Seiring berjalannya waktu, usia dunia ini telah semakin tua. Para penghuninya “manusia” mengalami banyak perubahan dan perkembangan sejak masa penciptaan Adam sebagai manusia pertama hingga saat ini. Pengetahuanpun terus berkembang dengan sangat pesat, bermacam ragam teknologi diciptakan oleh manusia untuk membantu dan mempermudah segala rutinitasnya. Jarak antar kota pun terasa makin dekat saja karena sarana transportasi yang modern, untuk itu semakin banyak pulalah waktu yang kita miliki untuk dimanfaatkan kepada banyak hal.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadarinya. Mereka lebih memilih urusan yang bersifat kesenangan hawa nafsu semata dalam menghabiskan waktunya. Allah swt berfirman, yang artinya: "Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal shaleh yang saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS: Al-'Ashr 1-3).
Mari kita renungkan alur hidup manusia saat ini. Mereka menghabiskan waktu siangnya dengan mencari rizki, bekerja dari pagi hingga petang, kemudian setelah itu mereka menghabiskan sisa waktunya dengan bermain dan bersantai hingga malam tiba. Di malam hari mereka habiskan dengan tidur. Begitulah alur kehidupan yang kita rasakan saat ini. Banyak orang yang mencurahkan segala tenaga dan pikiran mereka tatkala mereka bekerja mencari rizki. Kemudian sisa waktu yang mereka miliki dipergunakan untuk kesenangan hawa nafsu mereka.
Dan hal terpenting yang harus kita sadari adalah tidak ada satu orangpun yang kekal hidupnya di dunia ini. Setiap orang pastilah akan mati. Namun kematian bukanlah akhir dari segalanya. Ia hanyalah sementara juga, karena manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang telah ia lakukan semasa hidup di dunia.
Maka, waktu merupakan hal yang sangat penting dan harus mendapatkan focus perhatian dari kita. Sebab, karena waktu seseorang bisa memperoleh surga dan karena waktu juga seseorang memperoleh neraka.
Waktu yang paling berharga pada setiap orang adalah umurnya.
Ketika batas umur telah habis, maka tidak bisa ditunda kematiannya atau ditambah umurnya.
Oleh karena itu seharusnya kita gunakan umur kita saat ini dengan sebaik-baiknya. Isilah setiap detik dari umur kita dengan amalan-amalan shaleh sebagai bekal di akhirat kelak. Berfikirlah tentang resiko yang akan kita tanggung di akhirat nanti terhadap setiap perbuatan dan ucapan. Pergunakanlah umur kita untuk mengejar kebaikan-kebaikan akhirat.