Kontes Mantan Terindah : Takdir Mempertemukan Kami

in #khanzayumidi6 years ago (edited)

Berawal dari membaca chat di group EFA, saya mengetahui adanya kontes #KHANZAYUMIDI dengan tema "Mantan Terindah" yang diselenggarakan oleh @khanza.aulia yang kemudian membuat saya ingin ikut membagikan kisah saya dengan mantan kekasih yang saat ini telah menjadi bagian dari hidup saya. Berikut kisahnya :

Ba'da Isya tanggal 23 Februari 2002

Saat itu aku berusia hampir 17 tahun. Pada suatu siang aku diminta oleh seorang teman yang tinggal bersebelahan dengan rumah ku untuk membantunya membungkus beberapa boneka kesayangannya dengan plastik transparan agar tetap cantik dan tidak berdebu.

Teman ku itu telah tahu persis bahwa aku ahli dalam mengemas aneka barang untuk dijadikan hadiah, karena saat itu aku sudah merintis usaha penyedia hadiah dan coklat.

Ia sedikit memelas agar aku mau membantunya, tak ingin ia kecewa akhirnya aku bertandang juga ke tempatnya. Sesampai di sana puluhan boneka dengan berbagai ukuran telah menanti untuk dibungkus oleh ku.

Aku mengerjakan satu persatu, sambil saling bercerita tentang banyak hal dengan teman ku tadi, maklum karena tak banyak kesempatan bagi ku untuk main ke rumah tetangga, hingga tak terasa tiga jam telah aku habiskan untuk membungkus boneka itu, dan setelah semua selesai akupun pamit pulang karena hari mulai sore.

Dari kejauhan terdengar suara azan Isya memanggil, aku bergegas berwudhu dan melaksanakan sholat Isya, malam itu aku ingin segera merebahkan diri di tempat tidur, aktifitas ku seharian membuat raga terasa lelah sekali.

Baru saja hendak memejamkan mata, deringan telfon rumah ku memanggil untuk diangkat, "Hallo, Assalamualikum dengan siapa ini ?", tanya ku. "Ini Alvin, boleh saya bicara dengan Rika ?", jawab seseorang di ujung telfon. "Oh ini saya Rika" jawab ku. "Saya Alvin ingin berkenalan dengan Rika, boleh saya datang ke rumah mu sekarang? saya sudah di depan pintu rumah mu", seseorang di ujung telfon melanjutkan bicaranya.

image
Pacaran setelah menikah

Antara bingung dan penasaran aku mengiyakan permintaannya. Rasa mengantuk dan lelah ku lenyap seketika saat suara ketukan dari balik pintu mulai terdengar.

Segera pintu ku buka, seorang laki - laki berkulit putih dengan senyum merekah di wajahnya muncul dari balik pintu. Aku mempersilahkannya duduk dan memulai pembicaraan dengannya, ia memperkenalkan diri sebagai teman dari pacar tetangga ku yang siang tadi bonekanya aku bungkus.

Oh aku mulai mengingat namanya, tadi teman ku sempat sekilas bercerita tentang andil dari pacar sahabatnya yang mempertemukan ia dengan pacarnya sekarang.

Laki - laki itu bercerita ia bukan lagi pacar sahabat tetangga ku, mereka telah putus beberapa waktu yang lalu. Ia mengaku baru mengetahui tentang diri ku yang bertetangga dengan pacar temannya.

Ia nekat mengetuk pintu rumah ku karena rasa penasaran dengan keberadaan ku. Hari - hari ku sebagai kutu buku dan mengurus usaha membuat ku tak banyak waktu untuk terlihat di luar rumah. Sehingga tak banyak yang tahu tentang aku, selain orang terdekat, teman sekolah dan langganan ku.

