Father/Ayah

in #motivation7 years ago (edited)

images-4.jpg
Foto by Google.

Ayah adalah orang tua laki-laki seorang anak. Tergantung hubungannya dengan sang anak, seorang “ayah” dapat merupakan ayah kandung (ayah secara biologi) atau ayah angkat. Panggilan “ayah” juga dapat diberikan kepada sesorang yang secara de facto bertanggung jawab memelihara seorang anak meskipun antar keduanya tidak terdapat hubungan resmi.

Sosok dia yang terkadang kita lupakan, penuh kasih sayang dan pengorban untuk anak-anaknya. Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat sangat kuat di depan anak-anaknya. Ya dia adalah orang tua laki-laki yaitu ayah, abah, abi, bapak dan masing banyak sebutan lainnya bagi setiap orang.

Kadang dalam sebuah keluarga, kita sebagai anak selalu lebih dekat dengan ibu bahkan kakak atau adik dibandingkan ayah tapi ada juga sebagian orang yang sangat dekat dengan sosok ayah walaupun sedikit jarang kita lihat. Tahukan sebenarnya bagaimana ayah kita dibalik sikap tegasnya?

Saat kita bermain sampai larut malam dan lupa untuk pulang dan tidak memberikan kabar, ayah lah yang menyuruh ibu untuk menghubungi kita dan menanyakan kita anaknya

saat kita menagis, ayahlah yang menyuruh ibu bertanya kenapa kita menangis.

Saat kita ulang tahun, ayahlah orang yang mati-matian bekerja untuk membelikan hadiah bahkan hanya sebuah kue kecil.

Saat kita sakit, ayahlah orang yang rela berusaha mencari dokter walaupun hujan atau apapun.

Saat kita lupa ibadah, ayahlah orang yang mengingatkan kita.
Saat kita terluka, ayahlah orang yang mampu mengendong kita.

Saat kita tumbuh dewasa, ayahlah yang selalu menyelipkan nama kita dalam doanya.

Saat kita menikah kelak,ayah lah orang yang paling tak rela kehilangan kita.

Tapi mengapa ayah selalu terlihat cuek? Karena ayah tidak ingin terlihat lemah oleh anaknya,ayah menangis saat menyendiri dan terlihat kuat saat bersama anaknya dan ayah hanya mengeluh kepada Allah SWT.

Andai Allah bicara dengan ayah kita “anakmu akan ku panggil” mungkin ayah akan menjawab “tukarlah nyawaku dengan nyawanya, aku menerimanya dengan keikhlas hati.

Kadang kita menghargai ayah hanya karena rasa takut, kadang kita lebih mudah ceritakan masalah ke ibu dibandingkan ayah.

Sesungguhnya dibalik keras kepala ayah, tersimpan hati yang sangat lembut, selagi ada kesempatan sekarang banggakanlah dia dengan dengan rajin belajar, teruslah membuat dia tersenyum. Peluk ayahmu dengan erat selagi dia ada disamping kita karena ayah tak mampu mengalahkan egonya di depan kita untuk memeluk kita disaat kita telah dewasa.

Hargailah, hormatilah dan cintailah ayahmu melebihi cinta pada dirimu sendiri. Jika ayah tak lagi disamping kita karena telah di panggil oleh allah SWT ziarah kuburan dan berdoalah kepada Allah agar melapangkan kuburnya serta ayah di temaptkan di sisiNYa.

Begitulah bakti kita kepada ayah yang tidak ada disamping kita lagi. I love You ayah telah selalu ada di samping kami disaat susah maupun senang.

images-1.jpg
Foto by Google.

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.facebook.com/Perjuangan-seorang-ayah-585556454790110/