Jangan Salah Berteman
عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ). رَوَاهُ البُخَارِيُ
Diriwayatkan oleh Abdullah bin mas’ud dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam Bersabda:
“Seseorang itu bersama orang yang ia cintai.” (HR. Bukhari)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- Seseorang di akhirat nanti akan dikumpulkan dengan orang yg dicintainya, bila kita mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kelak di akhirat kita akan dikumpulkan dengan beliau.
2- Rasa cinta (al-Mahabbah) merupakan tanda kuatnya hubungan antara orang yang mencintai dengan yang dicintai.
3- Perilaku seseorang itu sesuai dengan perilaku teman dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa kalian berteman dekat, jika seseorang mencintai orang-orang yang baik, maka ia bersemangat untuk menjadi seperti mereka. Dan jika seseorang mencintai orang-orang yang buruk, ia termasuk beramal seperti amalan mereka.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Teman yang sebaik-sebaiknya.
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَداءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيقاً
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisa: 69)
2- Allah Shubanahu wa Ta'ala menceritakan tentang penyesalan orang yang zalim, yaitu orang yang menyimpang dari hidayah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam karena salah dalam berteman.
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا () يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا () لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا ()
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.
(QS. Al- Furqon:27-28-29).
Mantap !
Tameungon beurangkasoe jeut, tapi tacok keu ngon harus pileh2