7 desember 2016 merupakan hari yang sulit untuk dilupakan oleh masyarakat Pidie Jaya. menjelang subuh Pidie jaya dilanda bencana gempa bumi berkekuata 6.5 Sr. bangunan yang dulunya terlihat kokoh berdiri patah bagai ranting yang rapuh. selain bangunan-bangunan yang runtuh, ratusan nyawa melayang dalam beberapa menit.
salah satu masjid yang runtuh.
mendengar berita tentang bencana tersebut, kami mewakili Ikatan Arsitek Indonesia wilayah Aceh lansung turun ke lokasi untuk membantu korban sesuai dengan kemampuan kami. kami fokus untuk mendata bangunan publik, kami mengutamakan masjid, setelah kami data, pihak IAI memberi bantuan masjid darurat yang bisa di pakai masyarakat untuk sementara waktu.
posko IAI selama dilokasi
selama kami dilokasi, ternyata banyak bangunan yang runtuh diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan pelatihan para tukang di daerah tersebut dalam hal mendirikan bangunan. masyarakat yang dulunya merencanakan bangunan 1 lantai, seiring berjalannya waktu mereka terus menambah lantai demi lantai tampa pertimbangan apapun. maka kami tidak heran dengan istilah bangunan yang membunuh, bukannya gempa.
salah satu contoh kurangnya perhitungan waktu pengerjaan yang berakibat fatal jika terjadinya bencana.
selain memberikan bantuan materi, kami juga membagikan ilmu pengetahuan kepada para korban bencana. salah satu yang kami fokuskan adalah rumah tumbuh, supaya masyarakat tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. soo kami menikmati waktu disana.
proses pendataan salah satu masjid di pidie jaya.
Kami sudah upvote yaa..
ok :)