Hampir setiap malam Minggu aku dan suami bak celebriti kampung...berkeliling menghadiri undangan berbagai hajatan kenduri,syukuran,sunat rasul,menikah,among2 lahiran anak dan entah apalagi,pokoknya selalu ada banyak pesta. Berbagai menu hidangan wajib dijajar,nasi putih,rendang,sambal goreng hati,miehun goreng,telur rebus belah dua toping sambal cabe merah, sop tulang dan kerupuk. Ada panggung musik full audio mendentum menghentak dan meliukkan tubuh biduan berhak tinggi dengan kaos ketat menyesak...menjadi hiburan yang populer di setiap acara pesta di kecamatan Gunung Meriah Aceh Singkil.
Setiap minggu anak keplor memberi kami empat atau lima surat undangan,belum lagi yang dibagah.Mengadakan pesta adalah dambaan bagi setiap orang disini,mungkin termasuk aku sendiri.. ..ibu dari empat gadis remaja.....tak lama lagi aku juga akan menggelar pesta ..ah....ha.
Busana Penganten aceh Singkil
Untuk mengadakan sebuah pesta,yang punya hajatan terlebih dahulu harus melaksanakan rapat famili, dilanjutkan dengan rapat kampung pada minggu berikutnya.Ini penting untuk menentukan hari dan tanggal acara,pembagian kerja dan lain-lain berkaitan dengan pelaksanaan pesta.Biasanya rapat dihadiri oleh sanak keluarga,tetangga kepala desa dan para tetua kampung.
Rapat famili panitia ajak
Sejak penetapan hari dan tanggal,tuan rumah mulai membagah yaitu mengundang secara langsung kerumahnya -tak baik diwakilkan- semua saudara,teman dan tetangga .Mereka diharapkan datang bergotong royong atau rewang selama tiga hari dirumahnya, apalagi yang dapat tonjok-an wajib datang.Para pria memasang teratak dan sebagainya sementara ibu-ibu mempersiapkan makanan untuk semua.Rewang berakhir setelah makan siang bersama dan sebelum pulang masing-masing dibekali bontotan yaitu keranjang kecil berisi nasi,lauk dan sayur.....Anak-anak senang menyambut ibu pulang rewang...heheh...pasti enak nih.
Kalau tak sempat rewang bagaimana?...Kita bisa datang sebagai tamu undangan,mulai sabtu siang hingga malam sekitar pukul sepuluh. Masuk saja,salam tuan rumah sambil sedikit basa basi,
"Maaf saya tak sempat rewang disini,maklum tetangga sebelah rumah juga pesta".
"Ya iya tak mengapa....monggo silahkan ....".
Ikuti barisan antrian meja makan lalu klik semua hidangan dan makanlah.Musik keyboard sekeras trompet sangkakala akan mengiringi makan kita....tak usah bicara atau menyapa kiri kanan,percuma karena suara kita akan tertelan sendiri kedalam perut.Bagian ini yang terasa paling menyiksa sehingga aku harus menyelesaikan makanku secepatnya segera permisi keluar... oh ya jangan lupa salami tuan rumah sambil menyelipkan amplop berisi uang ketangannya. Selesai satu,jika ada undangan lainnya pada hari itu maka lakukan hal yang sama sebanyak undangan yang diterima.
Hai, helo @syarifahazmi! Sudah kami resteem ke 7723 follower postingnya yang menarik.. ;) (Sekelumit kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.)
Terimakasih,@puncakbukit
Dan pesta pun menjadi ajang ekonomi. Menuai benih2 amplop yang pernah disemai. Kalau tidak sabar menunggu anak-anak menikah, pesta sunat anak yang masih baru lahir pun tak mengapa 😂😂
Ado lagi nab...mambaralekkan urang miskin...beko amplopnyo samo kadonyo untuk yg mamodali alek🙂