Istilah pejuang wisuda biasanya sangat melekat dengan mahasiswa semester akhir. Mereka mempunyai ciri-ciri seperti muka kusut, mata panda, wajah kusam, dandanan seadanya, kumis panjang, dan lain sebagainya.Memperoleh gelar sebagai sarjana merupakan goal sebagai bentuk pencapaian dari sebuah proses belajar selama delapan semester. Semester akhir inilah ujian sesungguhnya bagi para mahasiswa. Menyusun secara sistematis ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah dan menerapkan teori-teori yang ada pada sebuah penelitian yang dituangkan dalam sebuah bentuk karya ilmiah skripsi.Mendengar kata skripsi tentunya begitu melekat dengan istilah dosen pembimbing killer, revisi tak berujung, atau sidang yang mengerikan. Meski begitu, siap-tidak-siap mahasiswa tetap harus melalui fase ini sebagai syarat memperoleh gelar sarjana.Tertekan, stres, bahkan kurang tidur akan melengkapi hari-harinya mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan tugas skripsi. Semua masalah itu tentunya akan dapat diminimalisir jika kamu bisa me-manage waktu dengan sebaik-baiknya.Ada banyak godaan mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya dengan segera. Sadarlah! Sadarlah!
1. Malas
Yap. Satu kata berefek luar biasa. Malas memang betul-betul menjadi momok menakutkan dalam segala hal. Termasuk bagi para pejuang skripsi.Malas hanya akan membuatmu terus-terusan menunda pekerjaan. Revisi yang tak kunjung dikerjakan hanya akan berakhir menjadi draf selama rasa malas itu masih melingkupi diri. Akhirnya, waktu menyelesaikan skripsi molor dari yang direncanakan, atau mendapat hasil yang tidak maksimal karena mengerjakan dalam waktu yang mepet. Stres dikejar deadline revisi sampai membuatmu kurang tidur dan jadi sulit untuk fokus. Alhasil, kamu akan sulit mempresentasikan skripsi yang kamu buat sendiri. Efeknya begitu besar, ya?Maka dari itu harus ditanamkan dalam diri. "Skripsi. Do it first!"
2. Tergiur Main Gadget
“Malam ini harus revisi bab 4!” Niat yang begitu mulia dan terencana.
Lima menit, aman.Tujuh menit, aman.Sepuluh menit, mulai melirik handphone.Lima belas menit, muncul notifikasi.Tujuh belas menit, balas chat lalu chattingan.Dua puluh menit, buka sosmed. Matiin laptop. Revisi terbengkalai. Pernah ngalamin begitu?Nah, godaan selanjutnya adalah handphone. Benda mati yang dapat mengalihkan duniamu seketika. Handphone dapat membawamu menembus dunia luar dengan cepat. Cepat juga melupakan rencanamu semula.Bergaul dengan banyak orang di sosial media adalah hal yang wajar. Namun tidak bijak dalam menggunakannya hanya akan menjerumuskan kamu dalam penyesalan yang datang terlambat. Jadi lebih baik merencakan sebaik mungkin dan melakukannya juga dengan sebaik mungkin. Sesuatu memang kadang perlu dipaksa agar menjadi terbiasa.
3. Tergiur Drama Korea
Penyakit dari godaan selanjutnya ialah Drakor-addict. Drakor-addict adalah keadaan di mana seseorang sudah kecanduan menonton drama Korea. Penyakit ini biasanya menjangkiti kaum hawa pecinta oppa-oppa Korea. Nonton drama sampai tengah malem saja sanggup. Sama sanggupnya nganggurin draf skripsi yang harus direvisi tapi hanya dijanjikan nanti. Nanti ya, setelah nonton. Akhirnya nonton selesai, kamu ngantuk duluan. Itu skripsi jadi mirip gebetan yang nggak dikasih kepastian.Ingat! Tahun ini harus wisuda. Kesadaran-kesadaran demikian memang layaknya ditanamkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan direalisasikan dengan gerakan. Semangat menyelesaikan skripsi. Mari berantas segala godaan yang datang.
Congratulations @rosyimunawar! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!