Habiburrahman El-Shirazy, salah satu novelis nomor wahid di Indonesia pernah mengisi kajian di pelatihan yang saya ikuti. Beliau menceritakan bahwa sewaktu awal pulang ke Indonesia dari Kairo, beliau pernah dikenalkan oleh seorang teman dengan seorang Akhwat. Tujuannya tentu saja untuk nanti dapat membina rumah tangga. Setelah dipertemukan dengan Kang Abik, si wanita tersebut ditanya oleh si teman, bagaimana tanggapannya tentang Habiburrahman El-Shirazy. Diluar dugaan, jawaban wanita itu “saya takut dengan jenggotnya.” Maka kang Abik pun ditolak.
Lama setelah itu, rupanya novel beliau Ayat-Ayat Cinta meledak dipasaran dan dibedah dimana-mana. Novel tersebut beliau jadikan mahar untuk pernikahannya dengan istri sekarang. Rupanya suatu ketika, novel ini dibedah di pondok tempat wanita tadi yang menolak Kang Abik. Si wanita tadi berujar kepada temannya “Kalau saja dulu saya mau, mungkin nama saya yang akan berada dihalaman pertama novel itu ya.” Kang Abik tahu perkataan ini, dari orang yang menceritakan kepadanya. Begitulah penyesalan biasa datang terakhir.
Ridwan Kamil, Walikota Bandung dan Calon Gubernur Jawa Barat itu juga menjadi pembicara di pelatihan yang saya ikuti. Beliau bercerita bahwa istri beliau sekarang, Neng Atalia atau yang lebih dikenal si Cinta, adalah seorang yang menerimanya, setelah beliau dulu sebelumnya pernah ditolak dua orang wanita lain. Jadi Neng Cinta adalah perjuangan ketiga beliau dalam hal percintaan. Satu hal yang sering beliau sampaikan dibanyak kesempatan "Lelaki nggak perlu ganteng, yang penting punya karakter dan determinasi.”
Ustaz Abdul Shomad, seorang dai terkenal dari Indonesia, digadang-digadang beliau adalah ‘Zainuddin MZ’ masa kini. Beliau dikenal hingga ke seluruh Indonesia dan Malaysia. Jadwal dakwah beliau juga sangat padat, bisa sampai empat kali ceramah dalam sehari.
Dibeberapa video ceramah beliau yang tersebar, pernah ia bercerita bahwa suatu ketika ingin meminang seorang perempuan. Dengan gagah beraninya beliau datang sendirian ke rumah orang tua wanita tersebut. Diluar dugaan rupanya beliau ditolak. Sehingga sering sekali beliau menasehati, jika ingin meminang seorang perempuan, datanglah bersama tetua adat atau ustaz yang mau didengar oleh orang tua si wanita. Salah satu petuah beliau yang sangat sering disampaikan jika ditanya tentang memilih istri “Jangan kau cari yang terlalu cantik, nanti dituduh orang kau pakai pelet. Jangan juga yang terlalu buruk, nanti malu kau bawanya undangan.”
Presiden Soekarno, pemimpin pertama Republik Indonesia, pernah saya membaca kisah beliau bahwa ketika umur 18 tahun beliau sangat tergila-gila dengan seorang gadis Belanda bernama Mien Hessels. Karena saking cintanya, beliau memberanikan diri datang untuk meminta gadis tersebut kepada orang tuanya. Namun bukannya penerimaan, malah cacian dari orang tua gadis itu, didapat oleh Soekarno muda. Hal ini membuatnya makin yakin untuk memerdekakan Indonesia, membawa posisinya sejajar dengan negara-negara lain.
Dari semua kisah tersebut, kita memahami bahwa sebelum mereka mencapai posisi puncak sebagai tokoh sekarang, ada berbagai rintangan yang mesti diarungi. Khususnya dalam masalah percintaan salah satu masalahnya adalah penolakan. Suatu kisah tentu tidak akan menarik jika alurnya biasa-biasa saja. Maka tidak perlu berlama gundah gulana bagi anda yang tidak mendapat apa yang anda kehendaki. Ada secercah mentari menunggu anda disana. Semangat!
hello bud!
hello, thanks for the vote
Halo @fakhrularrazi.
Terima Kasih Telah Menggunakan Tagging #aceh!
Kami mendukung pengguna tagging #aceh dengan memberikan upvote gratis setiap hari, Silakan bergabung di discord kami dan mohon vote @vesteem sebagai witness anda!. Terima kasih.
Panton Aceh:
Brat ta seukok beukah ulee.. Meunyo kreuh kayee patah mata.
Bahthat pih tameh sarang sareng, Asai puteng jilop lam bara.
Nibak tamupake got tameujroh. Tameu saboh deungon syedara.
Bak jak bek jareung-jareung. Watee ta bileung beuteupat banja.
Bak duek bak dong beu sapue pakat. Sang seuneusap meu adoe a.
Mohon abaikan informasi ini bila anda merasa kurang berkenan, balaslah komentar ini dengan STOP.
Terima Kasih