Tersudut di pojok kanan depan Taufik Kopi Sigli, sejenak mengamati juga mendalami berbagai kajian yang unik dan sedikit mainstream, duduk semeja dengan Bang @zianmustaqin dan Bang Luthfi pemilik akun @jeulamee serta tamu istimewa dari Bumoe Japakeh, so pasti Orang sering memanggil dia dengan panggilan rasis tapi manis itulah Muliadi yang mengelola Akun @blacksweet24, mereka semua adalah segelintir inspirasi hebat bagi pemuda Pidie ini.
Bersama @blacksweet24, Pemuda sensasional dari Meureudu.
Bermula dengan kata bijak sedikit bernuansa khasnya 'kontroversial' @zianmustaqin, menggugah semangat saya (@mahzalabdullah) dan insan yang semeja tadi.
"Kita harus membangun daerah ini dengan mental dan semangat Pungoe" ujar Bang Zian, bukan hanya sekedar konsep dan retorika dalam membangun daerah tapi aksi nyata yang kita tunjukkan dengan ikhlas bukan orientasi 'mata duitan', ikhlas dalam berbuat mencerminkan semangat revolusioner ala Tan Malaka (maklum beliau pengagum tokoh revolusioner) ke-pungoe-an harus kita bangkitkan lagi dengan nuansa baru. Jika dulunya penjajah Belanda menyebut masyarakat Aceh memiliki semangat fanatik luar biasa dengan istilah Aceh Moorden (Aceh Pungoe).
Dan Aceh Pungoe juga telah dituliskan oleh Aduen Taufik Al Mubarak dengan judul bukunya Aceh Pungoe.
Keseriusan mulai tampak dari raut muka Muliadi dan langsung merespon, "Oke saya setuju Bang, Aceh Pungoe dalam konteks positif ya bukan dalam konteks kekinian, yaitu Pungoe tapi tau cara membunuh ulama!" Sontak saja tawa menggelegar di meja 'paling riuh dan rusuh' itu.
Langsung Bang Zian mengeluarkan statement barunya, itu Pungoe Nasional bukan Pungoe lokal atau Aceh Pungoe.
Ekspresi penghuni meja 'riuh dan rusuh' sedang mendengarkan pernyataan @jeulamee.
Pemilik akun @jeulamee yang lebih populer dengan 'kitab lempap' nya tak mau kalah dengan filosofi Aceh Pungoe yang sedang mengusik kenikmatan kopi di meja tersebut, "Sah dan setuju saja, Apa yang Bang Zian sampaikan tadi. Tapi mungkinkah kita bergerak secara 'ikat keu'ing' selalu, kita juga butuh penguatan finansial juga. Pernyataan yang mengusik analisa sosial itu, beliau keluarkan untuk memancing strategi jitu dari Bg Zian.
Langsung disambar dengan tegukan kopi dan kepulan asap Sampoerna dari Bang Zian , "Benarlah apa yang kamu bilang tadi, Bro! Tapi tahukah kita sudah terbiasa dengan Kehidupan sosial kala menjadi aktifis mahasiswa dulu. Menjadi manusia aktifis kala menjadi mahasiswa mengajarkan kita tentang kepekaan kita terhadap bobroknya kehidupan masyarakat khususnya di Kabupaten tercinta ini, sebagai mahasiswa hendaknya kita menjadi pelopor dan jembatan bagi pembangunan kualitas hidup masyarakat.
Suasana forum kami sejenak diam, Hanya asap yang mengepul dari lezatnya sebatang rokok yang melambaikan kehidupan. Mungkin kebanyakan peserta diskusi sedang meresapi dan mendalami perkataan penuh makna dari Bang Zian.
Karena kenikmatan yang mendalam selalu muncul untuk memperkaya wawasan pengetahuan, Saya pun ikut nimbrung dalam wacana itu, Aceh Pungoe menurut pemahaman Saya merupakan sebutan untuk orang (pejuang) Aceh yang diberikan oleh Belanda, karena mereka tidak pernah memiliki pengalaman menghadapi pejuang yang berani mati dan menganggap dirinya syahid apabila menghadapi kaphee (kafir/Belanda), juga ke-pungoe-an itu mungkin muncul ketika Belanda melihat orang Aceh panjat kelapa dengan mengikat kakinya (istilahnya Seungkreut) bagi merupakan yang melawan logika alias loe gila (Pungoe). Suasana kembali menampilkan reaksi dengan ketawa puas, mungkin penghujung kalimat saya yang membuat mulut mereka bergerak lebar.
Hadih maja Aceh, karya Iskandar Norman.
Tak lama kemudian, seorang sosok pria yang tidak asing muncul dari tempat parkir dan membawa sebuah buku. Saya perhatikan saja dengan serius, rupanya Bang Rio (Pemilik akun steem @riothejaksiuroe) yang merupakan salah seorang senior yang menuntun saya ikut menulis di Steemit chapter Pidie dengan ketuanya sekarang, Abang brewok Bang Reza Acoi (@rezaacoi).
Perjalanan Bang Rio rupanya menunjukkan hasrat bahwa dia akan menyapa meja 'riuh dan rusuh' kami dan perkiraan itu benar, dia menyapaku dan mengatakan, "Baca ini Zal, ini merupakan karya anak bangsa yang patut kita banggakan sebagai Orang Aceh". Dan saya pun angkat bicara, "Terimakasih Bang, akan saya baca segera!".
"Tapi sebentar lagi saya ambil balik ya!" ujar Bang Rio, langsung kusambar pernyataan itu "Siap Bang".
Akupun mulai membuka halaman buku 'petuah Aceh' itu yang berjudul "Hadih Maja Aceh" yang ditulis oleh pemuda inspirasi berasal dari Negeri Japakeh Meureudu yaitu Iskandar Norman, serta telah banyak menelurkan buku tentang Ke-Aceh-an.
Pinjaman dadakan dari Bang Rio (@riothejaksiuroe).
Pada setiap halaman sudah menggugah dan menggugat selera otakku untuk 'mencumbui' isi dari buku tersebut. Sebait pembuka yang begitu memancing nalar.
"Aceh peuleubeh droe
Pidie peungie' droe
Meureudu peuteungku droe
Peusangan peunan droe".
Saya mendalami kata per kata yang penuh makna dari setiap halaman yang hingga hanya beberapa menit saja sudah saya habiskan (baca) sampai halaman 45. Bang Rio pun muncul dengan langkah 'ceplas ceplos'yang mengartikan bahwa beliau 'meukarat' menuju meja kami, saya pun mengucapkan terima kasih banyak Bang atas pinjam pakai bukunya tadi biar hanya beberapa menit tapi merupakan menit yang berharga bagi saya pribadi. "Oke Siap Adoe" beliau membalas dengan gaya senyum nya yang khas.
Penghuni meja diskusi pun mulai melongok kesana kemari atau sudah 'gatai punggoeng' pantas dan sah saja rupanya jam sudah menunjukkan angka 02.45 wib, kopi sudah habis rokok pun sudah tawar, 'anak sekolah' pun sudah pulang. Saya Izin dulu ya ujar Bang Zian, yang kemudian disusul oleh Bang Luthfi dan akhirnya Saya dan Muliadi (@blacksweet24) angkat pantat dari meja inspirasi ini.
Tak ada kesimpulan yang saya tulis di momen ini, namun sudah saya simpan di dalam otakku. Jika kalian ingin memperkaya wawasan, Ayo Ngopi dan diskusi. Kopi (Konsentrasi pikiran) pilihan.
Salam Kopi pilihan, Bravo Steemian!
@mahzalabdullah
Mantav... Tulisan nya ringan, mengalir alami gitu aja, enak dibaca
Tapi reputasi akun nya mesti segera ditingkatkan, jgn lagi berada di level (25) hahahaha... Kidding doang
Pokoknya mahzal best lah
Hahahaha, Siap Bang..
Haha, mantap emang bg zian nyan pembuat onar dan selalu bikin rusuh saat memberi sebuah pernyataan nya... Hehe
Iya Senior sensasional, hehe
Kenapa aku jadi sosok yang antagonis disini.. Hahahha
Hahahaha, maaf Senior..
Tapi dalam cerita ini Abang sebagai tokoh Inspirasi sensasional.