Tuhan Tak Pernah Menciptakan 'Produk' Gagal || God never created 'stuff' to fail

in #life7 years ago

22089627_1452057621497069_737277592574283415_n.jpg
( Dokumen Pribadi )

IND :

Oleh : @nasrud ||

KITA sebagai manusia adalah salah satu “produk” ciptaan Tuhan diantara banyaknya ciptaan Tuhan yang lain di atas semesta dan seluruh di jagad raya ini. Pada dasarnya, saat kita terlahir kedunia ini, Tuhan memberikan potensi yang sama untuk setiap manusia. Kita memiliki setiap elemen yang berfungsi sama dengan manusia lainnya. Namun kualitas potensi itu berubah sebagaimana sebuah proses yang didasari oleh setiap didikan keluarga.

Peran keluarga sangat berpengaruh besar bagi setiap proses pembentukan karakter utama manusia. Kebiasaan kelaurga akan terpancarkan didalam setiap masing-masing individu. Ia akan berkembang sesuai bagaimana pola didik dari keluarganya masing-masing. Inilah babak pertama penentuan bagaimana “kualitas produk” Tuhan itu nantinya. Akan menjadi manusia paripurnakah atau justru sebagai petaka bagi manusia yang lain.

Ketentuan ada pada diri kita

Kesalahan dan kegagalan bermula dari diri kita masing-masing. Mungkin Karena kurangnya melakukan sebuah proses yang maksimal. Sehingga hasil yang didapatkanpun sesuai kadar proses yang telah kita lakukan. Bukan justru bermula karena kualitas yang dicipatkan Tuhan berbeda dengan mereka yang sukses hari ini. Tidak, Semua berawal dari nol. Bahkan sejak terlahir kita tidak membawa apa-apa dari rahim sang ibu. Kemudian berkembang, bergerak, belajar merangkak lalu kita mulai berjalan dan seterusnya berlari sehingga kita menjadi manusia perkasa.

18557524_1342182622530259_3220099016428931469_n.jpg
( Dokumen Pribadi )

Tidak ada yang sempurna tanpa mendahului sebuah proses yang maksimal. Mereka yang hari ini berada dalam deretan orang-orang sukses awalnya hanya orang-orang biasa yang pernah mengangkat gelas kopi keatas meja orang lain. Namun mereka mampu menggunakan waktu untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.

Mereka sadar untuk menggenggam sebuah mimpi yang lebih besar harus bersedia melakukan hal-hal kecil. Dan proses itulah yang membuat mereka menjadi seperti hari ini. Bahkan sebagian berasal dari keluarga yang sama sekali tidak memliki apa-apa, sama seperti kita. Hanya semangat dan cita-cita yang terkelola dengan baik sehingga hari ini mereka berada dalam deretan orang-orang sukses.

Deretan nama tokoh-tokoh besar yang kita kenal hari ini awalnya adalah pion-pion kecil yang bukan siapa-siapa. Namun proses penataan diri yang maksimal terus mereka lakukan. Kesadaran akan konsistensi ini yang kemudian membuat mereka perlahan mampu menggepakkan sayap kekancah nasional bahkan internasional.

Dan mereka sadar, menyerah pada kondisi dan situasi buruk akan membungkam harapan dan impian yang telah mereka tata dengan rapi.

Meski sebagian tokoh itu terlahir dari keluarga yang memiliki kecukupan secara materi. Namun jika mereka tidak mampu mengelolanya dan larut dengan kehidupan hedonis saya yakin dan percaya kehidupan mereka akan terombang ambing dan akhirnya kecukupan materi dari keluarganya hanya akan membuat sayatan kegagalan mereka sendiri. Intinya semua ada pada diri kita masing-masing. Berproses atau siap menumpuk kegagalan. Sekian. []

DQmbpixtMR8w2rju5asRGqJx79XdetEEVDKudwu7vxsmggA.png

DQmTdwdpHjJaonz4DFfRX65wid6dytDDZJzwccE1K2YuNJj_1680x8400.png

ENG :

By : @nasrud ||

WE as human beings are one of God's "products" among the many other created creations of God above the universe and all in this universe. Basically, when we are born into this world, God gives the same potential for every human being. We have every element that works with other humans. But the quality of that potential changes as a process that is based on every family upbringing.

The role of the family is very influential for every process of human main character formation. The custom of the family will be radiated within each individual. He will develop according to how the pattern of students from their respective families. This is the first stage of determining how God's "product quality" will be. Will be a plenary man or as a disaster for another human being.

Provision is in us

Mistakes and failures start with each of us. Probably Due to lack of performing a maximal process. So the results obtained according to the level of process we have done. It is not precisely because God's quality is different from those who succeed today. No, It all started from scratch. Even from birth we do not carry anything from the mother's womb. Then grow, move, learn to crawl then we start walking and so on run so we become mighty human.

Nothing is perfect without preceding a maximum process. Those who are today in a row of successful people were originally just ordinary people who once raised a coffee cup on someone else's table. But they are able to use the time to make changes towards the better.

They are conscious to grasp a bigger dream should be willing to do little things. And that process makes them what they are today. In fact some come from families who have absolutely nothing, just like us. Only the spirit and ideals are well-managed so that today they are in a row of successful people.

The rows of names of the great figures we know today were originally small pawns that were nobody. But the process of structuring themselves to the maximum they continue to do. Awareness of this consistency which then makes them slowly able to unite the wings of national and even international arena.

And they realize that succumbing to bad conditions and situations will silence their hopes and dreams.

Although some of the characters were born from families who have sufficient material. But if they are not able to manage and dissolve with the hedonic life I am sure and believe their life will be swayed and finally the material sufficiency of the family will only make their own failure slice. The point is all in each of us. Run or ready to accumulate failure. That's it. []

giff nas.gif

Sort:  

I think and think for months and years. Ninety-nine times, the conclusion is false. The hundredth time I am right.

- Albert Einstein

thanks for his commentary on world thinkers. often mistakes make some stops up the ladder of his dreams @wise-old-man.

Telah kami upvote ya..