Pantang pulang sebelum padam
Itulah slogan yang selalu dilantunkan oleh para petugas pemadam kebakaran, tiap jam, tiap menit, dan tiap detik mereka harus selalu siap dalam menjalankan tugas untuk menolong masyarakat untuk memadamkan api.
Lelah, letih bahkan badan yang sakit kadang tidak mereka hiraukan demi kepentingan bersama.
»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
"Jika senja menyapa, kicauan burung di pagi hari dan lantunan ayam berkokok membangunkan mataku, badan tidak sanggup untuk berdiri namun hati teringat akan tugas suci.
Setiap pagi menyapa setiap orang di tempat tinggalku selalu memakai kemeja dan celana yang sangat rapi serta dengan sepatu hitam berkilau di tambah dasi membuatnya menjadi gagah dan rapi.
Namun berbeda dengan diriku yang hanya memakai baju dan celana serta sepatu yang tidak pernah terganti bahkan terkadang baunya mengilukan hidung dan hati.
Sebelum kaki melangkah keluar rumah ku pandang wajah istriku dan memegang pipinya serta sebuah kecupan di dahinya seperti yang orang lain lakukan sebelum berangkat bekerja. Namun dari sudut wajah istriku bukanlah sebuah senyuman yang tercurahkan seperti istri orang lain saat suaminya berangkat kerja melainkan setetes air mata kesedihan dan takut yang mengelimang wajahnya karena istriku tau kemana aku pergi dan apa yang akan aku hadapi.
Namun ku peluk tubuhnya sambil berkata "adinda apa yang engkau gundahkan? Pekerjaan ku memang berat namun lebih berat melihat orang yang mengalami musibah yang meneteskan air mata kesedihan"
"Adinda, jika kepergianku ini yang terakhir untuk kita, jangan biarkan kesedihan menyelimuti mu, lihatlah anak kita dan katakan ayahmu adalah pahlawan, karena pahlawan itu tidak mesti harus punya prasasti namun cukup dalam hati"
Ku ayunkan langkahku menuju sebuah mobil yang sudah menunggu, ku lirik kearah pintu rumahku apakah aku akan kembali melewati pintu dengan baju merah ini atau dengan dengan balutan kain putih ditubuhku.
Tidak sampai 2 jam kami duduk setelah sarapan pagi, telepon berbunyi dan tak lama sirene pun menggema menandakan tugas rutinitasku akan kembali, rasa semangat dan ingin membantu ada di jiwa kami. Setelah beberapa menit kami berpacu dengan waktu dalam menuju ke lokasi, kami melihat kobaran api menyambar dengan sangat tinggi dan semburan air terus dilakukan agar harta benda nya dapat di selamat kan.
Setelah 3 jam lebih kami berjuang akhirnya kami kembali ke pangkalan dan mengisi air kembali, namun belum rata punggung dengan kursi kami sudah dipanggil kembali, lelah, capek dan letih tidak kami hiraukan demi keselamatan manusia.
Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 23:00 kupandang wajah kawanku, mereka tersenyum dan ada yang tertawa seakan mereka tidak terjadi apa-apa, padahal letih tulangnya dalam mengangkat selang 5000 liter air selama seharian tidak mereka hiraukan.
Ditambah lagi cacian dari masyarakat apabila kami sedikit terlambat untuk tiba ke lokasi, tapi kami tidak pernah membalas nya karena kami sadar amarah dihatinya bukan lah dari hati nuraninya namun rasa takut yang menyelimutinya.
Meskipun apapun yang kami alami seharian penuh, menyesali pekerjaan ini tidak pernah ada di hati kami malah kebanggaan selalu tercurahkan untuk terus menolong setiap manusia yang mengalami musibah.
"00:00 merupakan waktu untuk kembali ke taman keluarga sendiri, ku buka pintu rumah dan ku pandang wajah lelap istri dan anakku dengan tetesan air mata"
Wahai anakku maafkan ayahmu, maafkan jika ayahmu setiap hari harus pergi pagi pulang malam untuk melakukan tugas mulia membantu manusia lainnya, ya tuhan maafkan aku, setiap hari aku pergi untuk membantu orang lain, tapi anakku juga membutuhkan bantuan ku untuk bermain sepakbola dengannya, dan bermain kuda-kudaan dengannya seperti ayah kawan-kawannya.
Kubersihkan semua tubuh keringat ku di kamar mandi, noda hitam, memar dan goresan-goresan selalu menghiasi tubuhku.
Setelah mandi, ku rebahkan tubuhku untuk menunggu datangnya pagi untuk mengawali tugas suci.
"AKU PERGI KARENA TUGAS
AKU PULANG KARENA CINTA"
#untaian_pena @alfajrisyariff
#project99day#day2
My partner:
@naula
@iswandiaulia
@marhaban
@tarjulfuzary
@sogata
@fatimn
@khaironnas