Single Traveler

in #life7 years ago (edited)

Hi Steemians..

Traveling alone is commonly done by the steemians. I also travel a lot myself, but for me to have traveling companion of course more fun. Last Tuesday afternoon I went to Jakarta for work with two colleagues. Because the time was sudden, we did not get to book tickets early so we did not get tickets directly from Lhokseumawe. then we have to take the road trip to Medan and continue the journey the next day with the earliest flight from Kualanamu Airport. From Lhokseumawe we took a mini bus to Medan, lucky.. there was another passenger who also aimed to Kualanamu Airport so we were escorted to the Airport with additional fare. The passenger is a grandmother who will leave for Penang to visit her son who works there.



Along the way we did not communicate much because everyone chose to sleep so we were not tired the next day. After traveling about 8 hours we reached the city of Medan. Being too early, we stopped to warm ourselves with a cup of hot coffee and a plate of Aceh Noodle. the watch shows at 02.30 am, we continue our journey to the airport.



When we get off at the airport, the grandmother follows our steps and asks us to become her guide, we just knew that she has never traveled abroad and has never travel by plane before. I noticed that he looked confused, while we looked at each other, traveling alone abroad the first time for a woman as her age is need extraordinary curiosity. We also calm her by saying that not to fear and that important do not hesitate to ask the officer or other passengers. Entering the airport, the check-in desk has not opened yet, because the four of us have no baggage then we chose to check in at check in machine. Check in grandmother's ticket repeatedly failed during passport scans, after several times moved checking machine finally her boarding pass successfully printed. From the passport and ticket, we knew her name is Rosmiati.



We accompanied the grandmother to the international departure lounge. The waiting room is still closed. She waited for the door open while sat on the bench in the hallway to the waiting room. Before leaving her alone there, we reminded her to ask the officer or other passengers. I was worried and sad to imagine the grandmother alone, I remember my mother who is also almost have same age as this grandmother. I promised myself, would not let my mother travel alone like that.[]

IND

Hai Steemians....

Berpergian sendiri tentu saja sudah biasa dilakukan oleh para steemians. Saya juga sering berpergian sendiri, namun bagi saya mempunyai teman seperjalanan tentu saja lebih menyenangkan. Selasa sore kemarin saya bersama dua orang rekan kerja berangkat ke Jakarta dalam rangka urusan kerjaan. Karena tugas mendadak, kami tidak sempat memesan tiket lebih awal maka kami tidak mendapatkan tiket langsung dari Lhokseumawe. Kamipun terpaksa menempuh jalan darat ke Medan dan meneruskan perjalanan besoknya dengan penerbangan paling pagi dari Bandara Kuala Namu. Dari Lhokseumawe kami menumpang mini bus ke Medan, beruntung ada seorang penumpang lagi yang juga bertujuan ke Bandara Kualanamu sehingga kami diantar sampai ke Bandara dengan tambahan ongkos. Penumpang tersebut seorang nenek dengan tujuan Penang untuk mengunjungi anaknya yang bekerja di sana.

Sepanjang perjalanan kami tidak banyak berkomunikasi karena semua memilih tidur agar tidak lelah esok harinya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 8 jam kami sampai di Kota Medan. Karena masih terlalu pagi, kami berhenti dulu untuk menghangatkan diri dengan secangkir kopi panas dan sepiring Mie Aceh. Jam menunjukkan pukul 02.30 pagi, kamipun meneruskan perjalanan menuju bandara.

Saat turun di Bandara, nenek mengikuti langkah kami dan meminta tolong agar kami menjadi penunjuk arah, ternyata beliau belum pernah berpergian ke luar negeri dan belum pernah naik pesawat. Saya memperhatikan nenek yang kelihatan bingung, sementara kami saling pandang, berpergian seorang diri ke luar negeri pertama kali untuk orang seusia nenek ini butuh keberaniaan yang luar biasa. Kamipun menenangkan nenek dengan mengatakan bahwa tidak perlu takut dan yang penting jangan malu bertanya pada petugas atau penumpang lain. Masuk ke Bandara, meja check in belum dibuka, karena kami berempat tidak punya bagasi maka kami memilih melakukan check in di mesin check in. Check in tiket nenek berulang kali gagal saat scan paspor, setelah beberapa kali pindah mesin check in akhirnya boarding pass nenek berhasil tercetak. Dari passport dan tiket, kami mengetahui nama nenek ini Rosmiati.

Kami mengantar nenek hingga ke ruang tunggu keberangkatan internasional. Ruang tunggu masih tertutup. Nenek menunggu pintu dibuka sambil duduk di bangku di lorong menuju ruang tunggu. Sebelum meninggalkan nenek sendirian disitu, kami berpesan agar nenek bertanya pada petugas atau para penumpang yang nanti menjadi teman seperjalanannya. Saya khawatir dan sedih membayangkan nenek sendirian, saya ingat ibu saya yang juga hampir seusia nenek itu. Saya berjanji pada diri sendiri, tidak akan membiarkan ibu saya berpergian sendirian seperti itu. []

Lhoksukon, 18 Februari 2018



Sort:  

Perjalanan yang menyenangkan, walaupun dalam tugas, semoga sukses

Saya jadi malu membaca ini, karena saya belum kakek kakek saja jarang dan sering menghindari pergi sendirian . Nenek yang luar biasa, moga sampai tujuan si nenek dan ibu @rayfa dengan selamat.

Salam, @saifuddin73

Ya bg.. yg lebih bikin kami khawatir lg ternyata beliau tdk bisa membaca, Alhamdulillah bg, saya dan teman2 sdh sampai tujuan dan kembali ke nanggroe :)

Suka kata kata ini "secangkir kopi panas dan sepiring Mie Aceh" 😃

Hahaha.. tipikal Aceh sejati, ho yang jak beuna kupi

hahaha ka pasti nyan kak 😃

It's a brave grandmother... I like it...

Yes she is :)

nenek hebring :D

Hehehe.. bener Mbak, hebring banget :)