- Kemampuan ekonomi keluarga
Bagi sebagian masyarakat Gampong Tumpok Perlak Kecamatan Matangkuli yang berpenghasilan rendah dan masih hidup dibawah garis kemiskinan, mengikuti program Keluarga Berencana (KB) untuk menjarangkan anak adalah pilihan yang sangat realistis, karena dengan bertambahnya anak sebagai anggota keluarga baru maka akan semakin menambah beban kebutuhan dan nafkah yang harus ditanggung terutama oleh suami sebagai kepala keluarga. Faktor kemampuan ekonomi keluarga sebagai alasan mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dapat dipahami dari pernyataan Ibu Zainabah yang sehari bekerja sebagai buruh tani dan suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap “ Wajar saja saya ikut KB, beban nafkah keluarga saya sudah sangat berat, suami saya kerjanya cuma minum kopi diwarung, kadang kalau ada yang ajak saya bekerja disawah orang, sementara anak saya sudah 6 orang. Walaupun kondisi demikian saya tetap berkewajiban melayani suami, makanya saya ikut KB, apalagi obat KB sekarang diberikan gratis oleh pemerintah“ .
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ibu Asnita yang juga secara ekonomi jauh dari kecukupan, apalagi suaminya berpoligami dan jarang mencukupi nafkah untuk keluarganya, terpaksa Ibu Asnita bekerja apa yang bisa dilakukan guna menutupi kebutuhan belanja rumah tangganya “ Suami saya punya istri muda dan jarang pulang kerumah saya, kalaupun pulang dan memberikan uang belanja jumlahnya sangat tidak mencukupi, setiap dia pulang tentunya saya harus melayani dia, tetapi saya takut kalau hamil lagi tidak ada biaya untuk melahirkan dan biaya kebutuhan bayi lainnya, karena kondisi itulah saya ikut KB“ - Kepentingan agama
Selain alasan-alasan diatas, ada faktor kepentingan agama yang penulis temukan sebagai alasan warga Gampong Tumpok Perlak Kecamatan Matangkuli untuk mengikuti program Keluarga Berencana, dimana informan yang penulis wawancarai berencana akan menunaikan ibadah haji tahun depan, sehingga tidak menginginkan kehamilan yang bisa berakibat dirinya batal berangkat ke tanah suci.
Alasan seperti di atas diungkapkan oleh Ibu Nuraini sebagai berikut “ Saya sekeluarga telah menyetorkan biaya naik haji 4 tahun yang lalu dan rencananya tahun depan berangkat, mulanya saya tidak tahu persyaratan bagi jamaah yang akan berangkat tidak boleh hamil, kebetulan ketika mengikuti manasik ada petugas kesehatan yang memberitahukan kepada jamaah, akhirnya saya ikut KB, karena yang paling penting kami semua bisa berangkat ke tanah suci tanpa masalah yang berarti”
Saya sangat suka dg postingan Anda @abialfatih dan sdh saya beri upvote, silahkan back upvote akun saya di : https://busy.org/@yanaam/piala-144fe391ad7d9 karena berbagi itu indah 😆
You got a 1.78% upvote from @postpromoter courtesy of @abialfatih!
Want to promote your posts too? Check out the Steem Bot Tracker websitevote for @yabapmatt for witness! for more info. If you would like to support the development of @postpromoter and the bot tracker please