Tanggal 04 Juni merupakan tanggal dan bulan yang sangat spesial karena ditanggal inilah seorang anak yang mempunyai cita-cita besar untuk membahagiakan orang tuanya lahir kedunia. Berkulit sawo matang bak kata orang hitam manis rupanya hingga berpostur tinggi sekitar 170 cm kini menjadi anak yang sedikit dibanggakan didalam keluarganya. Siapakah anak tersebut? adalah saya Muttakin. Pada hari ini tanggal 04 juni 2018 usia saya telah bertambah menjadi 21 tahun yang berarti sejak 1997. Cerita si Akin ini, begitu panggilannya tak seindah cerita indah sebuah novel. Karena dia kerap kali merasakan pahitnya hidup. Berasal dari keluarga miskin yang ekonominya cukup-cukupan melangsungkan kehidupan sehari-hari. Pekerjaan ayahnya semasa hidup adalah sebagai tukang jahit sedangkan si ibu hanya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dan juga sering mengambil pekerjaan sampingan seperti membuat kue, kacang asin dan lainnya untuk dititip pada kedai orang. Semua itu tak lain dan tak bukan dilakukan guna mencukupi kebutuhan kami yang beranggotakan tiga anak laki-laki ini. Hal inilah yang membuat saya sebagai anak bungsu tak patut mengundurkan niat untuk mencapai impian dengan memperoleh kesuksesan di masa depan.
Berbicara masalah ulang tahun, sebenarnya saya tidak pernah dirayakan sperti membuat pesta dengan membesar-besarkan hari lahir tersebut. Karena prinsip keluarga kami budaya memeriahkan ulang tahun merupakan budaya buruk yang dipopulerkan oleh barat yang kini di elu-elukan oleh masyarakat sebagai keharusan. Jika kita berandai-andai hari ulang tahun berarti hari dimana kita bertambah usia dengan kata lain semakin tuanya umur seseorang. Lalu apa yang patut dirayakan sampai menghambur-hamburkan uang segala sekedar membuat pesta ulang tahun. Layaknya seperti membeli kue dan lainnya hanya untuk dilempar-lemparkan. Sangat mubazir bukan! Lebih baik kita bersedekah, hitung-hitung menambah amal kebajikan yang pasti dengan tulus dan ikhlas. Dalam hal ini keluarga kami sangat kontra dengan namanya memeriahkan hari ulang tahun. Walaupun demikian di hari milad saya tidak menolak untuk diucapkan yang disertai do’a oleh beberapa teman melalui pesan di media sosial.
Sebenarnya, judul tersebut tidak ada sangkut pautnya untuk sekedar dirayakan karena kebetulan beberapa peristiwa yang paling membahagiakan terjadi bertepatan pada hari ulang tahun saya tersebut. Maka dari itu saya putuskan untuk menyangkut pauutkan judul dengan inti dari tulisan ini. Lantas, apa saja peristiwa yang membuat saya sampai sangat bahagia dan bersyukur terhadap berkah yang diberikan oleh-Nya dibulan suci ramadan ini. Peristiwa ini adalah mengenai dua pengumuman penting yang sudah di diterakan.
Pertama
Setelah sekitar tiga tahun kuliah di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, akhirnya salah satu target yang saya idam-idamkan akhirnya tercapai. Berada di bangku kuliah tentu berbeda ketika berada dibangku sekolah. Apabila disekolah diajarkan pembelajaran dasar maka di perkuliahan kita dituntut lebih fokus pada satu keahlian bidang ilmu yang diminati. Dengan beberapa ilmu dasar yang kita peroleh di sekolah, itu di ulang kembali dengan bahasan kajian yang lebih luas. Jadi, sekarang saya sudah kuliah hampir sekitar tiga tahun yaitu semester VI dengan berbagai Indeks Prestasi (IP) yang tergolong memuaskan dengan selalu berada di 3,5 keatas. Tentu hal tersebut bukan akhir dari harapan saya karena saya telah menargetkan untuk mencapai IP 4 di jurusan yang saya minati yaitu Ilmu Komunikasi.
