Aktor Cilik di Panggung HAKI

in #life7 years ago

FB_IMG_1484793188775.jpg
Haki adalah kata singkatan dari Hari Anti Korupsi Internasional yang diperingati pada setiap tanggal 09 Desember. Tak hanya di Indonesia pada umumnya khususnya Aceh dan Kabupaten Bireuen, tapi seluruh dunia juga ikut memperingati moment HAKI tersebut disetiap tahunnya.
Kami sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta Kabupaten Bireuen, provinsi Aceh. Saat itu, secara kebetulan kami dari unsur perwakilan aktivis mahasiswa yang bekerja sama dan ikut tergabung dalam sebuah LSM Pegiat anti korupsi di daerah tempat kami tinggal, turut serta dan tak luput ikut mengambil peran dalam perayaan momentum pada saat peringatan HAKI itu tiba.
FB_IMG_1484793709601.jpg
Bukan karena ajakan, atau pun unsur kepentingan, melainkan bagi kami aktivis mahasiswa yang notabenya dijuluki sebagai Agent Of Change, secara otomatis berarti kita punya tanggung jawab dan panggilan jiwa serta nilai moral yang harus tetap dijaga serta dijunjung tinggi demi marwah Almamater kami untuk berada pada posisi netral dalam mempertahankan idealisme dalam mengawal dan melawan terhadap tindak pidana korupsi.
Nah, hal itulah yang menjadi dasar bagi kami untuk tidak melewatkan momentum HAKI itu dengan duduk diam tanpa melakukan sesuatu apapun. Sehingga kala itu dipenghujung tahun 2016 dua tahun silam, kami duduk berembuk dengan berbagai elemen sehingga melahirkan satu ide gagasan dalam perayaan momen HAKI di Bireuen dengan berbagai pagelaran kegiatan refleksi.
Mulai dari Diskusi dan Bedah Kasus Korupsi, Donor Darah Massal, Pameran Stand Kreatif Anti Korupsi, hingga ke Panggung Pementasan dimalam harinya dengan berbagai teatrikal yang berhubungan dengan Korupsi.
FB_IMG_1484793210844.jpg
Namun dari berbagai pagelaran tersebut, dalam cuitan kali ini, saya hanya ingin mengurai sedikit tentang bagaimana kekompakan antusiasme kawan-kawan aktivis mahasiswa di Bireuen saat itu dan sangat mengesankan bagi saya pribadi hingga masih berbekas sampai hari ini.
FB_IMG_1484793194870.jpg
Yaitu, saat moment kami mempersiapkan acara sebaik mungkin dengan modal dan bekal nekat, tekad dan semangat dalam bekerja sama. Sampai dimalam hari pada panggung pementasan seni, disitu saya mengambil satu pelajaran berharga dari sebuah pertunjukan seni yang dimainkan oleh siswa-siswi SD dikota kami, teatrikal puisi dan cagok (lawak) atau apalah sebutannya agak lupa saya bahwa setiap usaha dan kerja keras tak akan mengkhianati hasil.
FB_IMG_1484793205667.jpg
Pertunjukan itupun berjalan maksimal dan lancar, pastinya meski satu penampilan dari siswa-siswi masih seusia duduk di bangku SD. Namun, mereka sudah mampu mensosialisasikan larangan tindak pidana korupsi lewat peran seni pertunjukan, disamping mereka juga sudah paham akan arti dari keburukan perilaku korupsi sehingga ini menjadi modal dasar sebagai calon generasi penerus untuk menanamkan dalam diri mereka sendiri bahwa korupsi itu adalah sebuah tindakan kejahatan terhormat tapi tak baik alias tak patut di tiru apalagi dipraktekkan. Para aktor-aktor pelakon cilik tersebut terus saja memainkan perannya dengan baik dan sangat menjiwai, dialog-perdialog terus saja diucapkan dengan lafaz khas dari peran masing-masing mereka, sekali-kali sontak disambut tawa penonton yang melihat setiap dari tingkah laku mereka dipanggung. Bahkan hampir semua bait-bait dari dialog yang dilontarkan tak luput dari sambutan tepuk tangan dan tawa penonton bukti bahwa mereka telah terhipnotis dan larut dalam pertunjukan itu. Kami pun sebagai panitia penyelenggara merasa bangga dan berpuas hati akan kerja keras yang tak sia-sia itu.
FB_IMG_1484793208274.jpg
Dari situ kita juga berpikir, jika hal itu bisa diterapkan di setiap daerah pasti akan dapat memberikan nilai positif dan cara baru dalam mencegah terjadinya korupsi, tinggal saja disesuaikan dengan kondisi dan situasi tempat dan kalangan dalam mensosialisasikan pencegahan korupsi.
Intinya, pertunjukan itu sangat menarik dan sarat akan makna tentang betapa bahayanya dampak yang muncul akibat dari sebuah kesilapan tindak pidana korupsi.
FB_IMG_1484793164681.jpg
Dalam pertunjukan tersebut tersirat satu makna dan pelajaran bahwa jika tindak pidana korupsi itu masih terus saja merajalela dinegeri ini maka yang akan menerima resiko mulai dari rakyat menengah hingga kepada rakyat kecil juga. Bahkan yang lebih ironisnya kalau praktik korupsi itu terus saja terjadi maka moral suatu bangsa dan negara ini akan hilang ditelan masa. Sehingga yang tertinggal nantinya hanyalah krisis kepercayaan dari rakyat kepada pelaku kebijakan pemerintah, lalu lahirlah generasi-generasi kaum kapitalisme dan pemberontakan massal serta carut marut terhadap penguasa yang tak terkontrol.
Dari situlah muncul yang namanya krisis ekonomi, krisis moral, serta krisis akal sehat sehingga kestabilan negara ini akan hancur dengan tidak lagi berlakunya norma-norma keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. So, betapa pentingnya kita sebagian rakyat Indonesia untuk sama-sama mencegah tindak pidana korupsi mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil dan mulai dari saat ini.
FB_IMG_1484793696122.jpg