Sebagai manusia kita dituntut untuk selalu mensyukuri apa saja yang telah kita peroleh. Segala sesuatu pemberian Allah melalui tangan manusia tentu memiliki manfaat. Manfaat tersebut dapat kita rasakan setelah langsung menggunakan pemberiannya. Misalnya, kita memeroleh laptop dari sebuah hadiah perlombaan. Di saat yang bersamaan laptop kita yang lama mengalami kerusakan parah yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Beberapa waktu lalu saya mengalami kejadian serupa. Saat itu lampu di asrama tempat tinggal saya listriknya padam. Segala aktivitas saya terganggu. Laptop dan ponsel saya habis baterai. Saya tidak bisa melihat apa-apa. Suasana kamar saya gelap gulita. Sambil meraba-raba di lemari saya meraih power bank dan lampu kecil sepanjang pensi berwarna abu-abu. Saya mencolok bagian ujung lampu dan menekan tombol nyala di power bank. Lampu yang sudah berumur beberapa bulan itu hidup mati. Beberapa kali saya mencoba menyetelnya tapi tak berhasil.
Tiba-tiba saya teringat pemberian seseorang yang baru saja pulang dari Taiwan. Waktu itu ia memberikan saya lampu dan handset yang keduanya sudah saya miliki. Saya sempat bingung kapan akan menggunakan kedua benda tersebut. Lantas saya menyimpan keduanya. Setelah beberapa bulan kemudian, tepatnya pada malam itu, lampu pemberian itu ternyata sangat berguna. Saya tinggal menyambungkannya ke power bank sampai menyala hingga mati sendiri akibat baterai power bank yang habis.
Di waktu yang berbeda, handset saya hilang entah ke mana. Handset itu sangat membuat saya nyaman ketika menonton film dan mendengar musik. Ketika handset lama saya hilang, saya teringat handset pemberian. Akhirnya saya menggunakan handset tersebut setelah berbulan-bulan diberikan.
Dua hari yang lalu yang juga mengalami kejadian serupa. Saya mendapatkan materai enam ribu beberapa lembar dari adik saya. Saya sempat bingung mau saya bawa ke mana materai sebanyak itu. Akan tetapi, dua hari yang lalu saya beserta peserta pemilihan Duta Bahasa Aceh 2018 diminta menempelkan materai di atas surat pernyataan sebagai anggota baru Ikatan Duta Bahasa Aceh.
Akhirnya saya menggunakan materai yang diberikan adik saya. Bahkan, tiga orang teman saya yang lupa membeli materai sangat terbantu karena tiga lembar materai lagi yang saya miliki. Dua di antara mereka masing-masing memberikan uang Rp 7.000, sedangkan satunya berjanji akan memberikannya setelah acara selesai. Uang tersebut saya masukkan ke dalam tas. Tepatnya tadi malam saya lupa membawa dompet saat ke warung kopi. Saya teringat uang yang saya simpan di dalam tas dan saya gunakan untuk membayar minuman.
Seluruh pemberian itu saya terima dengan lapang dada serta saya simpan dengan cukup baik. Saya percaya, setiap benda tidak langsung kita peroleh manfaatnya di saat kita memiliki benda lain yang nilai manfaatnya sama. Akan tetapi, setiap benda tersebut patut kita simpan dengan baik. Suatu saat kita pasti membutuhkannya.
Kita seyogianya menerima segala pemberian orang lain dengan lapang dada. Sebuah benda bernilai manfaat yang kita miliki akan lebih bernilai lagi di saat kita benar-benar membutuhkannya. Oleh karena itu kita patut mensyukuri terhadap apa yang diberikan orang lain.
Saya juga sudah banyak merasakan begitu berharganya pemberian orang lain.
Hehe..semoga pemberian kita juga bermanfaat kepada orang lain.
indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!Halo @furqanzedef , terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag
Halo juga @the-garuda. Saya akan terus berusaha menulis konten kreatif. Terima kasih atas kunjungannya.
Yang diberikan itulah harta yang paling berkah yang kita miliki, sebab yang kita beli sendiri belum tentu duetnya duet halal😃