"Please Help To Stop My Mom From Cleaning Up!" (Bilingual)

in #life6 years ago

Since early in the morning, my children's were hiding from me. I knew they would do that, because I told them that today we are going to clean up their room. Everyday their room is cleaned up, but this time I want them to have a deep clean up. That's why they hide and they asked my brother who visit us today to help them. "She is cleaning up again and it's going on everyday again. Please help her to stop from cleaning up too much! She will never stop once she start it", said one of my daughter to my brother. Kids!

Sejak pagi anak-anak saya sudah sembunyi dan kabur-kaburan dari saya. Saya tahu mereka pasti akan melakukan nya karena hari ini kami akan membersihkan kamar mereka. Setiap hari kamar selalu di bersihkan, tapi kali ini ekstra bersih-bersihnya. Makanya mereka sembunyi dan bahkan minta tolong Adik saya yang kebetulan datang dari Jakarta. "M mulai bersih-bersih lagi. Tolong distop! Kalau M sudah bersih-bersih, nggak akan bisa berhenti!" Kata salah seorang anak perempuan saya. Dasar anak-anak, ya!

image

I am not an obsesive to clean or afraid of germs, but I like everything clean and in order. It started since I was a kid, and for me it becomes a habit. I can not cook if I haven't clean my kitchen and I can not eat before I clean the kitchen again after I cook. I mop the floor a few times a day if I am at home, and I could spray all my plants with water a few times a day because I want hem to always look green and clean. That is only happened when I am at home, and I can understand people are not the same. I can deal staying at anywhere and neglect all my discomforts wherever I go. This is far away much better than I was before.

Saya bukan penderita obsesif bersih-bersih atau takut sama kuman, tapi saya senang kalau semuanya bersih dan teratur. Sejak kecil saya sudah begitu dan sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Saya nggak bisa masak kalau dapur belum di bersihkan dan saya tidak bisa makan sebelum dapur saya bersihkan kembali setelah masak. Saya menyapu dan mnegepel rumah beberapa kali sehari dan menyiram tanaman juga beberapa kali karena saya ingin semuanya nampak hijau dan bersih. Itu cuma terjadi kalau saya di rumah dan untuk rumah saya saja, saya paham kalau orang berbeda-beda. Saya bisa adaptasi di mana saja dan mengilangkan semua rasa tidak nyaman ke manapun saya pergi. Ini sudah jauh lebih baik, kok, daripada sebelumnya.

Before I have children, I might be the worst nightmare for all who know me very well. I used to prepare all my clothes, including underwears, and accessories for my daily activities a month before. I took all my furnitures out of my house every two weeks, so I can clean out the floors, walls, and ceilings. I would brush all the floors with soaps, bleach, and everything should be sprayed with water. I could not even eat outside if I am not sure I will be fine. I will take a look at my friends first and let them eat. If they are fine, then I am fine. If I travelled, I brought my own cookies and that was all that I would eat. Hahaha....

Sebelum punya anak, saya mungkin kelewatan banget buat orang yang tahu saya bagaimana. Saya selalu mempersiapkan pakaian, aksesoris, pakaian dalam dan semua yang saya pakai setiap hari satu bulan sebelumnya. Saya juga selalu rutin mengeluarkan semua barang di rumah setiap dua minggu sekali supaya saya bisa membersihkan seluruh lantai, dinding, dan langit-langit. Saya akan sikat dengan sabu dan pemutih lalu semprot semuanya pakai air sampai benar-benar bersih. Saya tidak mau jajan di luar kalau saya tidak yakin. Jadi saya lihat dulu teman-teman, mereka saya suruh pesan duluan, kalau mereka baik-baik saja, baru saya mau. Kalau bepergian saya selalu bawa biscuit sendiri dan hanyabitu saja yang saya makan. Ampun, yah! Hahaha....

I stopped it after I saw my eldest son began to be like me. He could change his clothes and washed his hand several times a day, and every toys he had should be clean up daily. He was afraid to go to the market, did not want to touch anything, not even want to step on the sand when we went to the beach. I was afraid that he will be sick! It was hard at the beginning, but I am getting used to it. Instead of cleaning up too much, I rather do something else. I put some music on my ears and stay focus on what I am doing, but not cleaning up.

Sekarang saya nggak gitu lagi, kok! Semuanya berhenti sejak saya melihat anak saya yang paling besar punya kecenderungan yang sama. Dia bisa cuci tangan dan ganti baju berkali-kali, semua mainannya harus di bersihkan setiap hari dan disimpan rapih. Dia tidak mau menyentih apapun kalau di luar rumah dan bahkan tidak mau menyentuh pasir kalau kami pergi ke pantai. Saya nggak mau dia "sakit"! Awalnya memang berat tapi lama-lama terbiasa juga. Daripada bersih-bersih saya alihkan perhatian dengan mengerjakan yang lain. Saya dengarkan musik dan fokus saja dengan apa yang saya kerjaan, dan yang pasti bukan bersih-bersih!

image

Well, of course sometimes I can't deal with it anymore. At least once a month I have to clean up my house, I mean deep clean and it will takes a few days. For three floor house, 5 bedrooms, 2 kitchens, 3 bathrooms, and some gardens in each floor, I can't do it in one day. I would not let my house maid to help me, since she will be very busy washing all dirty clothes, towels, bed sheets, and everything fabrics. She needs to iron them all too. It is tiring though, but I have to do it. I live in a country where dirts and insects are always willing to take over our life. I dont understand how people could live with so much junks and dirts, they even don't throw their garbage on the garbage bin. Unbelievable!

Tentunya terkadang saya juga tidak bisa kendalikan apalagi kalau sudah saya anggap keterlaluan. Biasanya sebulan sekali saya bersihkan rumah semuanya. Untuk membersihkan rumah tiga lantai dengan 5 kamar tidur, 3 kamar mandi, 2 dapur, dan taman di setiap lantai psstinya nggak akan selesai dalam satu hari, apalagi rumah saya lantai dan dindingnya kayu atau batu. Saya tidak mau dibantu oleh asisten rumah tangga, saya harus kerja kan sendiri. Lagipula dia sibuk dengan mencuci semua pakaian kotor, seprai, handuk dan semua yang terbuat dari kain, deh! Belum lagi harus setrika juga semuanya. Capek tentunya tapi saya harus melakukannya. Kita tinggal di daerah di mana debut dan serangga selalu siap mengambil alih dan menguasai. Saya tidak mengerti bagaimana orang bisa jorok, Buang sampah pun tidak mau pada tempatnya. Aneh!

Anyway, my children are always helping me even though they do not like it. They are just afraid that I will be too tired, they know I don't have that much time to relax. After I finished cleaning up their room, I got a surprise from them. They made a very yummy dinner, cookies, and a cup of nice coffee for me. The youngest one even offered me to have a massage. Oohhh! I am so blessed!

Untungnya anak-anak saya baik, mereka selalu bantu walaupun mereka tidak suka. Mereka cuma takut saja saya terlalu capek karena saya biasanya selalu bahkan "terlalu sibuk" kata mereka, sehingga saya tidak punya banyak waktu santai. Setelah selesai bersih-bersih, saya dapat kejutan dari mereka. Mereka membuatkan makan malam dan kue, plus secangkir kopi yang nikmat. Si bungsu malah menawarkan jasa pijat juga. Oh! Saya merasa paling beruntung sedunia!

image

Bandung, 21 July 2017

Warm regards - salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Bersih itu indah.
Dan kebersihan sebagian dari iman ;)

Ya, menurut saya, menjaga kebersihan itu sama dengan menghormati anugerah dari Yang Maha Kuasa.

Postingan keren mbak

semoga berguna dan bermanfaat.

Hahaha... Ternyata berlanjut ya

Masih tetap tidak bisa berhenti hahaha...

