Sumber
Jatuhmu tak beraturan suaramu bak genderang perang yang di tabuh kencang
Menggetarkan hati semua insan
Gerimismu yang panjang menandai pergantian musim
seakan ia bertutur selamat tinggal musim panas sampai berjumpa kembali dan ucapan selamat datang untuk musim gugur
Kau datang dan pergi sesuka hati mengikuti hukum alam
Kau di nanti kau di puji dan kau menjadi bukti betapa kuasanya sang maha esa
Saat engkau menghilang semua insan diam tercengang dan dan berpaspasan dengan kemarau datang meretakkan tanah yang kami pijak merusak ladang yang kami bajak membuat hati perih ibarat tertancap pasak
Harapan menjadi sirna sudah
Ketika tangan tak ada lagi tempat untuk berpegang
Masa depan anak sudah terhalang rintang
Saat bebatuan kecil sudah menbesar beban angkat pun tak cukup seorang
Golongan terbawah berlari kesana kemari
Mencari apa yang bisa di jadikan sesuap nasi tak peduli akan dirinya sendiri
Yang di hiraunya anak istri
sumber
Tak banyak yang salah arah mengubah tujuan dan berkhayal kemakmuran
Tanpa sadar mata di gelapkan iblis membuat kita menggubris dan menapaki jalan yang tertutup ranting pepohonan diatasnya taburi berlian kepalsuan yang membuat kita terlena dan menyentuh dosa
Hujan ,tak ada yang menyalahkan mu dan tak ada yang membenci mu
Mereka yang salah karna di butakan harta dan tahta ....