Akhir-akhir ini steemit kerap dibicarakan, terutama di warung-warung kopi di kota kami. Mereka membicarakan tentang sebuah media jejaring sosial yang mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah melalui postingan di situs tersebut.
Steemit ini katanya hampir sama dengan twitter, facebook atau instagram, yang bisa berbagi cerita, foto, komentar atau menyukai. Bedanya, steemit akan menghargai setiap tulisan dengan steem power dan steem dollar (saya belum paham dengan kedua istilah ini).
“Banyak yang sudah merasakan hasil dari steem, seperti si polan, bahkan si pulen saat ini merupakan steemian terkaya di Aceh,” kata salah satu teman kepada saya pekan lalu.
Steemian juga diingatkan untuk saling mengikuti dan berkomentar agar sesama stemian saling menguntungkan dengan perolehan dolar yang mengalir dari follow dan vote.
Meski banyak teman yang sudah menjadi steemian sejak pertengahan tahun lalu, namun baru pekan ini saya memberanikan diri bergabung dengan steemit, dan ini merupakan tulisan pertama saya.
Sebagai penghuni baru, bimbingan dari pendahulu sangat diharapkan, hal yang lebih penting adalah semoga di dunia baru ini dapat memperkuat silaturrahmi.
Salam, @emisa
Selamat datang di steemit...
Helo @emisa.. Selamat ngumpul di Steemit! Suka anda berkumpul di sini.. telah upvote ya.. :-}
yup, thanks
Selamat datang di Steemit @emisa
lihat2 ke mari ya :-}
Selamat datang.. sukses
Thanks om
Selamat bergabung oom
lihat2 ke sini ya om
Selamat datang bang Moh Isa @emisa di steemit. Mari kita lewati proses bersama dan saling transfer knowledge
ya ya, jangan lupa lihat2 ke mari
Seulamat teuka bang @emisa di Steemit..... Seumoga tanyoe jeut ta lewati masa proses....
saban2
Selamat datang di steemit,, salam sukses dari saya
sukses kembali..
@originalworks