Langkah yang perlu diyakini bahwa setiap anak adalah baik dan memiliki potensi positif untuk berkembang secara optimal namun perlu juga kita pertimbangkan latar belakang dari setiap anak karena masing-masing dari kita adalah individu yang unik. Berikut 5 langkah yang harus kita lakukan yakni :
1.Latarbelakang keluarga adalah
kontribusi yang paling besar pada anak usia sekolah.
Keluarga di sini, dapat berarti keluarga kandung atau keluarga lain di mana dia tinggal bersama selama ini. Keluarga yang kudiai harmonis memiliki kecenderungan yang besar untuk membentuk anak-anak yang kurang sehat caranya beradaptasi dengan lingkungan, baik di rumah, sekolah, ataupun lingkungan sosial lainnya. Keluarga dengan pola asuh serba boleh (permisif ) atau serba melarang (otoriter) sama-sama memiliki kemungkinan anak menjadi sulit mengontrol dirinya ataupun sulit dikontrol. karenanya, aturan dan konsekuensi yang jelas awal dari munculnya sifat disiplin pada anak.
2.Menghargai Perasaan, sangat penting untuk dilakukan.
Anak-anak cenderung merasa berharga bila kita memahami dirinya dan perasaannya. Di situlah ia merasa eksis dan diakui keberadaannya. Menghargai perasaan dapat dimulai dengan tidak melakukan hal berikut:
- Menghakimi.
"kamu selalu saja membuat masalah" - Membandingkan.
"coba dulu , seperti Andi, dia saja bisa" - Menuduh.
"kamu yang memukul duluan?" - Meremehkan.
"sudahlah, pasti kamu nanti menangis" - Memberi tanda.
"memang anak nakal, tidak bisa dinasehati"
dan lain-lain yang kesemuanya menyerang harga dirinya.
Yang terpenting tiga hal harus tersampaikan, yaitu:
- perasaan kita karena perilakunya
- perilakunya
- akibat perilakunya terhadap lingkungannya dan dirinya.
"Sampaikanlah sesering mungkin harapan-harapan kita kepadanya melalui pesan yang baik".
3.Hadiah, perlu diberikan untuk meyakinkannya bahwa anak telah melakukan hal yang benar dan menyenangkan bagi lingkungan. Hadiah dapat berupa benda, pujian, ucapan selamat, tepukan di bahu, dekapan, atau apapun yang mengekspresikan bahwa kita memberikan penghargaan baginya.
4.Interaksi yang hangat, perlu senantiasa dijalin, bukan saja di dalam kelas, atau di lingkungan sekolah, namun berkunjung ke rumah pun dapat dilakukan, bahwa kita benar-benar memperhatikannya. Bila anak telah memiliki rasa percaya yang kuat kepada kita, dan yakin akan ketulusan kita, ia cenderung mau untuk bersikap kooperatif, mau menceritakan apa saja masalah mereka. Nah dari situlah kita dapat membentuknya untuk menjadi lebih baik.
5.Memiliki harapan yang wajar, penting untuk kita miliki, agar kita mampu bersikap lebih sabar dalam menanti perubahan pada anak didik kita. Bahwa setiap anak unik, dan memiliki caranya masing-masing dalam mempelajari bagaimana beradaptasi dengan lingkungannya.
Demikian cara-cara yang dapat ditempuh secara bertahap, semoga kita memiliki kekuatan hati yang mampu menjaga ketulusan kita dalam mendidik anak-anak ini, sehingga mereka merasakannya juga.
Salam, @lisana92