Jika hari ini kita merasa segala tentang negeri ini sudah bobrok, maka kita harus kembali bertanya pada diri sendiri. Adakah satu atau dua kerja kita yang sudah memberikan efek positif kepada negeri, atau tidak ada sama sekali. Atau jangan-jangan sebagian besar perilaku dan tindak buat kita sehari-hari selalu saja menambah buruk citra tanah ini.
Kita selalu membanggakan kelebihan tempat orang lain, meresahkan rumah sendiri yang tak berkesan baik ini. Lalu tanpa merasa bertanggung jawab sebagai pemilik, kita suka membanding-bandingkan kelebihan tempat orang dengan kekurangan tempat sendiri. Di luar sudah begana, di sini masih begini. Di luar orang-orang bla bla bla, di sini masih ba bu bi.
Padahal kita semua mestinya sadar bahwa baik buruknya sebuah rumah itu bergantung pada bagaimana pemiliknya mengurus rumah tersebut. Bukan membela pemerintah atau seorang yang diberikan amanah memimpin, tapi logis sajalah, mana mungkin akan ada keberhasilan sebuah negeri jika masyarakatnya tidak pro aktif ikut membantu memperbaiki.
Kita sudah salah sejak dari sono. Dari hati dan cara pikir yang sembrono. Jika kalah akan menyalahkan orang lain, membanding-bandingkan, mencari alasan agar lepas dari hardikan. Jika menang kita akan lupa diri lalu terlena dalam buai asmara kayak lirik lagu Ike Nurjanah. Mestinya kita melihat keluar untuk belajar, baik buruknya mereka lalu mengambil yang baik-baik dan sesuai dengan kearifan masyarakat kita untuk diterapkan di negeri ini.
Juga tentu saja jangan semata-mata mengharapkan orang lain memperbaiki. Menitikberatkan tanggung jawab hanya kepada pemerintah, misalnya, itu tidak baik. Berubahlah dari diri. Perbaiki yang sederhana saja dulu. Misal teratur jadwal tidur dan jadwal shalat. Buang sampah di tempatnya, parkir teratur, matikan lampu jika sudah tak dipakai, tidak melanggar aturan, selalu bekerja baik tanpa harus ditekan, tidak memetik bunga di taman kota hanya demi memberi kepada pasangan agar dianggap romantis, tidak menulis namamu ❤ dia di sembarang tempat.
Perbaiki itu-itu saja dulu. Nanti jika sudah terbiasa, baru mulai dengan tingkat yang lebih tinggi pula. Memperbaiki pola pikir banyak orang, menebar kebaikan, berdamai dengan alam dan kenyataan.
Catat: ilustrasi tidak ada hubungan dengan pembahasan, itu mutlak sebab rindu sagai.
selimut tetangga sudah berubah menjadi rumput tetangga ya bang 😂😂😂
nyan awak loen pakon aaa...?
peu haba Apache
Nyan hana pat bantah... ta mulai dari droe teuh baroe jeut ta komplein...
Sama orang2 berpengaruh di dunia steemit semua tu foto2nya 😁
Terimakasih telah berbagi postingan ini @gulistan
Bermanfaat untuk membangun semangat serta rasa cinta pada negeri sendiri.
Di sisi lain, postingan ini juga mempu mengajak semua kita untuk berbuat dan berkarya yang bermanfaat.
Salam KSI
@mpugondrong
Semua perubahan berawal dari diri pribadi kemudian baru berbicara pada khalayak luas. Terimakasih sudah berbagi
Salam kenal bang @gulistan dari ksi-tw
Benar bang, membandingkan untuk kemudian memberikan solusi, baru mantap. Jangan jadi juara saja dalam mengomentari hehe
Ada pepatah bilang, "rumput di halaman tetangga selalu lebih hijau,
daripada rumput di halaman sendiri." Coba tes injak, @gulistan waktu hujan pasti becek juga haha
Nah itu, abang. Sukak kali mereka lihat pas hijaunya aja.
👍