Kesan pertama dari laki - laki itu telah masuk sedikit ke hati ku, terlebih dengan tutur katanya yang lembut dan hangat, dan yang tak kalah membuatku terkesan saat malam itu ia menjumpai orang tua ku sambil berkata "Om, tante saya Alvin, boleh saya berteman dengan Rika?", "Bolehkah saya datang lagi besok?"

Orang tua ku juga tak menyangka lelaki ini nekat bersuara seperti itu di kali pertama kedatangannya di rumah kami. Sejak saat itu lelaki berkulit putih tadi rajin datang ke rumah ku, dan ia selalu menyempatkan diri menyapa orang tua ku.

Suatu siang tanggal 26 Maret 2002

Malam sebelumnya laki - laki berkulit putih itu memaksa agar dibolehkan untuk menjemput ku di sekolah. Aku bersikeras menolak pada awalnya, karena aku belum pernah dijemput lelaki sebelumnya.

Ia terus memohon pada ku, dan aku akhirnya mengiyakan permintaannya. Ternyata ia bermaksud menyatakan cintanya pada ku, siang itu. Hari - hari selanjutnya kami jarang bertemu meski status pertemanan telah menjadi pacar.

Hari pendaftaran OSPEK

Lima bulan kemudian aku diterima disebuah perguruan tinggi dan tekanan dari orang tua telah membuat aku mengambil keputusan untuk putus dengannya. Orang tua saat itu tak merestui kedekatan kami.

Aku meminta ia mengantar ku ke kampus untuk mendaftar OSPEK dan momen itu aku manfaatkan untuk mengutarakan niat ku, ia langsung menebak permintaan itu berasal dari orang tua ku.

Putusnya hubungan kami berlangsung beberapa lama, hingga suatu malam ia datang ke rumah ku atas permintaan orang tua ku. Aku tak tahu persis apa yang mereka bicarakan karena aku tak dilibatkan dalam pembicaraan itu, tetapi yang jelas orang tua ku terlihat sedikit melunak padanya.

Awal tahun 2008

Setelah malam pertemuan orang tua ku dengannya, ia mulai datang lagi ke rumah ku, beberapa lama hubungan kami tak berstatus. Ia belum menerima aku kembali, ia beralasan bahwa rasa sakit hatinya belum pulih, meski ia tetap saja datang ke rumah ku dan menyapa orang tua ku.

Beberapa waktu berselang, ia meminta ku untuk menerimanya kembali tetapi ia mengajukan syarat agar aku tak lagi memutuskan hubungan karena anjuran orang lain.

Orang tua ku tak mudah mengizinkan ku dekat dengan lelaki itu. Lelaki itu butuh waktu enam tahun untuk meyakinkan orang tua ku. Hingga suatu malam diawal tahun 2008 ia membawa orang tuanya ke rumah ku. Ayah dan Ibunya mengutarakan maksud kedatangan mereka adalah untuk meminang ku.

17 Oktober 2008

Aku dan lelaki berkulit putih itu telah dijadwalkan untuk menerima bimbingan pernikahan di KUA, kami datang secara terpisah karena orang tua belum memberi lampu hijau baginya mendekati ku sebelum akad nikah berlangsung.

image
Menikahiku pada 17 Oktober 2008

Pembimbing pernikahan mewawancarai kami, aku kagum melihat pengetahuan tentang pernikahan dari lelaki berkulit putih yang saat itu duduk bersebelahan dengan ku. Pembimbing pernikahan mengajukan banyak pertanyaan salah satunya adalah apakah aku akan memilih lelaki yang berwajah tampan atau lelaki yang selalu menjaga sholatnya. Tentu aku menjawab yang menjaga sholatnya.

Lelaki berkulit putih disampingku tak banyak bicara, ia mendengar jawaban ku tadi, tetapi ia tak membahasnya, dan setelah bimbingan pernikahan usai, kamipun pulang secara terpisah, aku berjalan kaki ke rumah sedangkan ia mengendarai motor langsung kembali ke tempat ia bekerja.

