Berjalan menyusuri bekas gunung yang asri. Dahulu di sini menjadi destinasi bagi hewan-hewan alam untuk bersuka cita dan bercanda tawa. Mereka menganggapnya sebagai 'rumah' yang layak dihuni. Bahkan beberapa spesies langka dapat tinggal di sini. Maklum saja, belum ada yang mengusiknya.
Seiring berjalannya waktu, tempat itu berubah. Kini, para penghuni 'rumah' tersebut secara terpaksa harus hijrah mencari 'rumah' lain. Berharap mereka dapat beradaptasi di sana. Hawanya yang sejuk, kini, perlahan mulai sirna. Mungkin dimakan oleh kejamnya hot area atau global warming. Entah apa salah 'rumah' para hewan itu. Mungkin karena tidak mengantongi sertifikat hak tanah dan hak rumah dari pemerintah kali ya?
Serutan buldozer perlahan mengikis gelombang-gelombang pada gunung tersebut. Hanya karena keuntungan suatu pihak dan mengejar predikat golongan darah biru, mereka rela deh mempermak dan membuat gunung tersebut menjadi tidak perawan lagi. Entah apa yang dipikirkan oleh manusia. Jadinya hewan-hewan harus mengurus pajak dan sertifikat tanah kedepannya nanti untuk tinggal di hutan itu. Eh, tapi terkadang kok manusia bisa ya membuat rumah sendiri di situ tanpa surat-surat putih itu?
Ada juga mobil yang sedang mangkir di situ. Mobil pejabat kayaknya. Menyusun dan menyiasati rencana apa yang akan mereka lakukan untuk hari esok kepada hutan ini. Kasian hutan. Andaikan dia bisa melepaskan jurus dan berkata "Kuchiose No Jutsu". Mati lah mereka.
Refleksi manusia terhadap alam. Sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepada alam hari ini?
500 free charitable coin sign up with ethereum address
https://ColourCoin.org/345304 $10 worth free
ICO ending in few days & let us make a fortune
Congratulations @arief96! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @arief96! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!