku jatuh cinta pada Android Studio dengan segala fiturnya yang memanjakanku bagaikan seorang raja. Itu baru toolsnya, sekarang tentang bahasanya. Beralih dari C# ke Java aku merasa kehilangan banyak fitur keren C#. Jika di C# aku bisa memanipulasi array dan collection hanya dengan beberapa baris kode, aku membutuhkan sedikit kerja keras di Java, selain itu java juga lebih boros kode dengan boiler platenya yang banyak. Beruntungnya sekarang Android Studio versi 3 ke atas sudah support untuk lamda expression jadi lebih bisa irit kode.
Aku tak tau apakah aku sudah jatuh cinta juga dengan java, karena hatiku masih milik C#. Aku tak ingin menduakan C#. Tapi java mengajarkanku banyak hal. Konsep Object Oriented Progamming benar-benar diaplikasikan di java. Inheritance, polymorphism, encapsulation, dan abstraction selalu menyapa. Terlebih penggunaan interface yang sangat intensif. Tidak hanya konsep OOP, aku juga belajar tentang bagaimana sebuah depedency injection dapat dimanfaatkan untuk sebuah arsitektur Model View Presenter (MVP) menggunakan Dagger 2 dengan mantra sihir dari RxJava2 untuk multithreadingnya. Aku yakin, C# juga tak kalah menariknya dengan java. Mungkin cara belajarku yang salah. Aku lebih lama belajar C# namun banyak hal yang aku pelajari di java selama 6 bulan ini. Aku mengambil hipotesa dari permasalahanku, yaitu dengan lebih banyak kita sharing lebih banyak hal yang kita pelajari. Hmmm... menarik.
Sudahi dulu bicara tentang tools dan bahasa yang membuat jidat makin mengkerut. Masih ada tentang Indonesia Android Kejar (IAK) yang belum aku ceritakan. Event ini sepenuhnya gratis, para fasilitator memang orang-orang yang mau berbagi waktu dan pengetahuan mereka. Aku merasa beruntung sekaligus menyesal. Menyesal karena semasa kuliah dulu belum ada event seperti ini di Bali. Beruntung karena mendapat banyak ilmu, teman dan keluarga baru. Sedih rasanya karena sekarang aku sudah resmi menjadi alumni IAK karena sudah tiga kelas itu aku tembus dengan peluru semangat. Untuk OmRobbie yang sudah mengajakku ikut ke IAK, Bli Satwika sebagai fasilitator kelas beginner saya, I Dewa Made Awidya sebagai fasilitator kelas intermediate, dan Adi Andrea sebagai fasilitator kelas advance, Dody sebagai penyelenggara, teman-teman seperjuangan, serta semua pihak yang mendukung terlaksananya IAK, aku mengucapkan terima kasih untuk acara yang sangat hebat ini, semoga makin banyak mencetak developer-developer yang berkualitas.
What's Next?
Kopiku sudah habis dan tahun 2018 sudah tak sabar unjuk gigi. Ritual yang disebut "Resolusi 2018" harus dilaksanakan dan aku tak mau ketinggalan. Resolusiku adalah menciptakan sebuah produk digital yang dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia untuk itu aku perlu lebih banyak lagi untuk belajar, belajar, dan belajar. Untuk ekosistem developer Indonesia aku akan mengajak semakin banyak orang untuk ikut sharing dan membuktikan hipotesaku bahwa "Semakin banyak sharing, semakin banyak ilmu yang kita dapat", salah satunya ikut berpartisipasi menjadi fasilitator Indonesia Android Kejar.
Selamat Tahun Baru 2018 untuk kita semua... Aku tutup tulisanku dengan sebuah puisi kontemporer dari daerah kelahiranku Bali agar kita sejenak merenung.
De ngaden awak bisa
Depang anake ngadanin
Geginane buka nyampat
Anak sai tumbuh luu
Ilang luu buka katah
Yadin ririh liu nu peplajahanArtinya:
Jangan mengira dirimu sudah pintar
Biarlah orang lain yang menilai diri kita/menyebutnya demikian
Ibarat kita menyapu
Sampah akan ada terus menerus
Kalaupun sudah habis, masih banyak debu
Biarpun kamu sudah pintar, masih banyak hal (yang harus dipelajari)
Hai @codeapin.. Selamat bertemu di Steemit! Senang anda datang di sini.. telah diupvote ya.. :3
Hai juga... Aku baru belajar disini...mohon bimbingannya
welcome to steemit @codeapin, best regards..
hopefully you feel at home here. 😊
I just started writing, and I began on this site. Happy New Year 2018
Hello friends, welcome, hope you survive here, happy to find a new world, happy to meet you, do not forget to follow me @ponpase, we are sharing here.
Hello... What does it mean to survive here? I just post what I want to share....
nice article to start your new journey in 2018 @codeapin :)
Thank you mas adi
yuk, kita kumpul. . .😃😃😃
Congratulations @codeapin! You received a personal award!
Click here to view your Board
Do not miss the last post from @steemitboard:
Congratulations @codeapin! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!