Menjadi cantik memang tak mudah, terkadang justru mahal dan membutuhkan biaya besar. Menjadi cantik tidak gampang, butuh perawatan ekstra untuk bagian-bagian tubuh yang tampak maupun tidak. Menjadi cantik itu merepotkan, namun semua perempuan ingin menjadi cantik. Untuk menjadi cantik, membuang-buang waktu bukanlah perkara besar. Duduk di depan cermin, menikmati wajah, menghabiskan malam dan begitu banyak jam untuk rias hanya demi tampil maksimal, belum lagi memadukan busana dan makeup. Untuk kaum hijabers, melilitkan jilbab sendiri membutuhkan waktu yang 'lumayan' maka tak jarang jika ada yang membuat hal ini sebagai bahan tertawaan, dimana menunggu seorag wanita untuk mempersiapkan riasan bisa jadi butuh waktu sepanjang tahun.
Menjadi cantik adalah kewajiban, karena sebagian besar orang melihat dari penampilan luar. Susah mengubah mainset itu, bukan hanya di Indonesia namun juga di negara luar. Namun kita dapat mengubahnya dari diri sendiri. Bagaimana menjadi cantik itu tak melulu tentang paras namun juga perilaku. Menjadi cantik adalah perihal menata sikap dan menjaga lisan pun hati. Bukan terus memamerkan aurat.
Cantik itu penting, cantik rupa yang diiringi dengan cantik perangai. Jika rupa pas-pasan namun akhlak menawan, kecantikan pribadi macam itu justru mampu memikat hati jika dibandingkan dengan buruk perangai dan wajah menarik.
Yah, anugerah jangan disalahgunakan. Cantik itu bisa jadi berkah bisa pula petaka, semua tergantung kita.
