Numismatik Langsa Uang Kuno 10000 Barong Tahun 1975

Hallo Steemian !!
Selamat malam para steemian. Apa kabarnya hari ini para steemian? Semoga sehat selalu dan selalu berada di lindungan-Nya. Selamat beraktifitas bagi seluruh steemian dimana pun anda berada.

Di kesempatan kali ini saya akan memposting tentang uang kuno 10000 Barong Tahun 1975, sebelumnya saya memposting uang kuno De Javasche Bank 25 Vijfen Twintig Gulden Tahun 1930. Nah pada kesempatan ini uang jenis ini sama seperti uang kertas 5000 rupiah tahun 1975 sebelumnya, diantaranya uang kertas ini memiliki tahun dan emisi yang berbeda. Dari segiwarna dan gambar pada bagian depan juga bebeda. Uang kertas ini memiliki warna yang unik pada bagian depan/belakang, paduan warna merah, hitam, coklat, dan hijau yang menjadi ciri khas uang kertas ini. Selain itu juga corak batik bali, ukiran relif, dan gambar barong.

Uang kertas 10000 Barong Tahun 1975 saya dapatkan di wilayah pulau jawa dan bali. Dimana pada pulau ini, mempunyai keunikkan pada masyarakat sekitarnya yang gemar menyimpan suatu hal yang bernilai seni, budaya, dan lain-lainnya. Nah pada uang kertas ini termasuk dalam emisi tahun 1975. Selain itu tanpa kita sadari uang ini sangat sulit di cari dikalangan numismatik di wilayah indonesia, serta nilai jualnya pun cukup mencengangkan rakan-rakan steemian yaitu senilai 700 ribu hingga 10 juta tergantung kondisi serta keadaan uang kertas tersebut. Fantastis bukan?

Rincian "10000 Barong Tahun 1975" yaitu:
Nama Uang        : Uang Kertas
Emisi            : Emisi 1979
Pecahan          : 10000
Jaman/Masa       : Orde Baru
Bahan            : Kertas
Penandatangan    : Drs. Rachmat Saleh dan Drs. Arifin M. Siregar DiRancang        : Yunalies Percetakan       : Perum Percetakan Uang Republik Indonesia, Imp (PERURI)Tanggal
Penerbitan       : 1975
Penarikan        : -
Warna Dominan
Depan            : Merah, Hitam, Coklat, dan Hijau
Belakang         : Merah, Hitam, Coklat, dan HijauUkuran
Panjang x Lebar : 158 mm X 79 mm
Ciri-ciri
Depan            : Gambar Relief Candi Belakang         : Gambar Barong
Tanda Air        : Jendral Sudirman
Nomor Seri
Huruf            : 3 Huruf
Angka            : 6 Angka

Pada sisi bagian depan uang ini terdapat gambar Relif Candi. Apakah anda tau Relif di candi apa? Nah mari kita simak dulu, menurut artikel yang saya baca uang ini menampilkan suatu objek gambar pada salah satu relief panel candi Borobudur. Candi Borobudur ini merupakan warisan budaya dan prestasi besar nenek moyang yang telah dibangun pada abad kedepalan, dengan ratusan panil yang berisi gambar tentang pengetahuan yang baik dan jahat. Sesungguhnya adalah tujuan ziarah spiritual para penganut agama Budha maupun tujuan pariwisata populer yang tak hanya terbatas di tanah air, melainkan hingga manca negara.

Pada sisi bagian belakang uang kertas ini terdapat gambar Barong. Tahukah anda tentang Barong? Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya. Wah Hebat Bukan?

Junalies, Desainer Senior PERURI

Sumber: http://petualanganrahasia.blogspot.com/2015/07/inilah-uang-kertas-indonesia-hasil-olah.html

Di balik uang kertas 10000 Barong Tahun 1975, ternyata ada seorang tokoh yang merancang atau mendesain uang kertas ini? Siapakah dia? Asal manakah dia? hal ini menjadi suatu tanda tanya yang besar bukan, bagaimana bukan uang kertas ini sangatlah banyak diminati dikalangan numismatik maupun orang banyak, Kenapa? karena uang ini memiliki corak yang indah dan khas. Uang ini didesain oleh Junalies (Bukittinggi, 14 Juni 1924 - Jakarta, 10 September 1976), Junalies, namanya merupakan ejaan lama, dibaca Yunalies. Lelaki kelahiran Bukittinggi, 14 Juni 1924, ini mulai bekerja di Peruri sejak berusia 21 tahun. Tepatnya pada 1 Agustus 1955. Waktu itu Perum Peruri belum didirikan. Junalies bekerja di PN Pertjetakan Kebajoran yang merupakan cikal bakal perusahaan pencetak uang negara tersebut. Ia bekerja untuk Peruri hingga akhir hayatnya, yakni saat meninggal dunia pada 10 September 1976.

Selama 21 tahun lebih bekerja di Peruri, uang hasil karya Junalies banyak sekali. Diantaranya seluruh uang Seri Pekerja yang terbit di tahun 1958, yang kemudian diterbitkan lagi di tahun 1963 dan 1964 (pada beberapa pecahan merupakan hasil kerja sama dengan M. Sadjiroen). Lalu uang pecahan Rp1 dan Rp2,5 tahun 1960, dan disusul uang pecahan Rp1 dan Rp2,5 tahun 1968. Karya terpopuler lelaki Minang ini adalah uang pecahan Rp10.000 tahun 1975. Boleh dibilang hampir seluruh kolektor uang lama Indonesia menyukai desain uang yang lebih dikenal sebagai uang barong ini.

Mungkin informasi ini menjadi sebuah pelajaran dan manfaat bagi para steemian sekalian, bahwa penting sebuah uang yang kita pakai saat ini. Setiap uang memiliki budaya serta keunikkan yang tersembunyi yang belum kita ketahui. Maka dari itu kita sebagai warga negara indonesia, harus menjaga budaya bangsa dan kearifan lokal yang ada disekitar kita.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA TULISAN SAYA HINGGA AKHIR
IKUTI TERUS DAN PANTAU POSTINGAN SAYA MENGENAI UANG KUNO INDONESIA
Follow@foarsyad

ORIGINAL WRITING BY ME@foarsyad

TERIMA KASIH UNTUK KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

KEEP STEEM ON ME @foarsyad