Belajar Dari Pengalaman, Pelajarilah Dengan Baik Steem Blockchain, SMTs, dan Oracle-SMTs Untuk Perubahan

in #life7 years ago

Beberapa hari lalu saya berjumpa dengan kakak beradik cilik yang tinggal tidak jauh dari tempat saya tinggal. Mereka berdua sedang berlarian di pinggir jalan, dan ketika saya tanya, mereka buru-buru mau pulang karena mau taraweh hari pertama. Orang tua mereka memang sudah saya kenal, dan kedua kakak beradik ini sudah dari masih kandungan pun saya kenal, kakak-kakak mereka pun sudah saya kenal sejak lama. Keluarga ini memang sangat berarti sekali bagi saya pribadi.


Sumber: https://www.slideshare.net/argatjacharvhenh/materi-sosiologi-ketidakadilan

Dulu perumahan tempat saya tinggal ini masih sepi, banyak hutan pinus dan masih gelap. Baru beberapa tahun terakhir saja menjadi ramai dan malah dijadikan tempat potong jalan bagi orang-orang yang hendak pergi wisata ke daerah Cihideung dan Lembang. Bisa dimaklumi, karena kalau lewat jalan biasa pasti macet parah, apalagi di hari libur. Kalau yang sudah tahu jalan, dan lewat daerah perumahan tempat saya tinggal, pasti bisa menertawakan mereka yang terkena macet.

Buat saya tidak masalah mau sepi atau gelap, malah lebih nyaman. Saya dan keluarga pun pindah ke sana karena sudah merasa tidak nyaman di daerah rumah kami sebelumnya, dan mencari daerah yang lebih sepi serta hijau dengan pemandangan yang indah. Rasanya kesal juga kalau sedang asyik tidur tiba-tiba dengan knalpot motor yang sedang ngebut, apalagi kalau di Jakarta, aduh malas banget dengar suara bising bajaj. Kalau bisa pindah tinggal di kampung yang lebih sepi, saya pindah, deh!

Anyway, pada suatu malam saya naik motor sendirian. Sebetulnya tidak terlalu malam, baru sekitar jam 9 malam dan saya baru saja pergi mengambil uang dari ATM. Sudah curiga dengan gerak-gerik orang di belakang saya yang rasanya terlalu berlebihan sikapnya untuk tidak dicurigai. Walaupun curiga, tapi saya tetap harus segera pulang karena uang yang saya ambil dibutuhkan dan ditungggu oleh seseorang di rumah. Jadi, saya balik ke rumah dan harus melewati daerah yang sepi itu.

Begitu masuk ke dalam perumahan yang sepi, saya sadar ada motor yang mengikuti. Kalau saya pelan, dia pelan, kalau saya ngebut, dia juga ngebut. Halagj, ini orang pasti nggak beres, pikir saya. Saya pun terus bertahan mempermainkan kecepatan, hingga saya melihat ada warung di pojok jalan. Saya perhatikan warung itu juga masih buka, dan inilah kesempatan. Saya pun segera ngegas motor, dan ketika motor di belakang saya juga ngegas, saya rem mendadak motor saya. Dia pun kelimpungan, lalu saya tendang saja motornya hingga jatuh, dan segera tancap gas lagi ke warung itu. Alhamdulillah ada bapak pemilik warung, yang begitu melihat saya, dia keluar dan langsung saja saya minta tolong. Dia pun segera berlari ke arah motor orang yang mengikuti saya tadi, tapi sayangnya mereka mungkin ketakutan, dan segera saja melarikan diri.

Sejak malam itu, saya pun jadi berkenalan lebih dekat dengan bapak itu dan keluarganya. Saya merasa sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan, dan barangkali dia merasa tidak memberikan apa-apa, bagi saya tidak. Dia dengan kondisi keluarga yang amat sangat sederhana, warungnya pun ala kadarnya, tidur tertumpuk satu kamar dengan 4 anak, mau membantu saja itu luar biasa bagi saya. Belum tentu mereka yang memiliki lebih banyak dari bapak dan keluarga itu mau membantu, malah saya sering melihat pada kabur duluan takut ikut kena rampok dan atau kena masalah.

