Ketika senja datang perasaan itupun muncul, tak ada satupun yang dapat menolaknya. Bahkan senja itu sendiri pun harus menerima, yang mampu melukis warna sang langit berwarna jingga. Hingga setiap mata yang melihatnya pasti begitu terpesona.
Dan ? Bukannya aku benci. Aku sedikit enggan dengan kehadiranmu saat ini. Mengisyaratkan berakhirnya sebuah cerita, menyisakan sunyi. Tidak ada cahaya yang begitu terang yang mampu menyinari bumi, hanya kelip lampu kecil yang seakan tak berarti. Karena hanya kegelapan sajalah pemenangnya, hawa dingin dan rasa sepi selalu hadir menemani.
Menakutkan, mengharuskan cerita apapun harus tersimpan.
Entah cinta atau luka, atau bisa jadi kenangan. Dan membiarkanya menjadi penghantar tidur atau pengisi sebuah mimpi, mimpi buruk yang selalu aku dapatkan.
Kenangannya, kasih sayangnya, dan cintanya yang selalu melukiskan mimpiku ketika senja dan datang dan kegelapan menyelimuti.
Hingga datang lagi fajar yang tidak aku tunggu untuk menjemput terbitnya mentari esok hari.
Ketika fajar datang, Entah Senyum yang harus dilukiskan atau kepalsuan tentang senyum itu sendiri...
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://puputmelatiii.wordpress.com/