Bako Ijo itu bahasa lokal Gayo. Indonesianya, Tembakau Hijau. Memang hijau. Beda dengan tembakau biasa berwarna kuning. Tapi bukan ganja yang diharamkan.
Bako Ijo populer sejak setahun lalu. Dari cerita yang berkembang, suatu waktu, petani yang membuka lahan kebun kopi di hutan, kehabisan stok rokok.
Sementara turun ke kampung terlalu jauh. Tak kekurangan akal, Sang petani melihat tembakau yang ditanamnya.
Tembakau belum sampai umur untuk dipanen. Namun candu nikotin tak bisa diajak kompromi. Sang petani, kemudian mengambil helai daun tembakau yang belum tua.
Dan cras cras cras... Tembakau dirajang dengan pisau sangat tajam. Hingga didapat potongan halus dan seragam.
Sang petani kemudian menjemurnya diatas silih, sebagaimana jemur tembakau konvensional.
Setelah kering, Tembakau ini dijajal. Dan hasilnya, ternyata lebih gurih, ringan dan tidak mabuk.
Kemudian populerlah Bako Ijo ini. Tidak saja dijual lokal, tapi hingga ke berbagai kota di Indonesia. Perdagangan langsung (direct trade).
Dari produsen tembakau ke konsumen langsung( People to People). Lewat perangkat smartphone.
Saat Bako Ijo ini mulai banyak dihisap di tempat terbuka, seperti di warung atau kafe. Aroma Bako hijau yang belum populer di hidung warga ini sering menjadi masalah. Apalagi jika disana ada Intel.
Sering orang menduga Bako Ijo ini sebagai ganja. Mata orang jelalatan dan seolah menghakimi dengan pandangan menusuk. Jika sedang mengisap Bako Ijo.
Itu dulu, kini tidak lagi. Bako Ijo kini mengisi kantong lelaki. Bako disimpan dalam cerpa atau plastik. Lengkap dengan kertas tembakau dan pemantik api.
Intel juga sudah ngerokok Bako Ijo karena bukan ganja......
Namun aromanya membuat terkenang...
Lagi, Produk yang ditemukan tanpa sengaja, eh... Kalo bisa sih, hindari merokok, dokter bilang tidak sehat. Lebih baik ngopi kan tentunya bang @winruhdikopi
Serupuutt pagi...
@rasnadinasry cocok hahahaha.. Tembakau ini sudah di aliran darah... Berizin
Liat postingan bg @winruhdikopi jadi pingin ke Takengon ,ngopi dan menghisap sebatang tembakau hijau langsung di kebunnya...
Hmmmm seperti nya nikmat sekali...
Salam kenal dari stemian Aceh timur.
@komenk81 semoga bang, Inshaa Allah
Inewow !!! Selamat bang @winruhdikopi tulisan ini sangat Gayo dan sudah kami Upvote juga Resteem !!! Kami tunggu tulisan hebat lainnya bang.
Berizin @lingkargayo