Assalamu'alaikum sahabat steemian, apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah subhana wa ta'ala.
Sumber foto: Google
Pisau bermata dua adalah istilah yang sering digunakan untuk hal yang memberikan efek kepada dua pihak. Baik si pengguna maupun hal yang di tuju. Sangat berbahaya tentunya bermain-main dengan pisau bermata dua, salah-salah malah diri sendiri yang kena.
Pisau bermata dua juga kerap kita temukan sehari-hari, diantaranya adalah pujian. Pada hakikatnya pujian adalah sebuah ujian atau lebih tepatnya ujian dalam bentuk kebaikan. Karena terkadang ketika dipuji bisa saja kita sombong dan takjub pada diri sendiri, akibatnya kita lupa bahwa semua itu adalah nikmat yang Allah berikan.
Dimanakah letak pisau bermata duanya sahabat steemian? Nah perlu diketahui, pujian menjadi pisau bermata dua ketika pujian itu dilontarkan secara berlebihan. Rasulullah pernah bersabda yang artinya:
Celakalah kamu, kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu berulang-ulang. Kalaupun diantara kalian harus memuji temannya maka hendaklah dia mengatakan "Aku mengira dia seperti itu dan Allah lah yang menghisabnya, aku tidak memuji siapapun di hadapan Allah." (HR. Muslim no. 3000)
Awalnya memuji ingin membuat si fulan semangat, eh malah berlebihan. Akibatnya si fulan jadi sombong, nah hal seperti inilah yang Rasul ingatkan kepada kita.
Berarti memuji tidak boleh? Memuji boleh sesekali dengan syarat harus ada maslahat bagi yang dipuji seperti menambah motivasi dan kebaikan pada diri yang dipuji.
Berdasarkan uraian sederhana di atas dapat disimpulkan, pujian menjadi pisau bermata dua apabila dilakukan secara berlebihan sehingga membuat yang dipuji bangga diri dan yang memuji mendapat dosa layaknya memenggal leher teman sendiri.
Lalu apa yang harus dilakukan ketika dipuji orang agar tidak membuat diri ini sombong? Ketika sahabat steemian dipuji orang atas kebaikan yang telah dilakukan maka bacalah doa berikut ini:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻻَ ﺗُﺆَﺍﺧِﺬْﻧِﻲْ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ، ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْﻟِﻲْ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮْﻥَ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨِﻲْ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﻈُﻨُّﻮْﻥَ
“Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan.” (HR. Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 761. Isnadnya dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 585)
YA ALLAH
SAVE ME FORM MY SELF
Semoga Bermanfaat dan Tetap Semangat
Oh ini toh jawabannya kapten
Yoi @raudhatulfirzah
postingan yang luar biasa.
Saling mengingat dalam kebaikan dan kesabaran kan bang @popon
Mantap
Terimakasih yan
ilmu baru ni buat uti. makasih
Buat saya juga uti, makanya dibagikan teris biar sama-sama tau kan @nadiapermatasari