Beberapa hari sebelum ijab kabul adalah hari terberat bagi kami, tiada hari tanpa saling berdebat, bahkan sempat terfikir untuk tak melanjutkan hubungan ini lagi. Kami terus bertengkar hingga malam sebelum pernikahan berlangsung, banyak hal yang menjadi penyebabnya. Hingga aku mengira bahwa pagi itu ia tak akan datang ke Mesjid tempat kami melangsungkan pernikahan.

Pagi itu tanggal 17 Oktober 2008 dalam ragu penuh di dada, aku tetap berusaha tersenyum, aku tak ingin ada yang tahu kegelisahan hati ku. Jam berdetak cepat pukul 10.00 WIB rombongan pengantin pria belum juga tampak. Para hadirin mulai risau karena pihak KUA tak ingin menunggu lebih lama lagi.

Dalam cemas aku terus memandangi tangga pintu masuk dan seketika itu lelaki berkulit putih itu muncul dengan mengenakan pakaian berwarna senada dengan ku. Ia tampak bergegas, tetapi ia sendirian tak ada rombongan di belakangnya. Rupanya karena takut telat melangsungkan pernikahan dengan ku, ia memacu kendaraan sendiri terpisah dari rombongan keluarganya yang tak lama kemudian menyusul.

image
Resepsi hari pertama

image
Resepsi hari kedua

image

Inilah kisah ku dengan mantan pacar terindah ku, ialah imam ku saat ini, kami bahagia dalam ridho Ilahi Robbi, merasakan indahnya pacaran setelah menikah. Aku terus mengagumi keteguhan hatinya untuk ku, ia yang rela menekan egonya hanya untuk menghormati orang tua ku yang tak ingin anak gadisnya berpacaran.

Lelaki berkulit putih itu tak banyak menuntut pada ku. Bahkan ia selalu mendukung ku. Inilah buah dari doa panjang kami, doa yang kami panjatkan dalam sujut saat sholat jamaah pertama kami setelah ijab kabul.

Demikian cerita mantan terindah ku. Tulisan ini aku tujukan sebagai kenangan indah kami, dan menyambut ulang tahun pernikahan kami yang ke sepuluh. Semoga cerita ini menginspirasi untuk terus memperjuangkan cinta, baik dalam usaha maupun doa.

image
Semoga dapat menua bersama

image
Seorang ayah yang luar biasa

Terima kasih kepada para sponsor kontes ini yaitu @khanza.aulia, @naufal, @yuyuart, dan @hamidi103. Ucapan terima kasih saya haturkan pula untuk para mentor EFA yang telah membimbing saya dalam menulis selama ini.

Sort:  

Langsung deh ada backsound lagu...I don't wanna live without you, nothing can change my love for you, you're the only know how much I love

Pas x tu lagunya didengerin sambil berpelukan atau gandengan tangan boleh juga lah ya... 😂😂, thanks @dyslexicmom 😍

terharu banget bacanya, memang luar biasa perjuangan (pasangan) ini hingga disatukan dalam hubungan pernikahan.. Barakallah, semoga keberkahan dan rahmatNya selalu dilimpahkan untuk keluarga kak @rikanurrizki dan keluarga.

Terima kasih atas kunjungannya. Salam sukses selalu

Wah, udah 10 tahun ... smoga bahagia dunia akhirat ya kk 🤗🤗😇

Amin, terima kasih ya dek

Terharu kisahnya kak. Kisah yg indah

Terima kasih sitti

Kisah yang luar biasa, semoga samara untuk selamanya

Amin, Terima kasih telah berkunjung

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by rikanurrizki from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Mirip x ya kakak sama suaminya, btw critanya mnrik kk, semoga langgeng sampai bila bila ya 😍

Amin, terima kasih dek zulfa

Sama sama akak

Sama-sama romantis.. Tp beda versi.. Hehe.. Smoga langgeng slalu kak rika n bg alvin..

Amin, terima kasih atas doanya dek