Yang menyedihkan adalah setelah beberapa bulan kemudian, saya mengetahui bahwa keluarga tersebut mengidap sakit TBC, dan harus segera diobati sekeluarga. Sebetulnya pengobatan TBC ini bisa gratis karena memang ada programnya dari pemerintah, tetapi pada saat itu sangat sulit sekali, sampai-sampai saya pun kebingungan sendiri mencari bantuan dana bagi pengobatan mereka. Kebetulan memang sudah lama saya masuk dalam lingkungan para penderita TBC yang banyak diderita juga oleh mereka yang tertular HIV dan AIDS. Penyakit ini bisa sembuh, tetapi harus rutin dan rajin makan obat selama 6 bulan, dan itu pun harus dibantu dengan makanan yang sehat. Nah, obat gratisnya sudah terkadang ada terkadang susah, giliran makanannya ini, siapa yang bantu?!


Sumber: https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/tuberculosis-tbc/tuberkulosis-di-indonesia/

Alhamdulillah, Allah Maha Baik, rejeki itu ada saja yah bagi orang yang baik. Mereka mendapatkan bantuan yang cukup untuk bisa berobat dan sekaligus mendapatkan makanan yang sehat selama pengobatan. Tapi, hedeh, ada saja cobaan. Tiba-tiba saja ada aturan dari perumahan tempat saya tinggal, yang membuat mereka harus diusir dari sana. Ganti rugi yang diberikan benar-benar tidak layak, mengingat harga tanah di daerah rumah saya itu cukup tinggi. Kalau itu tanah milik perumahan, lain ceritanya, ini tanah adalah warisan keluarga mereka, dan tentunya menjadi hak mereka untuk berada di sana. Berhubung mereka terus melawan, tanah mereka ditutup dengan pagar tinggi sehingga mereka pun terkurung. Mereka tidak bisa lagi membuka warung, dan untuk ke jalan pun harus panjat pagar yang tinggi terlebih dulu, Aduh, ampun dah!

Melihat situasi demikian beberapa orang kawan pun berinsyatif membantu dengan memberikan mereka gerobak untuk berjualan mie ayam dan gorengan di pinggir jalan, tapi entahlah apa yang ada di pikiran orang-orang ini. Mereka tidak berjualan di jalan umum, tetapi memang di dalam perumahan. Mereka juga diusir dan tidak lagi boleh berjualan di sana. Rasanya kesal sekali dan tentunya ini bukan hanya satu dua orang saja yang mengalami. Saya yakin ada banyak orang di luar sana yang juga mendapatkan pengalaman serupa.

Ketika saya berjumpa dengan anak-anak itu kembali, saya senang. Rupanya bantuan yang terakhir diberikan oleh beberapa orang yang masih peduli, dimanfaatkan luar biasa oleh ayah dan ibu mereka. Ayah dan ibu mereka membeli bibit tanaman sayur dan beruntung ada orang yang baik yang mempersilahkan mereka bercocok tanam di lahan kosong miliknya, sampai nanti tanah itu dibangun. Tanaman sayur itulah akhirnya bisa menghidupi mereka dan sekarang sudah jauh lebih baik kehidupan, paling tidak semua anak bisa sekolah dan membeli motor untuk ojek.


Sumber: http://www.tugassekolah.com/2017/05/jaminan-keadilan-dalam-berbangsa-dan.html

Belajar dari semua ini, rasanya memang sudah waktunya kita bergerak menuju perubahan. Mari kita sama-sama pelajari SMTs dan oracle-SMTs serta berbagai program yang sudah dan sedang dilakukan oleh @promo-steem dan @sndbox di Steemit ini. Mereka sudah terlebih dahulu mempersiapkan berbagai program keren yang bisa kita pelajari dan tiru untuk diterapkan oleh kita untuk memperbaiki kehidupan seluruh masyarakat Indonesia.

