Roh dan Tubuh Manusia (bagian ke 3)

in #islamic7 years ago (edited)

image

Adapun roh karena dia menghidupkan, maka dia hidup terus, tidak mengenal mati. Roh itu hidup kekal abadi, tidak akan musnah, hancur atau lebur. Sesudah seorang manusia mati dan tubuhnya dikubur dalam tanah, dibakar menjadi abu atau masuk kedalam samudera menjadi air, rohnya tetap hidup, tetap sadar dan mengerti, tetap melihat, mendengar dan merasa. Bahkan dengan kesadaran, pengertian, penglihatan, pendengaran dan perasaan yang lebih sempurna. Dengan perkataan lain, rohnya tetap hidup tanpa tubuh kasar seperti hidupnya para Malaikat, Jin dan lain-lai makhluk halus yang sudah sama kita ketahui. Hidup dalam keadaan lebih sadar, lebih mengerti, lebih tajam penglihatan dan pendengarannya.

Berkata Ali bin Abi Thalib :

الناس نيام و اذا ماتوا انتبهوا.

"Manusia hidup seperti orang yang tidur, bila sudah mati menjadi seperti orang yang sudah bangun dari tidur."

Manusia yang masih hidup mengerti tetapi dengan pengertian yang terbatas sekali. Sadar tetapi dengan kesadaran yang terbatas sekali. Karena pengertian dan kesadaran yang terbatas itulah, banyak diantara mereka hanya mementingkan soal makan, minum, pakaian, soal jasmani dan duniawi saja. Karena pengertian dan kesadaran yang terbatas itulah mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang merusak terhadap diri mereka sendiri dan juga terhadap orang lain. Karena pengertian dan kesadaran yang terbatas itulah mereka menjadi rusak akhlak dan budi pekertinya, menjadi manusia yang a moral, a susila, a sosial dan a theis.

Sesudah mati, setelah roh mereka keluar dari sangkarnya, yang bernama tubuh, barulah mereka mengerti dan sadar sesadar-sadarnya, tahu dan insyaf seinsyaf-insyafnya, bahwa di balik dunia yang luas dan fana ini, ada alam lain yang lebih luas dan abadi.

Karena kesadaran dan pengertian yang lebih sempurna itu, maka sesudah mati itulah mereka akan merasakan kesusahan dan kesengsaraan yang lebih sempurna pula.

Sebab itu sesudah mati benar-benar ada kesusahan dan kesengsaraan, benar-benar ada kebahagiaan dan kegembiraan.

Yang susah dan sengsara ialah roh-roh manusia yang jahat. Sedangkan yang gembira dan bahagia adalah roh-roh manusia yang baik.

Semua kejahatan yang dilakukan manusia dalam hidupnya pasti menyebabkan roh, jiwa dan batinnya menderita. Tetapi semasa hidupnya penderitaan batinnya itu tidak dirasakannya, karena kekurangan kesadaran dan pengertian, dan juga karena pengaruh kesenangan dan kelezatan duniawi nya. Tetapi sesudah dia mati, rohnya akan merasakan benar-benar akan derita karena kejahatan-kejahatan yang dilakukannya semasa hidupnya. Derita karena pengertian dan kesadaran sendiri, dan juga derita karena azab siksa kubur yang disiksakan kepada rohnya oleh Petugas Tuhan yang bernama Malaikat Mungkar dan Nakir sebagaimana yang sering dinyatakan dalam Kitab Suci Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah Saw.

***Bersambung.................



### ***Masih sangat panjang pembahasan tentang "Roh dan Tubuh Manusia". Saya akan sambung pada postingan selanjutnya.*** ### ***Nantikan postingan saya selanjutnya***

Follow me @ABRUNI

Sort:  


If you follow me, I will also follow you in return!
@abruni, I gave you a vote!Enjoy some !popcorn courtesy of @nextgencrypto!