Mengenal suku dayak

in #life5 years ago

Mengenal Burung Enggang Sebagai Salah Satu Filosofi Kehidupan Suku Dayak.

Makna mendalam filosofi Burung Enggang dalam kehidupan suku Dayak Kalimantan begitu melekat, bahkan dapat kita jumpai dan lihat pada acara kesenian dan budaya didaerah Kalimantan Tengah dimana burung enggang ini kerap digunakan sebagai atribut dibeberapa kesempatan. Burung ini diakui memiliki makna mendalam bagi suku Dayak yang masih kental dengan budaya serta kearifan lokal masyarakat setempat.

Burung Enggang sendiri bermakna sebagai satu tanda kedekatan masyarakat Indonesia dengan alam sekitarnya. Seluruh bagian tubuh Burung Enggang digunakan sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan suku tersebut, melambangkan perdamaian dan persatuan, sayapnya yang tebal melambangkan pemimpin yang selalu melindungi rakyatnya. Sedangkan ekor panjangnya dianggap sebagai tanda kemakmuran rakyat suku Dayak.
Selain itu, burung enggang juga dijadikan sebagai contoh kehidupan keluarga di masyarakat, agar senantiasa dapat selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa.
Suku Dayak Kalimantan dalam kehidupannya sangat erat dengan fauna gagah satu ini, cerita dan mitos terkait kisah burung enggang akan berbeda di setiap daerah. Seperti salah satu kisah mengatakan bahwa burung enggang merupakan penjelmaan dari Panglima Burung. Panglima Burung adalah sosok yang tinggal di gunung pedalaman kalimantan dan berwujud gaib dan hanya akan hadir saat perang. Pada umumnya burung ini dianggap sakral dan tidak diperbolehkan untuk diburu apalagi dimakan.
Enggang Gading merupakan salah satu jenis burung rangkong yang memiliki ukuran terbesar, baik kepala, paruh dan tanduknya yang menutupi dahinya. Enggang gading ini terdapat di Indonesia yang dikenal dan memiliki filosopi yang tinggi bagi suku Dayak