Spider oneleg. Taken By @fahmitapakba
Mungkin banyak yang penasaran dari mana aku berasal dan sejak kapan aku sudah bergabung dengan platfon ini, ada yang bertanya bagaimana perjuangan hidup ku. Mungkin karena waktu pertama kali daftar aku tidak membuat intro tentang diri ku sehingga bio singkat tentang ku tidak ada di dalam setiap postingan, maka dari itu dalam postingan ini aku bakal menjawab semua pertanyaan dari kawan-kawan dan juga sekalian membuat intro atau pun bio singgkat tentang sejarah kehidupan ku.
Tanggal 1 Agusutus tahun 2017 akun ini sudah di setejui oleh pihak steemit, dan terimakasih aku ucapkan kepada @bangjal karena sudah memperkenal kan steemit kepada saya, namun setelah dia mengajak ku untuk bergabung dan daftar di steemit aku sudah tidak tau bagaimana untuk mengembangkan nya. hingga pada bulan januari kemarin aku jumpa sama @rizal.konoha2 di salah satu warung kopi Panton labu yang memang menjadi tempat berkumpulnya warga dengan karakter yang berbeda, waktu itu saya melihat @rizal.konoha2 sedang sibuk dengan steemit aku memberanikan diri untuk bertanya kepada dia, dan sampai saat ini sudah beliau menjadi salah seorang dari lainnya yang memiliki peran penting dalam perkembangan acount steemit aku ini.
Me And Brother
ABOUT ME, Terlahir dari rahim seorang wanita sederhana dan di beri nama Saifuddin, pada tahun 1994 tepatnya tanggal 3 April jam 6 di minggu pagi aku pertama kali merasakan kesegaran udara dunia, di suatu desa perdalaman Aceh utara yang memang mungkin sebagian orang luar sana tidak tau dimana desa saya tinggal. Alue ie mirah adalah desa kecil yang di sekelilingi oleh sawah dan kebun warga, sehingga udara disini begitu segar dan bahkan kedinginan terasa ketika malam tiba, ibu bernama Nazariah dan Ayah bernama Razali. Menjadi sebuah rezeki besar karena ku telahir dan memiliki darah dari keluarga ini, walaupun tidak kaya dan hidup seadanya tapi kami tidak pernah mengeluh dengan pahitnya kehidupan.
Di tahun 2000 pertama kali aku mengenal dunia luar, karena tahun itu aku mulai beranjak dari rumah untuk menuntut ilmu pendidikan di sekolah dasar, yaitu SDN 4 Tanah Jambo Aye. Memang tidak jauh dari rumah karena letak sekolah ku sekitar menit jalan kaki dari rumah, dulu aku belum mengenal yang namanya motor dan tidak tau bagaimana rasanya di boncengin atas motor karena memang Ayah cuma punya sepeda ontel dan dengan sepeda itulah setiap hari aku di antar ke sekolah.
Pahit nya kehidupan aku rasakan mulai semenjak itu karena memang sudah tau mana yang bahaya dan tidak, namun di masa itu bahaya yang memang sangat aku takuti yaitu suara gentakan senjata perperangan antara RI dan GAM. Pada masa itu aku sudah tau mana yang nama manyat manusia dan bahkan sudah pernah melihat sendiri bagaimana reaksi mereka ketika berperang, aku yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tepat di jalan depan sekolah terjadi perang yang sangat hebat, dinding sekolah menjadi benteng pertahanan terakhir bagi kami.
Hal yang menjadi kenangan terindah pada masa itu adalah dimana aku masih mampu bersaing dengan siswa lain di dalam kelas, dari semua siswa aku mampu mempertahan kan prestasi peringkat dua dari kelas 1 sampai kelas 6. Tapi berbeda dengan sekarang yang hanya kesibukan ku dengan hal kurang penting sehingga prestasi-prestasi di masa itu sudah tidak mampu aku gapai.
