The journey of life is not always flat or a straight line. Life is very dynamic, full of joy and sorrow, full of thistles and thorns. Not everyone has the same luck. Some just sit sweet, success comes easily. Some struggled hard, day and night, but the results were disappointing. There are people who are struggling afterward, then blame God and others as the cause of failure.
However, there are also those who refuse to stop. They continued to swing their arms and legs, continuing the struggle. After spending all the rations of failure, they finally get success. Perhaps that is the essence of Thomas Alva Edison's advice: "I did not fail. I only found 10,000 ways that didn't work. "
An interesting article I found in the Kompas newspaper on Saturday 28 July 2018 edition page 25. Ellen Rachman & Emilia Jakob from Experd, an institution that focuses on character building assessment & training, writes about the compulsory capacity to gain career success. I think not only in a career, in any aspect of life, these four capacities must be owned.
These are the four capacities:
1. Hope = Hope that never breaks. You may lose anything, but don't lose hope. That's the advice we often hear. According to Desmond Tutu, hope is the ability to see there is still light even in darkness. So, don't decide too quickly that everything is over.
In football, before the referee blows a long whistle, there is still hope to create goals and turn things around. In MotoGP, before the finish flag flies, there is still hope of being a champion. Keep fighting. Don't give up, don't give up, don't give up!
2. Optimism = reaction with sense of confidence to the problems faced. Always have the confidence to improve the situation, however bad. As bad as anything is destroyed, remain optimistic the situation will change. After falling and falling, maybe we will lose confidence, sink into an ocean of disappointment. That is human.
Do not let yourself down for a long time. Optimism is one of the main requirements that must be owned to rise again. History has proven, people who are able to maintain an optimistic attitude are people who are able to make important changes.
3. Self-efficacy = confidence to solve problems. People with high self-efficacy can think proactively and can be more anticipatory towards various possibilities, said Ellen Rachman & Emilia Jakob. Life problems come in turn. Sometimes, a problem has not been completed, another bigger problem has come. For this reason, it takes confidence that all problems can be resolved. With this belief, there are various solutions that have not been seen because they are too focused on the problem.
4. Resilience = the ability to bounce back from falling and falling. According to Grotberg (1955), resilience is the ability of a person to judge, overcome, and improve themselves or change himself from the misery of life.
The people who have high resilience skills will not be long lost on the basis of suffering. They believe, after being at the bottom of adversity, there is no other way but to rise to the surface.
For those who are slumping, a lot of good news can be an inspiration. The first, everyone has experienced adversity. The second, resilience ability can be trained through problems by problems that come. Don't curse yourself, God, and other people when they fall. Make it an opportunity to practice your resilience and success skills in your future.
So, do you have these four characters? Maybe we don't have all four in full force. Some have advantages in one aspect, but lack in other aspects. There is no one who is perfect, instead, we become perfect and must synergize with others with the shortcomings that exist. []
Empat Kapasitas Utama untuk Bangkit
Perjalanan hidup ini tidak selalu datar atau berupa garis lurus. Kehidupan sangat dinamis, penuh suka dan duka, penuh onak dan duri. Tidak semua orang memiliki keberuntungan sama. Ada yang hanya duduk manis, kesuksesan datang dengan mudah. Ada yang berjuang keras, siang dan malam, tetapi hasilnya mengecewakan. Ada orang yang kapok berjuang setelah itu, lalu menyalahkan Tuhan dan orang lain sebagai penyebab kegagalan.
Namun, ada juga yang menolak berhenti. Mereka terus mengayunkan tangan dan kaki, melanjutkan perjuangan. Setelah menghabiskan seluruh jatah kegagalan, akhirnya mereka mendapatkan keberhasilan. Barangkali itulah inti dari nasihat Thomas Alva Edison: “Aku tidak gagal. Aku hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.”
Sebuah artikel menarik saya temukan di koran Kompas edisi Sabtu 28 Juli 2018 halaman 25. Ellen Rachman & Emilia Jakob dari Experd, sebuah lembaga yang fokus pada character building assessment & training, menulis tentang kapasitas yang wajib dimiliki untuk mendapatkan kesuksesan dalam karier. Saya pikir bukan hanya dalam karier, dalam berbagai aspek kehidupan pun, keempat kapasitas tersebut harus dimiliki.
Inilah keempat kapasitas tersebut:
1. Hope = Harapan yang tidak pernah putus. Anda boleh kehilangan apa pun, tetapi jangan sampai kehilangan harapan. Itu nasihat yang sering kita dengar. Menurut Desmond Tutu, harapan adalah kemampuan untuk melihat masih ada cahaya meskipun dalam kegelapan. Jadi, jangan terlalu cepat memutuskan bahwa semuanya sudah berakhir.
