Pohon cengkih ini ada di tengah lahan yang saya garap. Pohon oni menjadi naungan saat panas di siang hari. Bagi petani keberadaan pohon di tengah sawah seperti oase di padang pasir.
Saat bekerja lalu terasa terik sementara masih belum ingin pulang, maka berteduh di bawah rindangnya pohon menjadi pilihan logis.
Sambil mengaso petani bisa menikmati bekal atau sekedar beristirahat Sambil melepas lelah dan mengembalikan kebugaran bisa minum air yang dibawa dari rumah. Ada juga yang mendapat kiriman makan dari istri sehingga bisa makan di bawah rimbunnya pohon di tengah sawah. Ini jadi kenikmatan yang besar bagi petani dan keluarganya.
Ternyata, keberadaan pohon cengkih ini juga membawa pengaruh baik. Daun cengkih yang berjatuhan di tanah menjadi pupuk alami. Selain itu, daun cengkih mengandung minyak atsiri yang bisa mengusir hama. Serangga akan menjauh karena tidak tahan dengan aroma dan zat kimia yang dikeluarkan oleh daun cengkih.
Dengan demikian membantu petani dalam menjaga tanaman khususnya padi, dari serangan hama.
Sayangnya, pohon cengkih ini juga dimanfaatkan oleh burung pipit untuk hinggap sebelum mereka makan bulir padi. Jika tidak di awasi maka padi di sekitar pohon cengkih akan menjadi makanan burung pipit.
Tentu saja kami membiarkan pohon cengkih itu tetap tumbuh di sana. Kami merasa manfaatnya masih lebih besar dari pada kerugiannya.
Demikian tulisan saya kali ini semoga anda menikmatinya.
Salam hangat dari Klaten Jawa Tengah, Indonesia