Reflection in New Year
At a glance , I asked myself
Why choose me God?
To feel a long bitterness
Since the beginning of life
Until it comes to the breath this year
It was hard to breathe
Every time I open
Sheet after story of my life history
Up to the age of 33
And have 3 children
A sign of time never waiting for me
Ready or not to live this destiny
Mengapa memilih aku Tuhan ? Sebagai perasa kepahitan panjang Sejak awal mula kehidupan Hingga sampai pada hembusan nafas tahun
Serasa sulit kubernafas
Setiap kubuka
Lembar demi lembar catatan sejarah kehidupan
Hingga menuju usia ke 33
Dan memiliki anak 3
Pertanda waktu tidak pernah mau menungguku
Siap atau tidaknya menjalani takdir ini
I asked again
Why should I God?
Which since childhood you give Destiny difficult
Which I can not change
I still remember, mother's story
My complicated birth process
Small stature and enter incubator
I still remember my father's story
When I was little I almost died
Severe ill effects until finally renamed
Kembali ku bertanya Mengapa harus aku Tuhan ? Yang sejak kecil kau beri Takdir sulit Yang tidak bisa aku rubah
Masih kuingat, cerita ibu
proses kelahiranku yang rumit
bertubuh kecil dan masuk inkubator
masih kuingat cerita ayah
ketika kecil aku hampir tiada
imbas sakit parah hingga akhirnya berganti nama
And........ Memory that I will never forget when at the age of 5 years we are four brothers, where I am the first child and my youngest younger brother, only a month into the world the destruction of the house of the father and mother should be our taste with extraordinary bitterness
Memory yang tak akan aku lupa ketika di usia 5 tahun kami empat bersaudara, dimana aku anak pertama dan adik bungsuku yang laki-laki, baru sebulan lahir ke dunia kehancuran rumah tangga ayah dan ibu harus kami rasa dengan kepahitan luar biasa
When the maghrib was
when the call to prayer reverberates
the neighbors cried to see us
where a father drove his son and wife out of the house in anger
he does not care, they want to go where and ride what
nor able to pity the tears that flooded
the face of his new wife gave birth to his son
because of the anger he could not control
until the divorce occurs
and we live without father
ketika maghrib itu disaat azan berkumandang para tetangga menangis melihat kami dimana seorang ayah mengusir anak dan istrinya keluar rumah karena amarah ia tidak peduli , mereka mau pergi kemana dan naik apa juga tidak sanggup mengasihani air mata yang membanjiri wajah istrinya yang baru melahirkan anaknya karena amarah yang tak mampu ia kendali
hingga perceraian terjadi
dan kamipun hidup tanpa ayah
I was a child, unable to interpret the event
it still makes me miss it a lot
affection and presence of the father
Every day, I wait
when would my father's footsteps arrive at our home
Until one day, after 5 years disappeared
the visible father has regretted his actions, and has repented
also has a new wife, a good teacher of the heart
come and make me happy
however, every time he will go home
sorrow struck my heart
every time the shadow of the father leaves,
I ran to the back of the house and was alone
I shut my mouth, to hold back tears
aku yang masih kecil, tidak sanggup memaknai peristiwa tersebut hingga tetap membuatku sangat merindukan kasih sayang dan kehadiran sang ayah
Setiap hari, aku menanti
kapan kiranya jejak kaki ayah tiba dirumah kami
Hingga suatu hari, setelah 5 tahun menghilang
ayah yang terlihat telah menyesali perbuatannya, dan telah bertaubat
juga telah memiliki istri baru, seorang guru ngaji yang baik hati
datang dan membuatku bahagia
namun, setiap kali ia akan pulang
kesedihan melanda hatiku
setiap kali bayangan ayah pergi,
aku pun berlari ke belakang rumah dan menyendiri
kututup mulut, untuk menahan tangis
Sheet after sheet of written life record at the age of 11, insisted I resolve to stay with my father's new family although mothers do not agree and cry but my love for my father made me want to live with him more
finally, I moved to daddy city to stay
4 hour drive from my mom's city stay
the first year I was very happy, father very considerate
he often feeds me, taught me lessons
and every week we often vacation
my school's achievements are good and I'm considered smart
but, unfortunately
why is my destiny written like this, Lord?
why only briefly can be happy?
