Membaca berita konflik di Papua teringat akan konflik Aceh dulu. Saat ini para pemberontak di Papua kabarnya sedang menyandera penduduk, namun yang menjadi berita uniknya adalah bukan hanya bahan kebutuhan pokok saja yang mahal sisanya. Ternyata harga peluru juga mahal.
Harga peluru yang resminya hanya Rp. 15.000 perbutir . Di Papua harga bisa mencapai Rp. 1.500.000.-
Sumber : https://m.detik.com/news/berita/3136859/tiga-pemasok-amunisi-ke-opm-ditangkap-salah-satunya-oknum-polisi.
Ternyata cost yang dikeluarkan oleh pemberontak di Papua lebih mahal dari pemberontakan di Aceh dulu ya.
Reading the news of conflict in Papua was reminded of the conflict in Aceh first. Currently the rebels in Papua are reportedly holding hostage residents, but the unique news is not only the basic needs of the remaining expensive. Apparently the price of bullets is also expensive.
The official bullet price is only Rp. 15,000 grains. In Papua the price can reach Rp. 1.500.000.
It turns out that the cost incurred by the rebels in Papua is more expensive than the rebellion in Aceh first.
please follow & up vote me. i will follow you always give upvote