Teringat masih hal-hal yang pernah aku gapai, mulai dari juara menulis cerpen, lomba baca puisi, lomba debat dan lomba pidato. Tapi sekarang semua itu sudah sangat sulit untuk aku gapai, dan bahkan bisa jadi mustahil untuk bisa aku gapai seperti itu.
KAKI KU HILANG, tahun 2006 menjadi tahun dimana aku bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, sekolah baru, kawan baru dan sudah tidak ada lagi terdengar suara letusan bom atau pun kontak senjata seperti yang terjadi pada saat aku masih sekolah dasar. Tahun 2006 aku sudah mulai masuk Sekolah Menengah Pertama pengalaman indah, ilmu baru dan saingan baru dunia pendidikan menjadi kesusahan bagi ku untuk bersaing dengan mereka, karena sekolah ku sekarang tidak lagi di desa tapi sudah sekolah di ibu kota kecamatan tempat aku tinggal.
Satu sekolah dengan bocah prestasi dan sempat satu kelas pada kelas 3 yang sekarang dia sudah menjadi ketua kami di KSI Chapter Aceh utara, yaitu @fajarsdq. Aku mengenal dia bukan pada masa sekarang tapi sudah di masa beberapa tahun silam, tapi sempat putus komunikasi ketika sudah tamat dari SMP karena kami sudah berbeda sekolah.
Di tahun ini juga aku mulai menekuni hobi di masa SD yaitu bermain bolah sehingga ketika sudah sampai disini masuk ke salah satu sekolah sepak bola usia dini, yaitu di SSB Patriot Panton labu. Posisi sebagai seorang gelandang serang yang harus menguasai setiap sudut lapangan menjadi tugas penting bagi ku karena penghubung bola dari kaki ke kaki pemain lain, tapi hal ini cuma bisa aku nikmati dan cita-cita yang ku tanam dalam hati hilang sudah bagaikan kertas yang di hembus angin dan tiada ada arah tujuan.
Bercita-cita mengharum kan nama daerah dengan menggunakan kostum burung garuda di dada bersama timnas Indonesia sudah tidak bisa lagi, dimana pada malam itu aku bersama kawan terjadi hal yang tidak pernah terpikir kan dalam hati. Hal yang tidak pernah aku ingin dan bahkan mereka semua tidak pernah berharap ini terjadi, kecelakan terjadi di malam yang kelam, hujan yang deras, air hujan yang bening berubah menjadi kemerahan karena kecampur dengan banyak nya darah yang keluar dari kaki ku. Aku tidak tau dengan benda keras apa yang menabrak kami dan tidak tau benda seperti apa yang mengenai kaki ini sampai segitu parahnya, kaki yang lurus terlihat bengkok, tulang yang kuat untuk ku berlari di lapangan kini sudah tidak mampu lagi bertahan dalam lapisan kulit, dia mulai keluar dengan kesakitan yang sangat ku rasakan.
Ketika membuka mata aku sudah berada di atas sebuah balai menyerupai rumah panggung kecil, tempat pengobatan alternative yang menangani masalah patah tulang. Orang-orang berkerumunan mengelilingiku yang dibaringkan di atas sehelai tikar anyaman. Disampingku Adi duduk tanpa baju di temani ibunya, merintih kesakitan, terlihat tulang tangan nya keluar menembus kulit. Tangan dan bajunya dibasahi oleh darah yang keluar tanpa henti. ”Aku dimana?” Tanyaku pada orang yang sedang menonton kami, yang membuatku semakin merasa gerah. ” di tempat patah tulang ” jawabnya singkat . ” Dimana ayah dan ibu aku” tak terfikirkan hal lain dipikiranku kala itu, hanya dua orang itu saja yang bermain di benakku. Tak terpanggil olehku akan orang yang akan mengobati, orang yang akan menghilangkan rasa sakit, menghentikan pendarahan di kakiku, melainkan hanya ibuku yang selalu terpanggilkan ketika aku merasakan kesakitan. ” Sedang di jemput ” jawab salah seorang yang sedari tadi memperhatikan keadaanku.
Beranjak dari tempat itu aku langsung di bawa ke rumah sakit, yang memang berada jauh dari tempat aku tinggal. Kesadaran mulai hilang dan bahkan suasana indah lebaran tidak dapat ku nikmati dengan berjabat tangan silaturahmi, hanya sesekali terasa seakan ada benda kecil yang menembus kulit sampai ketulang.
Kurasakan jarum menembus pembungkus tulang, perlahan darah berkurang dari kantong plastik yang digantungkan pada tiang penyangga ranjang tidur. Terdengar orang membacakan kalimat suci dari kejauhan disela dengungan gendang telinga yang tak kuat lagi bekerja. ” Ya” seperti itulah yang kurasakan dari jiwaku yang setengah mati. Hari kedua aku juga belum sadarkan diri, darah sudah ditransfer tiga kantong ke tubuh ini. Keluarga sudah semakin khawatir dengan kondisiku yang belum juga membaik. Sehingga di hari ketiga dokter memutuskan untuk kembali merujuk ke rumah sakit lain, sudah pasti kalau rumah sakit dijadikan rujukan terakhir ku adalah rumah sakit dengan biaya perawatan termahal selama aku tahu. Dalam kondisi seperti ini keluarga tidak lagi memperdulikan masalah biaya karena keselamatanku lebih utama bagi mereka. Ini adalah kali ketiga aku pindah rumah sakit, dan ini adalah pilihan terakhir jika disini tidak ada solusi maka tidak ada yang tahu apa kabarnya nasib ku di esok hari.
Kecelakaan ku pada tahun 2009 dan hanya 3 tahun aku merasakan menjadi bintang sepak bola di lapangan, tapi kini aku hanya bisa menikmati mereka-mereka para atlit sepak bola dari layar tv.
BERSAMBUNG !!!
Hey! I'm B² and you have been chosen by my automated assistant (B²Bot) to receive my announcement about a new challenge I'm hosting!
I just introduced "FIVE WORD STORIES" challenge in my Introduction post. You can read about the challenge HERE and participate by submitting your story in the comments section of the challenge entries which you can find HERE. You will have the chance to win SBD in this challenge.
I'd be happy to see you around my friend!
NOTE: Your participation is through commenting on the challenge photos I post, not posting photos
Happy Steeming!
thanks bro, i will view your blog post
Bereh bro @popon, terus berusaha dan tetap semangat, saya bangga dengan semangatmu hingga sekarang tak pernah mengeluh dan tidak ada beda dengan yang lain,malah lebih dari yang lain. ditunggu cerita selanjutnya, Family and friend's is number one always support you
terimong geunaseh rakan droe kuh, mahasiswa kadaluarsa hahaha.
haha that naa teuh
Tetap semangat @popon
terimakasih kak :D
Sama2 @popon
😀
Semangat! Mungkon dirimu gak bisa menjadi pemain sepakbola tetapi yakinlah Allah punya rencana yang lebih baik untukmu di masa depan.
Iya bunda, terimakasih bunda :)
Jk omonganmu tak didengarkan maka biarkan tulisanmu yg jadi pahlawan. Buktikan itu @popon..
Semangat popon!
Semangat bang popon.. skenario ini akan indah pada saatnyaa
Semngat bg @popon..
Semua sudah ada yang ngatur dan percaya nikmat Allah sangat dahsyat jika kita selalu bersyukur..
✊
Aamiin, selalu bersyukur kok.
Follback dan upvote bg popon
Perjalanan masih panjang.
kekurangan bukanlah sebuah nasib yang harus di ratapi tetapi cobaan untuk kita hadapi.
Janganlah berjalan di tempat dan teruslah melangkah menuju kesuksesan..
Saya salah satu dari sahabatmu, Akan terus mendukungmu dari belakang untuk menggapai impian..
Usaha tidak akan menghianati hasil.
Semoga sukses brothers @popon