Siang itu ketika saya pulang dari Lhokseumawe. Mampir sebentar di SPBU Blang Panyang, Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Melihat ada bapak-bapak yang umurnya perkiraannya (silahkan tebak sendiri, hihihi). Beliau masih giat melakoni pekerjaannya sebagai pembabat tanaman di depan musalla (tempat ibadah) SPBU ini.
Saat itu matahari benar-benar berada di atas ubun kepala dan sagatan panasnya lumayan terasa. Tangan berkeriput itu terus menggoyangkan gunting berukuran besar yang digunakan sebagai alat pembabat daun-daun kecil tanaman di depannya.
Dari jauh saya terus memperhatikan bapak yang saya sendiri tidak tau siapa namanya. Melihat keringat yang bercucuran mengalir kemudian di usap dengan lengan bajunya, membuat saya tak berani mendekati untuk menyapa apalagi bertanya nama. Hingga saya urungkan niat itu dengan mengabadikan gambarnya dengan android saja.
Bapak siapapun beliau, bagi saya tetap luarbiasa. Mari sayangi bapak kita dengan memberi senyuman manis saat pulang ke rumah. Mari sayangi bapak kita yang masih ada, karena ketahuilah banyak di luar sana mereka yang tak bisa merasakan pelukan lembut seorang bapak bahkan tidak bisa melihat wajah ganteng nan keriput akibat pengorbanannya untuk kita sebagai anak.
Peluk hangat untuk bapak kita masing-masing. Terima kasih sudah mampir dan memberi saran untuk tulisan sederhana saya. Mohon jangan sengan-sengan untuk memberi saran lagi ya!
Blang Panyang, 22 Maret 2018.
@nurhayati
Orang tua / bapak akan berusaha sekuat tenaga untuk senyum kebahagiaan keluarganya..
Semoga bapak itu selalu sehat terus yaaa
Aamiin... makasih kak zahra sudah mampir.
semoga kita bisa menjaga orang tua kita dan membahagiakan beliau di usia senja jangan sampai lagi beliau terus bekerja demi kita. saat nya kita yang membahagiakan beliau...sudah cukup beliau membahagiakan kita dari kecil hingga dewasa ....saat nya kita
Mari, saatnyaa kita membahagiakan mereka. Orangtua dan keluarga.
Beli minum (aqua), trus nawarin ke bapaknya. Trus bapaknya jawab, makasih ya nak. Trus si kakak, bales jawab, sama" pak. Trus di bapaknya ngomong, andaikan bapak dapat menantu seperti kamu, betapa indahnya hidup bapak. Trus si kakak ke G-R'an, dan ending story si kakak dan anak si bapak menuju kepelaminan.
Sekian cerita ngawur dari saya kak.
Wkwkw
Bagus baget yaa cerita ngawurnya.. udah bisa lah jadi juri cerita ngawur hahahha
Sangat puitis adinda ni nulisnya.... ..
Masih belajar bang. Mohon masukan dan saranyaa juga. Terima kasih sudah mampir bang
Ayah adalah tulang punggung keluarga sekaligus kepala rumah tangga, sayangi, cintai dan bahagiakan dia selagi masih ada
Setuju banget @bossenoo7😊