Selama ini mungkin kita mengenal sosok ayah dengan kepribadian kuat dan tegas. Ia yang selalu mengajarkan anak-anaknya untuk kuat dalam segala macam hal, mengajarkan sabar dan tabah akan masalah yang menimpa. Namun dibalik itu semua, seorang ayah pun memiliki hati yang lembut dan rapuh jika anak yang disayanginya bersedih. Seperti halnya secuil kisah ini, dimana kasih yang akan penulis sajikan untuk pembaca semua ini menceritakan bagaimana seorang ayah dalam mendidik anaknya mengarungi kehidupan yang penuh lika liku dikemudian hari.
Anak : “Ayah, ayah....”
Ayah : “Ada apa nak...?”
Anak : “Aku capek, sangat capek.., aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus, sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek, aku mau menyontek saja ayah, aku capek, sangat capek, aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita
punya pembantu saja ayah, aku capek, sangat capek, aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung, aku ingin jajan terus ayah, aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati ayah, aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman temanku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku, aku capek ayah, aku capek menahan diri, aku ingin seperti mereka ayah, mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayaaah......"
Sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata;
Ayah : ”Anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”,
Lalu sang ayah menarik
tangan sang anak. kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang. Lalu sang anak pun mulai mengeluh;
Anak : ”Ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri, badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah karena ada banyak ilalang, aku benci jalan ini ayah”…
Sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan
pepohonan yang rindang.
Anak : “Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini !”
Sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
Ayah : “Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah”, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
Ayah : ”Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah …?”
Anak : ”Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
Ayah : ”Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
Anak : ”Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? Alhamdulillah”
Ayah : ”Nah, akhirnya kau mengerti”
Anak : ”Mengerti apa? aku tidak mengerti”
Ayah : ”Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah... seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
Anak : ”Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar”
Ayah : ”Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat.… begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi … ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri … maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri … seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqamah karena ia tahu ada Allah di sampingnya..… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang..… maka kau tau akhirnya kan?”
Anak : ”Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah, aku akan tegar dan tabah saat yang lain terlempar”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Begitulah ilustrasi kisah singkat, semoga menjadi bahan renungan untuk kita semua dalam mengarungi lika liku kehidupan ini.
Nantikan dan ikuti kisah-kisah menarik lainnya dengan cara follow @nyakmat, dan beri upvote untuk penyemangat bagi penulis, silahkan di resteem untuk menambah amal dakwah kepada steemian lainnya.
TERIMA KASIH !!!
Source
Plagiarism is the copying & pasting of others work without giving credit to the original author or artist. Plagiarized posts are considered spam.
Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.
More information and tips on sharing content.
If you believe this comment is in error, please contact us in #disputes on Discord
elamat @nyakmat postingan Anda terpilih sebagai salah satu konten kreatif terbaik hari ini dan mendapatkan upvote dari KubuKutuBuku. Dukung KubuKutuBuku dengan memberikan upvote pada komentar ini.
terima kasih @kubukutubuku
Selamat @nyakmat postingan Anda terpilih sebagai salah satu konten kreatif terbaik hari ini versi KubuKutuBuku. Selanjutnya akun resmi @kubukutubuku dan anggota-anggota prioritasnya akan segera mengapresiasi postingan ini.
Kisah yang inspiratif! Saya suka cara seorang ayah mengajarkan kesabaran pada anaknya seperti itu. Terima kasih kawanku, @nyakmat.
terima kasih kembali sobatku @rakhmatmargajaya 😊
Diupvote dan resteem ke 7256 follower ya.. (Sebiji kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)
terima kasih Witness kami @puncakbukit
This post has been rewarded with 30% upvote from @indiaunited-bot account. We are happy to have you as one of the valuable member of the community.
If you would like to delegate to @IndiaUnited you can do so by clicking on the following links: 5SP, 10SP, 15SP, 20SP 25SP, 50SP, 100SP, 250SP. Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Please contribute to the community by upvoting this comment and posts made by @indiaunited.
artikel yang penuh inspiratif, mengesankan,sangat manarik d baca
dan sangat sayang klo d lewatkn...teruskanlah, agar
siapapun yg mbca bs mjdi renungan...
terima kasih @fauzan11 atas supportnya.. salam persaudaraan juga dari kami 😊😊🤝🤝
salam ukhwah dari @fauzan11
tulisan ini mengingatkan ajaran ayah saya semasa saya kecil.
anak jangan dipangku, katanya.
lebih baik bersusahpayah dan kerja keras di masa muda, ketimbang masih bersusah payah ketika usia tua
hehehe... iya benar sobat, terima kasih @syamar sudah berkunjung 😊
Kisah yang sangat bagus, semoga menjadi renungan kita semua ....
Aminn.. terima kasih @tucsond 😊😊
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by nyakmat from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.