Bandung, 20 Mei 2018

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Postingan yang bagus mbak @mariska.lubis, pertama kali melihat konten anda saya sangat terkesan. Anda penulis yang hebat :)

Jika berkenan, saya tunggu follow backnya :)

terima kasih, semoga berguna dan bermanfaat.

Terimakasih atas informasi tambahanya mbak @mariska.lubis, SMTs ini menurut saya adalah peluang besar untuk media sosial berbasis blockchain, kita harus memahi dengan baik proyek baru ini

sebaiknya kita semua bersiap agar tidak ketinggalan... ;)

Salam selalu hangat kak @mariska.lubis

terima kasih dan salam hangat selalu....

@mariska.lubis, postingan anda sunguh membuat saya terkesan, saya selalu mendukung anda,postingan ini saya resteem.

terima kasih, semoga berguna dan bermanfaat.

Pengalaman kehidupan baik dan motivasi memanfaatkan peluang yg baik pula...
Semoga sehat selalu buk 👍👍

amin, terima kasih...

Ayo, kita sama sama belajar, Kak.

mari kita terus belajar...

Takjub pada bagian nendang motor orang yg di curigai.. Perempuan langka yang punya keberanian gitu hehehh

Kalau sudah terpojok, mau gimana lagi, harus berani melawan... hehehe...

Sesuatu yang dijalankan butuh pengalaman yang didapatkan,maka akan terwujud dengan sebuah harapan yang gemilang, salam sukses. 1 vote mendarat.

terima kasih semoga berguna dan bermanfaat.

Tuhan maha adil ya.. disaat orang terdekat yang ada disekitar kita belum tentu perduli, ada aja bantuan yang datang bahkan bisa jadi dari orang yang gak kita kenal.

ya, memang Allah Maha Adil, orang yang membantu saya pun ketika susah diberikan bantuan terus... alhamdulillah.

Walaupun orangnya sederhana tapi tingkat kepedulian untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan (ketika Teteh dibuntuti motor yang mencurigakan) beliau rela menolong walaupun nyawa taruhannya.
Kita belajar dari cerita ini, bahwa janganlah memandang seseorang dari kondisi ekonomi.
Tetapi lihatlah dari hati dan tingkat kepeduliannya.
Sudah jarang lohhh di kota ada orang seperti ini hehehe.
"Ketika kita menolong orang lain,maka orang lain akan menolong kita".
Alhamdulillah kondisi ekonomi beliau sekarang sudah membaik.
Luar biasa cerita Teh @mariska.lubis

Alhamdulillah, semoga berguna dan bermanfaat.

Semangaat belajaarrr

kalau belajar harus terus semangat dong... masa malas belajar, apa kata dunia akhirat? ;)

Iya ka. Biar semakin banyak ilmu yg bisa kita terap hehe

Mantapp ini ceritanya,...
Sebuh kisah nyata terhadap kejadian yang menimpa si Bapak yang kurang beruntung dan sebuah Anomali yang harus mendapatkan perhatian yang layak terhadap kejadian tersebut, sehingga setiap keadilan harus di tegakkan walaupun itu sangat sulit untuk dilakukan,...terima kasih sudah berbagi Informasi ini,.sungguh Bangsaku Sayang..

mari kita sama-sama berusaha untuk memperbaiki keadaan ini...

History yang sangat menrik ...terimakasih for aharing, that my inspiration

terima kasih dan semoga berguna bermanfaat.

Selalu suka dengan cara Teh Mariska menulis. Dimulai dari jalan A, dibawa serta ke C, lalu tersaji kisah yang juga turut mengaduk emosi jiwa, lalu turun ke kisah haru yang menderu, dan sebuah penawaran solusi yang sudah seharusnya kita pelajari bersama.

Ah, I love the way you wrote, Teh!

Btw, semoga si bapak dan keluarganya senantiasa beroleh lindungan Allah SWT, ya, Teh. Semoga dapat sembuh dari TBC yang mendera.