Mungkin sebagai salah satu penyumbang devisa terbanyak di negeri ini tapi yang tidak bisa dilupa perkebunan sawit telah merampas jutaan lahan hektar hutan indonesia, tanah adat.
Di negara berkembang seperti Taiwan yang saya tinggali saat ini, selama hampir 5 tahun disini saya tidak pernah menemukan minyak sawit. Tetapi banyak menggunakan minyak biji matahari, minyak zaitun, minyak biji anggur, minyak buah alpukat untuk memasak. Bahkan minyak kelapa disini cukup terkenal dan harganya cukup mahal. Mungkin sudah saatnya Indonesia mulai membudidayakan kembali perkembangan minyak kelapa. Secara hasil perkebunan kelapa juga melimpah tapi seringkali harga anjlok.
Btw, salam kenal
Terima kasih untuk @dwiitavita telah memberi masukan, perlu diketahui bahwa negara indonesia adalah negara yang berlandaskan pada hukum undang-undang dan tentunya ada banyak aturan yg terjadi di dalamny, soal perkebunan kelapa sawit merampas tanah adat perlu di telaah kembali, dalam indonesia yang dinyatakan peraturan UU lahan dikatakn legal jika mempunyai surat-surat yang jelas, persoalanny tanah2 adat itu tidk memiliki legalitas yang kuat sehingga mudah untuk di ambl alih indonesia jika ada yg mau digunakan untuk hak guna usaha.
Salam kembali mbak, saya sukak mbak mau memberi masukan dan komentar pada tulisan saya
Sama-sama mas @febryrmadn banyak kisah dari tanah adat, hutan-hutan yang kontradiksi dengan peraturan perkebunan sawit. Kalau mau dibicarakan secara luas memang akan selalu menimbulkan pro dan kontra. Tapi ya sudahlah, bukan ranah saya berbicara ttg begini.
Sukses sll mas febry
Iyaa mbak, setidaknya saya memberikan informasi kepada pembaca, mudah2han dapat mnjadi pengetahuan , amiin
Sukses kembali @dwiitavita