HINDARI MENGUCAP KATA2 KASAR BAGI ANAK

in #life7 years ago

Terkadang, kita mendengar orang tua mengucapkan perkataan kasar kepada anak. Misalnya, bila sang anak mendapatkan nilai rendah dalam suatu ujian, orang tua akan berkata ‘bodoh’ kepada anaknya. Nah, bila kita tinjau secara mendalam, mengucapkan perkataan kasar sebenarnya sangat berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis anak. Terlebih, bila sang anak sering menerima perkataan kasar dari orang tuanya secara sangat emosional. Lalu, apa saja dampak negatif mengucapkan perkataan tersebut terhadap perkembangan psikologis anak?


image. Hindari Mengucapkan Perkataan Kasar Terhadap Anak

Dampak Jangka Pendek.

Dalam jangka pendek, bila anak sering menerima perkataan kasar, sang anak merasa begitu ‘rendah diri’. Sang akan pun akan berpikir bahwa perkataan kasar yang diucapkan orang tuanya memang benar adanya. Ambil contoh, sang anak mendapatkan nilai rendah dalam ujian matematika. Lalu, karena mendapatkan nilai rendah, orang tua mengucapkan perkataan ‘bodoh’ kepada sang anak. Nah, sang anak akan berpikir bahwa ia memang benar-benar bodoh. Padahal, belum tentu ia benar-benar bodoh dalam bidang lainnya.

Tak tertutup kemungkinan, sifat ‘rendah diri’ akan sulit hilang dari dalam diri sang anak. Terlebih, bila sang anak sering menerima perkataan kasar. Selain membuat sang anak merasa rendah diri, sang anak akan cenderung menyendiri dan tak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Dampak Jangka Panjang.

Dalam jangka panjang, apa dampak negatif mengucapkan perkataan kasar kepada sang anak? Berikut beberapa dampak tersebut.

Pertama, mengalami gangguan kesehatan. Saat sang anak menerima perkataan kasar, secara psikologis sang anak akan merasa stres dan begitu tertekan. Secara mendasar, pikiran dan jiwa yang begitu stres dan tertekan sebenarnya berisiko mengakibatkan terserang penyakit. Dan juga, menghambat proses pertumbuhan fisik.Kedua, kualitas hidup yang rendah. Dalam jangka panjang, perkataan kasar yang diterima sang anak saat masa perkembangan sebenarnya berisiko menurunkan kualitas hidup sang anak saat usia dewasa. Misalnya, sama sekali tak memiliki cita-cita. Ataupun, tak memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas. Tentu saja, karena psikologis anak begitu tertekan.Ketiga, menjadi pecandu. Ucapan kasar yang diterima sang anak berisiko meninggalkan efek traumatis di dalam jiwa sang anak. Nah, bila efek traumatis ini terbawa hingga usia dewasa, tak tetutup kemungkinan sang anak akan menjadi pecandu. Misalnya, menjadi menjadi pecandu minuman keras. Tentu saja, untuk mengusir efek tersebut dari dalam jiwa mereka.Keempat, tak tertutup kemungkinan anak akan menjadi pelaku kriminal saat berusia dewasa. Menurut suatu penelitian, terdapat ketertarikan antara dengan perilaku yang diterima sang anak dengan perilaku sang anak saat berusia dewasa. Nah, bila anak mendapat perlakukan yang tak baik saat masa perkembangan, tak tertutup kemungkinan sang anak akan menjadi pelaku kriminal saat usia dewasa

Demikian, beberapa dampak mengucapkan perkataan kasar terhadap perkembangan anak. Kesimpulannya, mengucapkan perkataan tersebut sebenarnya sangat menghambat perkembangan psikologis anak. Kita, sebagai orang tua, tentunya ingin anak kita ini mengalami perkembangan psikologis yang lebih baik.