Sepulang dari Batoh semalam, pukul 21.50 Wib, Selasa (30/01), saya melihat langsung kecelakaan tragis di Jl. Tgk. Mohd. Daud Beureueh, Banda Aceh, tepatnya di sebelah Timur Mesjid Agung Al-Makmur, Lampreit.
Dari jarak 100 m, saya melihat sebuah mobil melaju kencang yang keluar dari arah Stadion H. Dimurthala, Lampinueng tiba-tiba menabrak trotoar tengah jalan hingga merusak pagar trotoar dan sebatang pohon di dalam taman trotoar dan juga sempat menyerempet tiang lampu di dalamnya.
Melihat kejadian itu, saya dkk langsung memarkirkan kendaraan di pinggir jalan dan berlari menuju ke TKP. Saya dkk saksi lainnya langsung membuka pintu mobil. Syukur alhamdulillah, dua korban dalam mobil selamat dan tidak mengalami luka berat.
Sebenarnya, saya enggan memfoto tragedi seperti ini, karena saya bukan seorang wartawan. Apalagi sekarang banyak munculnya "wartawan medsos", bukan untuk menolong, tapi untuk sekedar dokumentasi dan share di medsos. Inilah ironi zaman now. Bernafsu ambil dokumentasi di tempat musibah, tapi mengabaikan tugas utama untuk menolong korban. Entahlah!
Jadi, kenapa saya ikut mengambil dokumentasi? Setelah saya mendengar ucapan salah satu warga di TKP "Lebih tragis dari kejadian Setnov, tapi tak ada benjol-benjolan", maka saya terinspirasi menulis kemiripan kecelakaan tunggal ini dengan tragedi Setnov beberapa waktu lalu, sehingga saya beri judul "Bukan Tragedi Setnov".
Toh, dokumentasi ini pun diambil setelah saya dkk menolong korban terlebih dahulu dan dokumentasi ini juga saya ambil setelah meminta izin dari korban. Maaf! Bukan bermaksud mengajari dan bukan berarti menyombongkan diri karena menolong korban, akan tetapi saya menyampaikan hal ini agar saya dan siapapun yang melihat sebuah musibah, alangkah baiknya sadar akan tugas utama.
Tolonglah korban terlebih dahulu, setelah itu terserah kita masing-masing. Mau menulis, silahkan! Mau mengambil dokumentasi, lanjutkan! Ataupun bagi yang mau jungkir-balik, Lakukanlah! Wkwkwkwk
Kembali ke judul. Tentu ada satu kesamaan dengan tragedi Setnov. Ya, sama-sama kecelakaan. Tapi perbedaannya sangat mencolok, diantaranya:
Kecelakaan ini bukan unsur kesengajaan, tapi karena ban mobil bocor hingga oleng dan menabrak trotoar. Sementara tragedi Setnov, menurut asumsi publik karena unsur kesengajaan. Sebagai alasan menghindari pemanggilan KPK.
Korban kali ini dalam keadaan sehat wal afiyat, meskipun hantaman begitu keras menabrak pagar besi, pohon dan tiang lampu di taman trotoar. Sementara tragedi Setnov hanya menabrak tiang listrik, tapi bisa mengakibatkan kepala benjol dan tak sadarkan diri.
Mobil yang dikendarai dalam kecelakaan ini hanya mobil standar untuk menengah ke bawah, tapi tidak mencelakai korban. Sementara, mobil Setnov levelnya menengah atas yang tergolong mewah, tapi bisa mencelakai dirinya.
Dari kejadian ini, tentu kita menemukan adanya keanehan dalam tragedi Setnov. Dan ternyata benar, ia tidak bisa lari dari kasusnya dan dokternya pun ikut menjadi tersangka karena memberikan keterangan palsu.
Kesimpulan dari tulisan ini bukanlah mencerca pribadi Setnov, akan tetapi rakyat sudah muak dengan perilaku pejabat dan tokok politik yang menjadi mafia tikus berdasi di negara ini. Jangan coba-coba membohongi publik dan menjual isu murahan. Keadilan harus ditegakkan. Hukum wajib tajam dari atas sampai ke bawah, bukan tumpulul ke atas dan tajam ke bawah.
Sekian dan terimakasih.
Wassalam jamaah steemit.
Salam FAMers, terus menulis dan menginspirasi
Thank bg @martunus . jgn lupa upvotenya..😀
Tadi mau Aku vote, tapi gak bisa.. Apa vote juga terbatas ya?
Sangat bermanfaat @dennitr.
Follback bg