Dalam sepakbola, sebelum wasit meniup peluit panjang, masih ada harapan untuk menciptakan gol dan membalikkan keadaan. Dalam motoGP, sebelum bendera finis berkibar masih ada harapan menjadi juara. Teruslah berjuang. Jangan menyerah, jangan menyerah, jangan menyerah!
2. Optimisme = reaksi dengan sense of confidence terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Selalu memiliki keyakinan untuk memperbaiki keadaan yang bagaimana pun buruknya. Separah apa pun kehancuran, tetaplah optimis situasi akan berubah. Setelah jatuh dan terpuruk, barangkali kita akan kehilangan kepercayaan diri, tenggelam dalam samudra kekecewaan. Itu manusiawi.
Jangan lama-lama membiarkan diri sendiri terpuruk. Optimisme merupakan salah satu syarat utama yang harus dimiliki untuk bangkit kembali. Sejarah sudah membuktikan, orang-orang yang mampu memelihara sikap optimis adalah orang yang mampu membuat perubahan penting.
3. Self-efficacy = keyakinan untuk menyelesaikan persoalan. Orang-orang dengan self-efficacy tinggi bisa berpikir proaktif dan bisa lebih antisipatif terhadap berbagai kemungkinan, sebut Ellen Rachman & Emilia Jakob. Persoalan hidup datang silih berganti. Terkadang, belum selesai satu masalah, masalah lain yang lebih besar sudah datang. Untuk itulah, dibutuhkan keyakinan bahwa semua masalah bisa diselesaikan. Dengan keyakinan ini, maka terbuka berbagai solusi yang selama ini tidak terlihat karena terlalu fokus pada masalah.
4. Resilience = kemampuan untuk melenting kembali dari kejatuhan dan keterpurukan. Menurut Grotberg (1955), resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri atau pun mengubah dirinya dari kesengsaraan hidup.
Orang yang memiliki kemampuan resiliensi tinggi, tidak akan lama-lama terpuruk di dasar penderitaan. Mereka percaya, setelah berada di dasar keterpurukan, tidak ada jalan lain kecuali bangkit ke permukaan.
Bagi yang sedang terpuruk, banyak kabar gembira yang bisa menjadi inspirasi. Pertama, semua orang pernah mengalami keterpurukan. Kedua, kemampuan resiliensi bisa dilatih melalui masalah demi masalah yang datang. Jangan mengutuk diri, Tuhan, dan orang lain ketika terpuruk. Jadikan itu sebagai kesempatan untuk melatih kemampuan resiliansi dan kesuksesan menjadi milik Anda di masa mendatang.
Nah, apakah keempat karakter itu Anda miliki? Barangkali kita tidak memiliki keempatnya dengan kekuatan penuh. Ada yang memiliki kelebihan di satu aspek, tetapi kurang di aspek lain. Tidak ada orang yang sempurna, justru kita menjadi sempurna dan harus bersinergi dengan orang lain dengan kekurangan yang ada.[]
Sangat bijak! Patut dijadikan acuan dalam melangkah
Posted using Partiko Android
Saya juga terinspirasi dengan artikel tersebut. Makanya saya share ke mari dengan sumber utama dari artikel di koran Kompas tersebut. Terima kasih.
Keempat Faktor di atas merupakan kunci untuk menjadi petarunf kehidupan atay Steemian yang yang tangguh...hehehe
Selamat malam & selamat istirahat Bang @ayijufrudar
Terima kasih @ettydiallova. Semoga kita semakin kuat dengan keempat kelebihan di atas. Saleum dari Aceh.
Kembali kasih, Bang @ayijufridar..
Saleum dari bumi Formosa
Diantara keempat poin tersebut, yang paling sulit adalah yang nomor 3 dan 4. Bagaimana seseorang itu dapat menilai dan yakin akan kemampuan dirinya sendiri dengan penuh percaya diri. Selanjutnya, Tidak semua orang mampu bangkit dari keterpurukan. Keseringan setelah jatuh, hanya pasrah pada nasib dan takdir.
Kalau kita membaca biografi orang-orang hebat, kita akan melihat mereka lebih banyak gagal dibandingkan sukses @city29. Hanya saja, mereka tidak berhenti ketika gagal, tapi terus saja melangkah dengan evaluasi dan proyeksi ke depan. Itu yang jarang kita lakukan, seperti kata @city29. Lebih banyak orang membiarkan dirinya terpuruk daripada bangkit kembali.
abang sangat postif! zodiaknya apa sih? hihihi