Alhamdulillah bisa terwujud pada semester 6 ini.
Ini merupakan suatu pencapaian yang tidak mudah karena selain berstatus sebagai mahasiswa saya juga harus bekerja guna membiayai kuliah yang secara otomatis harus bisa membagi pikiran dan terutama tenaga untuk kelancaran keduanya. Bahkan saya sering sakit kelelahan dibuatnya tatkala tugas kuliah dan tugas bekerja beriringan berat datang tiba-tiba. Sedikit kisah yang sangat membantu motivasi saya untuk mencapai IP 4 adalah adanya sebuah challenge dari seseorang yang sudah saya anggap abang angkat bahwa apabila saya bisa memperoleh IP 4 maka saya akan digratiskan SPP selama satu semester. Alhamdulillah dengan sangat bersyukur saya merasa terbantu utamanya sering terkendala masalah biaya kuliah.
Kedua
Menjalani hidup untuk tidak mudah menyerah pada keadaan, kalimat pantang menyerah sebelum berusaha dan tentunya diiringi do’a itu harus dilakukan. Hingga kini saya terus berusaha memperbaiki diri seraya mencoba mencapai sesuatu yang mungkin bisa membantu saya dalam melanjutkan kuliah. Yang saya maksudkan adalah masalah keuangan atau biaya kuliah. Bisa dibilang sepeninggal ayah membuat keluarga menjadi kacau terutama masalah keuangan. Abang pertama dan kedua saya menjadi menganggur tidak bekerja dan itu membuat tidak ada dukungan dana dari mereka. Bahkan keluarga menyarankan untuk berhenti kuliah. Lalu, sempat saya putus asa dan hendak mengambil cuti kuliah atau bahkan tidak melanjutkan kuliah.
Akan tetapi itu semua masih wacana sedangkan niat saya tetap tidak redup. Akhirnya saya mendaftarkan beasiswa-beasiswa yang dilenggarakan pemerintah dan daerah yang ada dikampus. Dengan harapan bisa lulus tentu akan sangat membantu saya dalam melanjutkan kuliah. Alhamdulillah saya sering diberikan kesempatan tersebut, yang mana berdasarkan pengumunan kemarin saya terpilih sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia Tahun 2018. Ini merupakan kado paling indah yang teramat spesial kedua setelah Indeks Prestasi saya mencapai target. Sujud syukur tak lupa saya lakukan setelah mengetahui nama saya tercantum kedalam 50 penerima lainnya. Alhamdulillah saya haturkan sebagai tanda syukur kepada sang Ilahi. “Manjadda wa jadda” yang artinya “Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil”.
Rasa terima kasih saya sampaikan kepada Umi tercinta, sosok ibu yang tak henti mendukung dan mendo’akan anaknya untuk terus mencapai cita-citanya walau tidak mampu secara materi. Tak lupa juga kepada kedua abang kandung saya yang juga mendukung secara moril dan sedikit membantu biayakuliah juga teman-teman seperjuangan di kampus Universitas Teuku Umar Meulaboh.
Semoga dengan hasil dan pemberian beasiswa tersebut saya dapat terus semangat melangkahkan kaki menuju pintu kesuksesan. Selain itu, semoga kisah pada tulisan ini dapat memberi sedikit motivasi bagi teman-teman agar jangan mudah menyerah dalam setiap permasalahan apapun. Karena itu merupakan ujian hidup yang harus kita lalui dengan jiwa sabar dan ikhlas.
Subhanallah dek.Luar biasa perjuangannya. sangat menginspirasi. Tetap semangat yaaa. Semoga Allah memudahkan jalanmu menggapai cita-cita.
Amiin.. Terima kasih kakak @nuryriana
Never give up on anybody akin, miracles happen everyday. Fighting and happy 21
Yup! thanks for your suggestion and always support me to be better human especially be your good friends @yettiphonnayani
Nyan jelas, bek panik
hehe alhamdulillah
Semangat terus @akinmutta,
semangat! terima kasih @hasanaceh