ONE WEEK ONE POST -OWOP - CHALLENGE - Makanan Favorit Sejak Kecil

in #ksi6 years ago (edited)

Merasa tertantang untuk mengenang, makanan favorit waktu aku kecil dulu....

Pagi-pagi, saat aku baru bangun tidur, harum nasi panas menyentuh ujung hidung yang masih basah, menyeruak mengisi rongga pernafasan. Hmm harum sekali...
Bau harum itu datang dari sebuah dandang yang masih dijerang di atas kompor. Asapnya yang mengepul memenuhi ruang dapur, pertanda nasi sudah matang. Untuk memastikannya, Mamah membuka penutup dandang dan menjumputnya sedikit. Lalu menjentikkan di ujung jarinya. Jika lengket, pertanda nasi sudah matang.
Mamah mengangkat dandang kerucut dengan hati-hati dan menumpahkan isinya di atas sebuah dulang.
Dandang kerucut itu namanya aseupan. Sebuah peralatan masak dari bambu, khas buatan desa Singaparna, Tasikmalaya, kota kelahiran Mamah.
Nah, dulang.. apalagi itu? Dulang adalah sebuah tempat berbentuk cekungan seperti baskom besar, terbuat dari kayu. Di dalam dulang lah nasi putih yang masih panas dan berasap ditumpahkan, lalu diaduk-aduk menggunakan cukil dan dikipasi dengan hihid. Cukil, sebuah spatula besar dari kayu, dan hihid adalah kipas yang terbuat dari anyaman bambu.

https://perawatanrtdonto.blogspot.com/2013/08/sejarah-kipas-angin.html

Dan kami tiga kakak beradik duduk mengelilingi dulang. Memperhatikan kecanggihan mamah mengakeul nasi. Membolak-balikkan nasi dengan tangan kanan dan tangan kiri sibuk mengipasi dalam waktu yang bersamaan. Sebuah ketrampilan khusus, yang sekarang dipelajari banyak orang. Bahkan dikenal dengan nama senam otak.
Nah saat mamah mengakeul nasi ini, air liur kami sudah mulai terbit. Siap menanti suguhan makanan lezat yang seru...
Mamah memindahkan nasi putih ke dalam boboko. Ini adalah wadah tempat menyimpan nasi terbuat dari anyaman bambu. Mata kami berbinar-binar menatapnya, karena sebentar lagi hidangan kesukaan kami akan segera tersedia.

Yup.. benar!
Mamah menyisakan sejumlah kecil nasi di dulang. Dicampur dengan sedikit garam, lalu mengaduk-aduknya. Kemudian Mamah membentuk bulatan-bukatan kecil dengan tangan kanannya. Sebesar kepal-keplajemari kami yang mungil.
Yuummy...
Belum sampai nasi keupeul itu mendarat di piring, tandas ludes habis lah sudah, bersarang di perut-perut mungil kami.
Whuaaaa sedap sekali..
Dan, pengalaman itu tak akan pernah terlupakan.

Jaman sekarang?
Tak ada lagi nasi kepal. Katanya berubah nama, menjadi sushi #sushi. Hm,yah, secara bentuk, mirip lah. Tapi, tidak! Sensasi harum dan rasanya berbeda.Nasi keupeul tetap nasi keupeul yang tak bergizi sebanyak sushi namun bersensasi terpatri indah dalam benak dan cita rasa jaman baheula...

#ammykudo

Sort:  

Waaah, jadi terkenang dengan masa kecilku tentang males makan nasi, tapi kalau sudah dibuat bola2 kecil seperti ini, kami menyebutnya bola nasi, maka persoalan males makan nasi pun, well solved! 😀

Seru ya, Teh, mengingat masa kecil. 😊