Si Lumut hidupnya menumpang di kulit sang Pohon. Meski si lumut ini menumpang, ia tau diri. Hidupnya tidak mencuri makanan pada sang pohon. Ia mencari rizki sendiri, bahkan ikut bersaing dengan sang pohon berebut cahaya untuk bahan memasak makanannya.
Demikian halnya dengan Sang pohon. Sungguh ia berjiwa besar, berbaik hati menumpangi si lumut hidup di batangnya, meski sang lumut sebenarnya pesaing hidupnya.
You are viewing a single comment's thread from: