Saya bisa saja dilahirkan sebagai seorang laki-laki, tetapi takdir dan anugerah membuat saya terlahir sebagai perempuan. Semua ini patut disyukuri karena apapun yang diciptakan oleh Allah Yang Maha Kuasa tentu memiliki manfaat baiknya masing-masing dalam kehidupan, tanpa perempuan di dunia ini, bagaimana jadinya?! Allah memang Maha Adil, semua memiliki perannya masing-masing, tergantung dari diri kita sendiri saja, bagaimana kita mau menggunakan dan memanfaatkan semua anugerah ini sebaik-baiknya bagi kepentingan bersama dan untuk semua.
Saya memang terlahir dari keluarga dengan perempuan-perempuan yang keras dan mandiri. Mulai dari nenek uyut, nenek, hingga tante dan bahkan sepupu, semuanya boleh dibilang termasuk perempuan yang berani dan jangan tanya, deh, didikannya. Ampun! Seorang nenek saya pun dulu pernah masuk koran karena menyetir mobil di Aceh pada era di mana pada saat itu diharamkan perempuan menyetir mobil. Habis mau bagaimana, ketika kakek kerja dan bertugas, lantas siapa yang antar jemput anak-anak beliau? Kalau ada apa-apa, apalagi pada masa perang kemerdekaan begitu, siapa yang bisa diandalkan selain diri sendiri?!
Saya selalu kagum dengan perempuan-perempuan di masa lalu, mereka memang sepertinya lebih kuat dan tangguh serta tulus dan ikhlas. Menerima kodrat sebagai perempuan tanpa harus berlebihan menuntut, cukup berusaha keras menjalankan kewajiban, membuat mereka begitu bersahaja. Lihat saja bagaimana Kartini, Dewi Sartika, Martina Marthatiahahu, Tjut Nyak Dien, Malahayati, dan banyak perempuan lain di yang begitu tegar dan kuat. Bahkan ketika dunia ini baru berteriak-teriak soal emansipasi perempuan, Indonesia sudah memiliki banyak pemimpin dan pejuang perempuan yang hebat. Memang Indonesia berbeda dengan belahan negara lain yang masih melakukan diskriminasi terhadap perempuan, karena itu agak aneh juga menurut saya, bila kemudian kita jadi ikut-ikutan. Kita sudah maju duluan malah jadi ikut yang ketinggalan.
Jujur saja, saya memang perempuan yang menolak emansipasi perempuan dengan segala dalil perjuangan hak asasi manusianya pada saat ini. Apalagi sampai harus merengek mendapatkan kuota di pemerintahan dan berbagai tempat, seperti memang perempuan perlu dikasih, bukan benar berjuang untuk mendapatkan tempat. Sadar disadari, diakui tak diakui, hal begini yang membuat perempuan justu jadi menunjukkan kelemahan dan ketidakberdayaannya di dalam bersaing dan berprestasi. Malu banget!!!
Sebagai perempuan, kita memang seharusnya inrospeksi diri juga ketika dunia ini menjadi kacau balau seperti sekarang. Tidak ada pemimpin yang kuat dan hebat bila tidak ada pendamping yang kuat juga, yaitu istri yang hebat. Jika saat ini kita memiliki kekacauan di dalam kepemimpinan, maka hendaknya kita juga berpikir dan bercermin, sebenarnya apa yang sudah dilakukan perempuan sehingga terjadi kekacauan?! Barangkali perempuan juga yang terlalu banyak menuntut sehingga korupsi terjadi di mana-mana. Mungkin juga karena perempuan yang terlalu matrealistis sehingga begitu mudahnya dibeli oleh harta dan kekuasaan. Bisa jadi juga karena perempuan yang sudah lupa dengan dirinya sehingga terlalu sibuk dengan yang lain dan menomorduakan urusan anak dan keluarga, dan tak sedikit yang berani menginjak-injak suami bahkan di depan orang lain. Makanya perselingkuhan dan perceraian itu begitu tinggi, sebagai perempuan kita juga harus bisa adil dengan tidak selalu menyalahkan kaum lelaki, sebab it takes two to tango di dalam berpasangan, tidak bisa karena salah satu. Perempuan yang selingkuh dan menjual diri juga banyak banget, kok!
Surga itu ada di telapak kaki ibu, dan itu adalah sebuah pepatah yang mengingatkan kita bagaimana menghormati ibu yang jelas seorang perempuan. Namun sebagai perempuan, kita hendaknya jangan lalu terus pongah dan merasa bahwa kita itu hanya patut dihormati sehingga bisa seenaknya saja. Pepatah tersebut bagi saya juga dimaknai bahwa seorang ibu, hendaknya menghantarkan keluarga dan masa depan kepada surga, sehingga menjadi kewajiban dan tergantung pada ibulah surga itu dirasakan oleh anak, keluarga, dan masa depan. Jika lalai, maka nerakalah yang dirasakan dan terjadi, seperti pada saat ini.
Dulu saya pun merasa sedih sekali bila melihat ibu rumah tangga, kok rasanya menyedihkan banget menjadi ibu rumah tangga yang sangat tergantung kepada suami. Tetapi, setelah saya perhatikan dan coba praktekkan sendiri, ternyata saya sendiri tidak sanggup menjadi ibu rumah tangga saja, saya masih ingin kerja dan melakukan banyak aktivitas serta kegiatan. Lebih mudah mengurus kerjaan di kantor daripada menghadapi masalah di rumah, ternyata!!! Memikirkan makanan yang sehat dengan anggaran terbatas saja sudah rumit, belum lagi takut bosan, takut tidak suka, dan lain sebagainya. Harus kreatif banget menjadi ibu rumah tangga yang sukses.
Di lain sisi, saya juga sedih melihat banyak ibu rumah tangga yang kemudian memanfaatkan kondisi seperti ini untuk terlalu banyak menuntut pada suami dan anak. Sepertinya harus dikasihani dan dimengerti banget, sehingga diperkenankan memiliki banyak tuntutan. Inilah yang kemudian juga membuat saya bertanya soal ketulusan dan keikhlasan, apalagi ketika ada banyak sekali perempuan yang mengaku tidak mau melayani suaminya jika tidak dikasih uang duluan. Waduh, kacau! Sudah menikah ya, susah senang bersama, kalau hanya mau duit saja, untuk apa?!
Pria memang memiliki kewajibannya tapi mereka juga memiliki hak, begitu juga perempuan, memiliki hak tetapi tetap harus ingat akan kewajibannya. Ada pepatah juga yang mengatakan bahwa tunaikan dululah kewajiban baru mendapatkan hak, dan menurut saya itu benar adanya. Sebab di sanalah terjadi keseimbangan dan keadilan, ketulusan dan keihlasan pun bisa tetap terjaga sehingga semuanya bisa menjadi tenang, aman, dan damai. Jika terus menerus menuntut hak dan melupakan kewajiban, atau juga terus menerus menjalankan kewajiban tanpa diberikan hak, maka bisa semakin gonjang-ganjing dunia ini!
Hari ini adalah hari Perempuan Internasional dan karena itulah saya menulis tentang perempuan. Bagi saya adalah kehormatan tersendiri lahir sebagai perempuan yang memiliki kewajiban dan hak dalam berperan bagi kehidupan dan masa depan, dan karena perempuan memang ditakdirkan kuat serta tangguh, dibuktikan dengan hamil, melahirkan, dan membesarkan anak serta mengurus keluarga, maka tidak perlu merasa rendah diri dan lemah, sebab perempuan itu adalah penghantar surga atau neraka bagi dunia ini baik dulu, kini, maupun nanti. Paling tidak, sebagai perempuan, saya bisa asyik berambut panjang, berkonde, pakai kain batik, make up, dan berbagai aksesoris, serta bisa asyik banget gonta ganti tas dan sepatu! Makanya saya tak mau dan tak iri dengan laki-laki! Saya juga butuh laki-laki, kok! Hahaha….
Rugi banget jika merasa lemah sebagai perempuan! Rugi banget juga bila tidak mampu menikmati diri sebagai seorang perempuan sejati! Paling enak jadi perempuan yang bisa memberikan surga bagi semua, karena yang paling berbahagia kelak adalah perempuan juga, kok! Coba saja!!!
Bandung, 8 Maret 2018
Salam hangat selalu,
Mariska Lubis
Bangganya jadi perempuan..
Apa boleh buat saya laki-laki.
Motifasi yg bagus buat perempuan agar bangga menjadi perempuan
ya kalau laki-laki banggalah jadi laki-laki... ;)
Setelah baca tulisan kak mariska Gak tahu mau tulis apa lagi,
Gak ada surga di bawah kaki laki-laki, gak pernah di negara manapun memperingati hari bapak.hehehe
Nasib nasib hahaha...
akan saya ingat dan akan saya sampaikan pada yang berhak sista. agar mereka merenungi kalimat super ini
semoga berguna dan bermanfaat ya!
pasti.
Selamat Hari Perempuan Sedunia kakakqu
Terima kasih adikku yang ganteng dan selalu tersenyum...
Semangat untuk seluruh perempuan di Indonesia, semoga semua perempuan didunia bisa termotivasi untuk menikmati indahnya menjadi perempuan, kita semua lahir dari rahim perempuan yang sangat perkasa, terimakasih untuk semua perempuan yang sudah selalu berjuang 👍 semoga postingan ini bermanfaat untuk semua
perempuan memang kuat banget!
Sosok pahlawan aceh cut nyakdin dan cut mutia keduanya perempuan yg gagah pemberani jadi tidak bisa di bilang perempuan itu lemah,lihat contoh mereka berdua.
Selamat hari perempuan terus maju dan sukses selalu
Ya, mereka adalah bukti bahwa perempuan Indonesia memang perkasa... terima kasih....
Luar biasa kak @mariska.lubis ternyata wanita tangguh dari uyut, dan emansipasi tanpa dituntut sudah terlaksanakan sebenarnya, terlalu ngoyo rasanya kalau menuntut hak tanpa menjalani kewajiban😇
ya rugilah kalau banyak menuntut bisa capek sendiri hahaha...
wow...sanagat indah...
amin, terima kasih.
sama-sama kak... tinggal di mana ya kak...
Perempuan mahluk yang lembut. bukan berarti lemah
Perempuan merupakan Segalanya para lelaki.
Negara aja punya IBU Negara not Bapak Negara
Salam kenal mbak @mariska.lubis
salam @acha
Laki-laki tanpa perempuan pasti bingung ya? wkwkwk...
iya mbak.. malahan bisa bisa stress. heee.
maaf yo buat lk-lk.
Kak Mariska, Ihan suka sekali baca tulisan ini, terutama di bagian paragraf lima itu. Dan suka sekali pernyataan bahwa sebagai perempuan kita juga butuh laki-laki, ee, perempuan hebat kan bukan berarti tidak butuh pria.
Terima kasih, senang kalau Ihan suka... yalah, kita memang butuh laki-laki kok, mana enak dunia ini kalau perempuan semua... pssstt, nanti nggak ada yang bantuin angkat beras! hahaa...
beberapa waktu lalu justru ketemu aktivis perempuan yang melihat dari kaca mata sebaliknya, lebih kurang ia mengatakan; kok berat sekali jadi perempuan, baik tidaknya negara dibebankan ke pundaknya. Padahal, kalau semua orang mau sering-sering introspeksi diri tentu kekacauan itu nggak akan terjadi. Perempuan hebat bukan berarti dia harus jago angkat galon hahah
iya bener, saya juga beberapa kali bingung dengan perdebatan para aktivis ini, rasanya aneh banget sampai ingin sekali menjadi pria tetapi kalau disuruh angkat galon masih nggak mau hahaha....
Perempuan Aceh yang paling hebat lainnya adalah Pocut Meurah Intan Biheu yang makam nya di Blora,, beliau sendiri melawan puluhan pasukan Belanda..
yup, di seluruh pelosok tanah air ini banyak sekali contoh perempuan hebat, dari jaman sebelum Majapahit pun sudah banyak sekali contohnya seperti Ratu Shima dari kerajaan Kalingga... memang Indonesia penuh perempuan perkasa!
Sya gak tau kalo ada hri perempuan internasional,.. luar biasa,.. perempuan makhluk Allah yang istimewa,:) entah kenpa saat membaca tulisan ttg perempuan orientasi saya selalu menuju kepada ibu sya yang sgat saya sayangi...
harus disayang dong ibu, kalau nggak disayang nanti rugi loh!
Jadilah cut nyak dien masa sekarang kak @mariska.lubis
Saya teringat dengan sebuah kata2 mutiara namun saya lupaa siapa pemilik kata2 mutiara itu dan ini mengandung makna y sangat dalam. Kata persisnya saya lupa tp intinya begini "Jika kamu mendidik seorang perempuan maka kamuntelah mendidik generasi". Pastinya saya rasa setiap orang sgt sepakat dg kata2 itu. Setiap kita tahu bhwa ibu adalah madrasah pertama dari seorang anak. Maka, jasa ibu tidak bisa terbalaskan. Meski hari ini bukan hari ibu namun hari perempuan dan ibu itu sudah pasti perempuan maka saya secara pribadi sgt2 mengagumi dan salut kpd setiap perempuan di dunia ini y perannya sangat besar di dalam mendidik generasi2. Namun, tinggal di pertanyakan generasi y bagaimna di didiknya? Itu tergantung ke pendidik itu sediri..
Itu pernyataan keren, sebab ibulah yang memang paling berperan di dalam mendidik anak-anaknya karena bapak lebih banyak di luar rumah. Ibu yang sadar akan hal ini pasti akan sangat hati-hati dan tidak berhenti belajar.
Seorg ibu itu hebat sekali. Coba saja kita perhatikan peran beliau di rumah tangga. Besar sekali jasanya. Ketika umar bin khattab di marahi istrinya. Beliau hanya diam mendengarkan. Padahal pada saat itu, umarlah satu satunya manusia yang setan pun takut padanya. Umar hanya terdiam dan menyimaksemua keluh kesah istrinya. Ketika di tanyakan alasannya, umar menjawab, karena dia telah melahirkan anakku, menjaga dan mendidiknya. Maka, marahnya, tak sebesar pengorbanan yang ia lakukan untuk keluargaku.
Begitulah jawab beliau y luar biasa. Menurut saya setiap wanita itu harus cerdas agar melahirkan dan membesarkan generasi2 y cerdas. Ken y jdi masalah di kita ada pernytaan untuk apa pergi sekolah tinggi2 nanti uga ke dapur. Maka, paham2 seperti itu harus di hilangkan karena tujuan pendidikan bukan sekedar kerja dan kerja tp lebih jauh dr itu..
Selamat hari perempuan, Teh! Semoga kita tetap menjadi perempuan2 tangguh, yang Insyaallah akan menghantarkan keluarga dan masa depan kepada surga, ya. Aamiin.
Happy International Women's Day, Teteh sayang!
selamat hari perempuan duhai perempuan perkasa @alaikaabdullah dan selamat ya sudah menjadi pemenang kontes!
Saya jadi ingat dengan ibu saya. Sudah beberapa bulan tidak bertemu. Hehehe
Lelaki tanpa perempuan sering goyah dan bimbang. Perempuan tanpa lelaki terkadang tidak terkontrol emosinya karena perempuan sering menggunakan perasaannya.
Selamat Hari Perempuan Teh @mariska.lubis
🤗
Laki-laki kalau tanpa perasaan mana bisa gila karena senyuman perempuan! hahaha...