Kebersihan sebagian dari iman,terima kasih @mariska.lubis dengan ini mungkin akan belajar untuk disiplin

iya, kalau tidak dimulai dari kecil nanti jadi kebiasaan buruk ketika besar, dan kalau sudah besar lebih repot lagi untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan.

Membaca cerita ini serasa aku sedang di rumahmu. :)

ayo kapan main ke rumah lagi?

Jadiseru ya kak @mariska.lubis, pake acara sembunyi-sembunyi an.. 😆

yah, begitulah anak-anak hahaha...

Saya terbangun untuk satu manfaat - Alhamdulillah saya ucapkan. Itulah yang terucap saat saya membuka Hp saya dan aplikasi steemit tentunya

Pola hidup bersih dan disiplin
Bersih merupakan setengah dari iman
Salut saya pada kakak @mariska.lubis
Begitu juga anaknya .. emang tak salah kata pepatah
buah jatuh tak jauh dari akarnya

Salut... salut...salut..... banget saya kakak
Kakak terbaik sebagai motivator saya
Salam hangat selalu untuk kakak dan keluarga
Sehat wal'afiat tentunya......amin.

Terimakasih kakak @mariska.lubis

Hehehe... kalau kotor itu kan hanya karena malas dan buah dari kemalasan, sementara kita diminta untuk bersih bahkan lewat berwudhu, masa kita tak mau ikuti...

Semua berawal Dari kebiasaan ya Kak, hingga anak-anak kakak Mariska pun jadi ketularan meski "tidak suka" tapi mengerti bagaimana capeknya sang Ibu. 😀😀 Saya sejak kecil juga sudah dibiasakan untuk membersihkan barang-barang milik pribadi juga membersihkan lingkungan rumah. Memang jika tidak sedari kecil dididik untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri juga belajar banyak hal Maka saat dewasa sudah sangat susah untuk dikendalikan.

Iya, saya juga diajarkan dari kecil sehingga menjadi kebiasaan. Pengalaman memang mengajarkan kita, walau keras tapi untuk kebaikan tak apa.

Betapa nikmatnya dan bahagianya keluarga teh @mariska
tentunya ibu mana yang tidak bahagia memiliki putra-putri yang peduli, karena ibunya juga peduli pada mereka

Duh enak juga ya punya anak yang mengerti orang tua. Semoga anak saya juga bisa mengerti saya...hehehe

anak anak nya hebat ya kak @mariska...
jarang yang mau bersih bersih, nyiapin makan malam bahkan mijetin ibunya... juara anakmu kak...

Kekompakan buah hati untuk membantu sang bunda, duhh,,senang sekali. Semoga kelak saya memiliki keluarga kompak seperti ini

Salam sayang dari Taiwan, untuk dedek2 dirumah ya, Kak @mariska💝

amin, terima kasih.... semoga keluarga teteh lebih baik dong yah...

Hidup bersih adalah cerminan hati

ibu mariska lubis yang sangat patut dicontoh oleh ibu ibu lain,
tapi ada hal lain yang mirip dengan masalah kebersihan ini,
pengalaman saya, ibu saya hampir sama seeperti emba' tentang kebersihan bahkan kalau ada sedikit aja yang jorok2 beliau susah makan, bahkan sifat itu sepertinya ketularan kepada saya.
hingga saya terkadang merasa susah disuatu tempat yang asing.
pernah suatu ketika saat pergi memancing bersama teman, saya terpasa hanya mengunyah nasi putih karena saya tidak yakin kalau tangan teman saya dicuci bersih setelah memegang cacing lalu membuat lauk untuk makan malam.
sangat berat berubah dari sifat yang demikian.
terima kasih @mariska.lubis.
saya harap dukungan anda.

Memang berat juga buat saya pada awalnya untuk bisa menerima "kejorokan" orang lain, tapi lama-lama saya sadar bahwa berlebihan itu tidak baik juga. Ada waktunya kita harus bisa menerima, walau sulit banget.