Kali ini saya ingin bercerita tentang putri saya Naqiya, yang 3 tahun yang lalu masih berwujud bayi gembul nan menggemaskan tapi sekarang ia telah menjadi teman yang paling saya perhitungkan. Namun, meskipun ia adalah teman jalan paling asyik, tapi Naqiya adalah anak saya dan saya adalah emaknya.
Aku Ibumu... begitu kata seorang ibu di iklan televisi.
Balita saya yang masih berstatus anak tunggal ini sebenarnya engga banyak recohnya malah terlalu baik dan sangat luci. Tapi karena ia sangat baik, menerima dengan lapang dada kondisi mama-ayahnya yang terpaksa LDMan, dan sangat sabar kalau saya terlambat menjemputnya di daycare, kalau ada satu hal saja yang berbeda dari tingkahnya yang lain, langsung deh diriku menjadi pusing. Dari semua tingkahnya yang sering membuatku mati kutu adalah saat ia menolak pakaian yang saya siapkan.
Naqiya, si sok fashionable kid, julukan itu saya sematkan padanya setelah puluhan drama pilih-pilih baju yang terjadi antara kami berdua.
"Ma, Kak Yaya enggak mau pake baju ini," drama pagi hari dimulai dengan kalimat ini.
Waktu di pagi hari jalannya sangat cepat, setiap pagi, saya selalu dalam keadaan terburu-buru. Buru-buru menyiapkan sarapan, bekal untuk Naqiya, menyiapkan diri untuk ke kantor, menyiapkan putriku untuk ke daycare, mengantarnya, dan tancap gas ke kantor di menit-menit terakhir.
Kepala rasanya mau pecah, amarah dengan sekuat tenaga saya tahan kalau Naqiya sudah mulai berkomentar dengan baju yang saya siapkan.
"Yang ini enggak cantik. Yang ini enggak cocok dengan celananya," protesnya lagi.
Duh Nak, emak dan ayahmu sembrono gini tapi kenapa kamu sangat peduli dengan penampilanmu?
"Ayolah Kak Yaya, kita buru-buru nih. Nanti mama bisa telat ke kantor," ucapku.
"Kak Yaya pokoknya enggak mau pakai baju itu, enggak cocok. Sini mama lihat, enggak cocok kan warnanya." Ia mulai mengeluarkan jurus andalannya, menangis!
Dengan berbagai alasan aku mencoba merayunya dan ujungnya aku kalah. Hufh, sambil bertanding dengan waktu aku mengambil baju sesuai yang dia inginkan. Gamis hitam oleh-oleh dari neneknya.
"Jilbabnya mana, Ma? Kak Yaya pakai jilbab juga kayak Mama"
"Naqiya, #@@+?" Percuma aku protes ujung-ujungnya aku yang kalah.
"Kak Yaya enggak mau ciput yang ini. Yang punya kak Yaya yang Mamak pinjam kemarin kemana?" Ia hampir menangis dengan perlakuanku yang enggak ikhlas.
Aku pun harus mencari lagi ciput miliknya yang tertumpuk di antara baju-baju yang belum disetrika (mentang-mentang aku membelinya sekalian dengan jilbab miliknya, ciput itu pun dideklarasikan sebagai kepunyaannya juga). Aku pun memakaikan ciput dan pashmina itu seadanya lalu Naqiya protes lagi.
"Ma, enggak cantik. Bagian belakangnya enggak tertutup."
Naqiyaaa $&#$@$ Akhirnya drama itu pun berakhir dengan emaknya ke kantor enggak pakai bedak dan hijab dipakai seadanya untuk menutupi aurat sedangkan anaknya cantik jelita saat diantar ke daycare.
Kami telah upvote..
Terima kasih :)
Gemesin banget kak @gilakorea,,, hehehehe
Iya, gemesin. Pinginnya cubit2 aja kalau mencubit itu enggak sakit :)
Hahaha... Gawat ne kalau pingin dicubit terus.
Yg baju orange cocok kali sama Naqiya, nampak cantiiik, mungkin krn dia berkulit putih yaaa
Bisa jadi kak. Makin putih dianya.
Anaknya cantik sekali kak @gilakorea. Gak enak saya sebut "gilakorea" 😂
Semoga jadi anak soleha kak.
Amiin. Hihihi, gpp, akun ini saya bikin pas saya lagi gila2nya sama film korea. Wkwkwk
Naqiya udah beranjak besar kak.. Udah bisa masok TK A.
Aiih, memangnya naqiya udah setua itu. Enggak lah bak, masih ketek kali dia. Paudpun gaj diterima
Cantik kali adek yang baju merah tuuu. 😍
Putri bakalan menghadapi drama ginian juga kayaknya. Berhubung sama2 anak perempuan. Haha
Hai aunty, hihihi. Siap2 aja dekput
Aku ketawa-ketawa baca ini. Naqiya kayaknya udah besar nanti jadi desainer atau model kayaknya ya. Modis kaliiii... :D
Bisa tuh cit, kalau liz pake baju pun dikomentarinya. Ma, ini enggak cocok. Jadinya kalau mau pake baju, konsul ke dia dulu cocom atau enggak