IND :
Oleh : @nasrud ||
Pura-pura adalah melakukan sesuatu dengan tidak sebenarnya atau sering dimaknai dengan kata bohong. Percaya atau tidak, satu Orang yang berpura-pura lebih berbahaya dari pada sekelompok musuh. Anda pasti pernah mendengar yang disebut musuh dalam selimut, berprilaku baik jika dihadapan namun tersimpan sifat buruk saat berada dibelakang. Kepura-puraan yang semacam ini begitu banyak menimbulkan kerugian dan kehancuran kepada orang lain. Sehingga musuh dalam selimut ini diklaim lebih parah dari musuh yang terlihat nyata.
Hidup bukanlah merupakan sebuah drama yang sedang kita lakoni. namun Ini adalah kenyataan yang harus kita jalani. Karena ini merupakan sebuah kenyataan, maka wajar bila terdapat berbagai konsekuensi, karena hidup merupakan pilihan. Tergantung dan bebas memilih hidup yang semestinya bagaimana. Namun konsekuensi dari manusia dan Tuhan adalah resiko yang harus diterima.
Konsekuensi dari sikap inilah yang membedakan dua kualitas manusia, buruk atau baik. Bertanggung jawab atau tidak tentu Anda dapat membedakannya sendiri mahkluk semacam ini.
Begitu banyak manusia semcam ini yang berani melakukakannya namun bersembunyi dibalik kepura-puraan. Tidak berani bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukakannya. Jujur saja, hampir setiap kita pernah melakukkannya. Sewaktu kecil misalnya, saat Anda malas kesekolah Anda pura pura sakit atau malas saat disuruh orang tua kepasar. Anda begitu sering melakukkannya bukan?
Sebenarnya, melakukkan sebuah kepura-puraan begitu banyak menghabiskan energi. Karena sikap tersebut haruslah dilakukan dengan penuh kosentrasi. Saat Anda berpura-pura sakit misalnya Anda harus melemahkan diri dan berkarakter persis layaknya seseorang yang sedang sakit. Begitu juga sebaliknya, menjadi beban besar bagi pribadi Anda ketika Anda harus berpura-pura kuat.
Berpura-pura adalah sebuah perbuatan yang banyak merugikan orang lain dan diri Anda seiap sendiri. Maka pantas Rasullullah mengecam keras kepada setiap ummmatnya yang malakukkan hal semacam ini, bahkan Rasul bersabda bahwa bukanlah merupakan ummatnya.
Anda dapat saja melakukkannya dihadapan manusia, tapi tidak untuk menipu Tuhan. Tuhan tak dapat dibohongi oleh siapapun. Kepura-puraan yang Anda lakoni itu secepatnya akan terbongkar. Dan merugikan Anda sendiri. Sebab itulah sebelum itu terjadi, jadilah kasatria sejati yang berani bertanggung jawab atas konsekuensi dari setiap perbutan yang terlanjur kita perbuat. []
ENG :
By : @nasrud ||
Pretending is to do something with no actual or often interpreted with the word lie. People who pretend to be more dangerous than true enemies. You must have heard the so-called enemy in the blanket, behave well in front of but stored bad traits when in the back. This kind of pretense causes so much loss and destruction to others. So the enemy in this blanket is claimed more severe than the enemy that looks real.
Life is not a drama we are lakoni. but This is a reality that we must live. Since this is a reality, it is natural that there are consequences, because life is an option. It depends and is free to choose what life should be like. But the consequences of man and God are risks that must be accepted.
The consequence of this attitude distinguishes two human qualities, bad or good. Responsible or indeterminate You can differentiate yourself from this kind of creature.
So many humans are brave enough to do so but hide behind the pretense. Do not dare to be responsible for the deeds done. Honestly, almost every time we've done it. When small for example, when you are lazy school you pretend to be sick or lazy when told parents to go. You do it so often do not you?
Actually, do a pretense of consuming so much energy. Because the attitude must be done with full concentration. When you pretend to be sick, for example, you have to weaken yourself and have a character just like someone who is sick. And vice versa, a great burden for your person when you have to pretend strong.
Pretending is an act that harms many other people and yourself as you are. It is proper for the Prophet to severely condemn any of his ummahs who misunderstand such a thing, even the Apostle says that it is not his ummah.
You can do it before men, but not to deceive God. God can not be deceived by anyone. The pretense that you lakoni immediately will be uncovered. And to your own disadvantage. Because that's before that happens, be a true chaplain who dares to be responsible for the consequences of every mutation we do. []
This post recieved an upvote from minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowpond on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond
Thank you for getting this out. @nasrud
nice pos @nasrud
Thank @rizkylubiz