Met hari perempuan, untuk teh mariska.
terima kasih ya...
Hahahaha.. ngurus rumah itu gak akan ada habisnya, tak seperti jam kantor yang mengenal waktu istirahat. Perempuan hebat yang sanggup mengurus masalah dirumah.
iya banget! hahaha... sudah ngantuk dan capek pun masih terus usaha bangun...
Semoga tulisan ini menginspirasi perempuan Indonesia untuk mensyukuri kodrat, harkat dan martabat mereka sebagai perempuan, selamat hari perempuan tetehku.. :)
terima kasih adikku...
Kasihan kembali deh.. :D
Selamat hari perempuan internasional, Mbak @mariska.lubis. Tetap cantik meski nanti rambutnya tak hitam lagi.. 😂😂
Masa jadi ganteng? Hahaha...
Hahaha.. Jangan.. Biar saya aja yang ganteng.. 🤣
Selamat hari perempuan sedunia kak @mariska.lubis
Terima kasih ya...
Kenapa tidak ada hari laki-laki ya mbak?
Karena perempuan itu ibu pertiwi dan laki2 itu ayah angkasa. Berhubung kiga di bumi, jadi adanya hari perempuan dan hari ibu, kalau di langit nggak tahu deh! Ha!
Kalau di langit semuanya ada, tapi sama aja gk diakui. Ha ha
Selamat Hari Perempuan Internasional untuk Kak @mariska.lubis, ibu saya, juga untuk seluruh perempuan di Indonesia. Semoga para perempuan bisa terus menunjukkan eksistensinya dengan berkarya.
Emansipasi wanita penuh di dalam pembangunan,
Amin amin...
Wanita sekarang dalam perbedaan, menyaingi pria di segala bidang,, tetapi kita harus ingat, siapapun dirimu, engkau adalah Ibu Rumah Tangga....
Selamat hari perempuan internasional ya mbak @mariska.lubis
Harus diakui walaupun perempuan dianggap lemah, tapi sebenarnya perempuan itu lebih kuat dan lebih hebat daripada laki - laki.
Buktinya kita memperingati hari Ibu, hari kartini dan sekarang hari perempuan internasional.
Tapi saya sebagai laki - laki juga tidak mengharapkan menjadi perempuan..hehe
Seadainya takdir kak @mariska.lubis sebagai lelaki, aku pasti aku gak akan komen disini. wkwkwk..
#banggalahtakdirsebagaiibu
Jadi teringat lirik lagu The Panas Dalam,
Cita-citaku ingin menjadi Polwan.
Mana mungkin aku Hanya lelaki.
Oh Tuhan tolong hambamu.
Aku tak sudi jadi Bapak Polwan.
Cita-citaku ingin jadi Bu Ahmad
Mana mungkin aku Hanya lelaki.
Oh ibu jangan paksa aku.
Aku tak sudi jadi Bapak Ahmad.
Hahahhaha....
Selamat kak atas karunia Nya menjadikan kakak seorang perempuan.
Happy international women's day @mariska.lubis
Jdilah wanita yg kuat dan tangguh namun tetap bersahaja 😊👍
Cita-citaku ingin jadi buk ahmad, mana mungkin aku hanya lelaki.
Saya ralat sedikit Mbak untuk penulisan nama Tjut Nyak Dien, yang sebenarnya adalah Tjut Nyak Dhien.
Tulisan yg sangat reflektif. Saya semakin yakin klo perempuan perempuan hebat itu masih banyak, walau dunia sudah berada di penghujung masa...
Halo Selamat Sore Teteh @mariska.lubis
Selamat buat perempuan sedunia, engkau mahkluk terhebat karena dari rahim mu berkembang kehidupan.
Takdir memang tak bisa dilawan, Syukuri apa yang telah di takdir kan. Karena itu memang yang terbaik. Saya salut kepada @mariska.lubis
Keren banget tulisannya, refleksi perempuan.