Dalam kehidupan ini, kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita harapkan, terkadang dalam waktu yang singkat, kemudian tiba-tiba apa yang diharapkan menghilang seketika.
Namun, karena proses kelamaan menunggu akhirnya menjadi bosan, merasa putus asa dan kehilangan jati dirinya. Keyakinan yang besar berharap apa yang akan ditunggu akan merubah hidupnya untuk menjadi lebih baik, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
Oleh karena itu, saat-saat seperti ini mungkin kita akan membutuhkan beberapa inspirasi dan motivasi untuk menambahkan semangat dalam mencapai sebuah tujuan yang kita harapkan, kemudian dengan inspirasi tersebut kita akan membangkitkan motivasi dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan yang akan kita hadapi.
Kemudian kita juga harus berani menghindar dari semua kebiasaan lama yang terbenam didalam hati, walaupun kebiasaan itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan, demi mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, memiliki kemampuan baru dan menatap masa depan penuh dengan keyakinan. Dan harus rela membuang beban lama dan kebiasaan lama tersebut.
Sebagai contoh kita dapat mengambil gambaran dan inspirasi dari kehidupan si burung Elang. Dari banyak burung di dunia, Elang merupakan salah satu jenis burung yang berumur terpanjang di dunia, rata-rata mencapai 70 tahun.
Uniknya, perjalanan umur 70 tahun, sang Elang akan mengalami penuaan dua kali, yaitu di umur 40 tahun dan selanjutnya di umur 70 tahun. Pada saat berumur 40 tahun sang Elang akan mengalami penuaan, dari cakarnya yang mulai menua sampai paruhnya yang menjadi panjang dan mulai membengkok sampai mengenai dadanya, serta tumbuhnya bulu yang lebat dan tebal dibagian sayapnya membuat sang Elang sulit untuk terbang.
Saat itulah, sang Elang harus memilih diantara dua pilihan, antara menunggu kematian atau menunggu proses transformasi yang sangat menyakitkan, sedangkan proses transformasi tersebut akan berjalan selama 150 hari atau selama lebih kurang 5 bulan.
Saat proses transformasi berlangsung, sang Elang harus rela memisahkan dirinya dan mengasingkan diri ke atas lereng puncak gunung, diantara lereng pegunungan tersebut sang Elang harus membuat sarang dan tinggal disana selama proses transformasi tersebut berjalan dan akan mengalami kesakitan tiap harinya sampai 150 hari kemudian.
Hal pertama yang harus dilakukan oleh sang Elang saat itu adalah berusaha untuk melepaskan paruhnya yang sudah menua itu, dengan cara terus menerus mematukkan paruhnya diantara batu karang sampai paruh tersebut lepas, setelah itu sang Elang harus rela menunggu waktu yang lama untuk menanti paruhnya yang baru.
Setelah menunggu waktu yang sangat lama, sampai paruh baru tersebut tumbuh, sang Elang harus mengalami proses transformasi untuk tahap yang kedua yang lebih menyakitkan lagi, yaitu dengan paruh bru tersebut, sang Elang harus mencabut semua cakar-cakarnya dan menunggu lagi sampai cakar-cakar tersebut tumbuh baru, inipun dalam waktu yang cukup lama.
Terus, terus dan terus, semua tahap per tahap dilakukan sang Elang dalam mengalami proses transformasi. Selanjutnya, sang Elang akan mencabut semua bulu badannya satu demi satu dengan cakar-cakar baru tersebut.
Ini merupakan suatu proses yang sangat menyakitkan dan itu dirasakan dalam waktu yang sangat panjang.
Setelah mengalami semua proses transformasi tersebut selama 5 bulan, dan semua anggota di tubuhnya mulai sempurna, sang Elang tersebut mulai menjalani sisa umurnya 30 tahun lagi dan mulai merasakan kehidupan baru yang lebih mengasyikkan.
Itulah sepenggal kisah sang Elang yang mengalami proses transformasi dari satu tahap ke tahap lainnya, di iringi kesakitan yang luar biasa, akan tetapi bila masanya tiba sang Elang tersebut akan mendapatkan kembali kebahagian yang dulu pernah ia rasakan.
Jumat barokah, salah satu tanda syukur adalah.Jumat adalah hajinya bagi orang yang tidak mampu... Salam hari jumat @irhamlingga
Mari bersyukur hari Jumat