then, father and stepmother often quarreled
I was considered to be the cause, and became the target of stepmother's anger
when he got mad, I had to run away
or confinement in the room
if his anger is great,
he insulted me, scorned also hit me
and ... every time I look in the mirror
I see, you gave me a big eye, God
so that's why, until I have a lot of tears
I have no idea
lembar demi lembar catatan kehidupan tertulis
di usia 11 , bersikeras kuputuskan untuk tinggal bersama keluarga baru ayahku
walau ibu tak setuju dan menangis
tapi rasa sayangku pada ayah, membuatku lebih ingin hidup bersamanya
akhirnya, aku pindah ke kota ayah tinggal
4 jam perjalanan dari kota ibuku tinggal
tahun pertama aku bahagia sekali, ayah sangat perhatian
ia sering menyuapiku , mengajariku pelajaran
dan tiap minggu kami sering liburan
prestasi sekolahku bagus dan aku dianggap pintar
tapi, sungguh disayangkan
mengapa takdirku tertulis seperti ini, Tuhan ?
kenapa hanya sebentar saja bisa bahagia ?
lalu, ayah dan ibu tiri pun sering bertengkar
aku dianggap menjadi penyebab, dan menjadi sasaran kemarahan ibu tiri
ketika ia marah, aku harus berlari pergi
atau mengurung diri di kamar
jika amarah nya besar ,
ia menghinaku , mencaci juga memukulku
dan...setiap kali aku bercermin
kulihat , kau memberiku mata yang besar , Tuhan
apa karena itu juga, hingga aku memiliki simpanan air mata yang banyak
Hingga tak mengapa jika sering tumpah?
entahlah
However, I am still grateful because my sleep is always sound and my dream is always beautiful
when I look at my face, God?
I see, you also gave me a sweet smile
and a heart that is so easy to feel happy
until the years go by
father and stepmother divorced in my 14 years
they have two children, and both follow the father
because stepmother wants to work abroad.
then my father married again for the third time
with a beautiful young girl
I disagree, but my decision is useless
I still remember the shame
when the father and stepmother wearing a wedding dress
and the invitees asked and wondered
saw the old man marry a young woman of her child's age
they do not know that I am his daughter and that is my father
namun, tetap aku bersyukur karena tidurku selalu nyenyak dan mimpiku selalu indah
ketika kupandangi wajahku ini, Allah?
kulihat , kau juga memberiku senyum yang manis
dan hati yang begitu mudah merasa bahagia
hingga tahun demi tahun berlalu
ayah dan ibu tiri bercerai di usiaku 14 tahun
mereka memiliki dua orang anak, dan keduanya ikut ayah
karena ibu tiri ingin bekerja ke luar negeri.
lalu ayahku pun menikah lagi untuk ketiga kali
dengan seorang gadis belia yang cantik rupa
aku tidak setuju, tapi keputusanku tak berguna
masih kuingat rasa malu
disaat ayah dan ibu tiri memakai baju pengantin
dan para undangan bertanya dan heran
melihat lelaki tua menikahi wanita muda yang sebaya anaknya
mereka tak tahu, bahwa akulah anak perempuannya dan itu adalah ayahku
That is fate you give me a handsome, intelligent, optimistic friendly father looks rarely sad to make it marry up to four because his third wife was evil thank goodness with his fourth wife, father survived to this day not because it is better, but because my father is old
on the other hand, God give me a beautiful mother
but moody, pessimistic and often look sad.
16 years old she became a widow
just focus on working for children only
in old age, he was just getting married to find friends in spending his old age
Alhamdulillah stepfather was really noble heart
as time goes by
the storm of life is bound to pass
the father and mother's winding story is over
as age ages
but ... the game of his children's destiny is not finished yet
continued....
Begitulah takdir kau beri aku ayah kandung yang tampan, pintar, ramah optimis terlihat jarang bersedih hingga membuatnya menikah sampai empat karena istri ketiganya ternyata jahat syukurlah dengan istri keempatnya , ayah bertahan hingga saat ini bukan karena lebih baik, tapi karena ayahku sudah tua
disisi lain, Allah beri aku ibu yang cantik, penyayang,
tapi pemurung, pesimis dan sering terlihat bersedih.
16 tahun lamanya ia menjadi janda
hanya fokus bekerja untuk anak saja
di usia tua, ia baru mau menikah untuk mencari kawan dalam menghabiskan usia tua nya
Alhamdulillah bapak tiri ternyata sungguh berhati mulia
seiring berjalan waktu
badai kehidupan memang pasti berlalu
kisah berliku ayah dan ibu selesai
seiring usia menua
tapi...permainan takdir anak-anaknya belum selesai
bersambung......