Ayah! Kami di pantai Ujong Blang, maaf belum sempat pamit, mohon izin ayah, jangan marah ya?
Kami tak mau kehilangan kesempatan bercanda dengan ombak, bermain dengan pasir karena tak lama lagi, anugerah tuhan ini hanya milik mereka yg berkantong tebal, entahlah ayah. kami takut kehilangan kesempatan melihat laut tanpa bayar
Kabarnya di seberang selat Sunda para sahabat kami telah kehilangan kesempatan, mereka tak bisa lagi melihat laut apalagi bermain pasir karena terhalang gedung tinggi.
Ayah, kami bahagia... Izinkan kami bermain sepanjang hari sebelum pantai ini menjadi milik sekelompok orang saja.
Maaf anakku Palestin & Nasya, ayah tertidur sejenak, bermainlah dengan puas sebentar lagi ayah menyusul
Ayah juga ingin mengajak kalian menikmati pasir pantai Ujong Blang, tidurlahlah nak mumpung ada kesempatan, garis pantai semakin dekat dengan jalan mungkin tak lama lagi pasir ini berubah menjadi aspal, bermainlah sampai puas hingga lelah menghentikanmu.
30 tahun yg lalu, ditempat ini banyak cemara dan pandan berduri (bak seukè), sayang kalian tak bisa lagi melihat karena waktu telah menebangnya, bermainlah nak sepuasmu sebelum bibir pantai menyentuh aspal, ayah hanya bisa bercerita, tiang gawang kami dulu di tengah laut itu, tak ada pemecah ombak, pakwa menarik pukat daratnya di sini, maaf ayah tak bisa lagi menunjukannya pada kalian, bermainlah sebelum pantai ini tinggal nama....
Ayo palestin, nikmati masa kecil kita sebelum dewasa menjemput .. bahagia ini tanpa beban, tanpa kebencian, dan damai.
Kata ayah, saat dewasa datang maka bahagia akan beranjak pergi, perlahan, semakin lama semakin jauh.... Buram lalu hilang dari pandangan.
Kenapa kak? entahlah dek! mungkin untuk mereka bahagia itu rumit, buat kita sederhana... bermain dan tertawa tulus apa adanya sementara dewasa itu gak jujur, penuh kepalsuan dan kepura-puraan, terlalu banyak teori, merasa pintar, sehingga mereka tak lagi bisa menikmati indahnya laut dan awan... Karena jiwanya tak lagi tenang, pandanglah lurus ke tengah lautan, Seperti ada garis pembatas langit. mereka bahkan tak mampu melihat itu, garis tengah yang membelah warna mempesona pandangan mata, karena mereka terbiasa bicara menang atau kalah bahkan dengan berbagai cara..
Ayo kita berdo'a kak agar tak pernah dewasa ... kata ayah tidak boleh dek, karena bahagia bukan hanya milik kita saja tapi juga milik generasi selanjutnya.. masalahnya apakah kita mau memikirkan mereka? agar kebahagiaan yg kita nikmati sekarang bisa di wariskan, tidak hanya kita saja yg menikmatinya...
Ayah tolong sampaikan meraka yang dewasa, kami tidak mau anak-anak disini nanti kehilangan masa kecilnya seperti generasi kami di Syiria, Palestina, Iraq, Afganistan atau Rohingya...
Ayah beritahu mereka jangan berpura-pura lagi, hiduplah di atas kebenaran.... dan ketulusan..
Pantai Ujong Blang Lhokseumawe, Aceh
salam Nasya & Palestin
Salam steemit Indonesia
@zulsyarif
Menyentuh sekali kata-kata mu nak, selamat brrmain selagi ada waktu, salam steemit
salam kenal bung @jufri salam, terima aksih untuk komentarnya.... sukses selalu