Bukit Eweh adalah sebuah Kampung di bagian Timur Kota Takengon. Berjarak sekitar dua kilometer. Kecamatan Kebayakan.
Merupakan sebuah kampung tua di Gayo. Foto Belanda ini menunjukkan Reje, (Raja) Bukit Eweh berfoto bersama tentara penjajah Belanda.
Banyak Belah (Klan) di Kampung Kebayakan. Seperti Urang (orang) Kala, Jongok, Bukit, Gunung dll. Masing - masing klan ini berada di satu kawasan berdekatan dan hanya dipisahkan oleh jalan atau batas sungai.
Menurut adat , warga dalam satu belah tidak boleh menikah. Ini pantangan. Meski secara agama, sesama warga belah tersebut tidak satu nasab keturunan.
Pernikahan haruslah beda klan atau belah. Seringkali, akibat muda mudi ini, terjadi perang antar kampung. Menggunakan senjata tajam.
Di kala itu, menurut cerita orang tua, kebal senjata tajam adalah hal yang jamak. Bahkan, ada ilmu yang disebut "Kebal Sehari".
Kebal Sehari ini biasanya di picu dengan tembakau. Tembakau yang sudah dimantra, dimakan. Lansung kebal. Tapi cuma sehari.
Foto ini diperkirakan sebelum merdeka. Ekspedisi pertama Belanda ke Tanoh Gayo dimulai tahun 1904. Kopi Arabica pertama di tanam di Gayo tahun 1908, Di Utara Danau Luttawar.
Radja Boekét Ewéh (link) en 1e luitenant Vastenou (rechts) di Atjeh
Sumber :
Posted using Partiko Android
Cerita yang menarik.Terimakasih telah mengunjungi blog saya dan saya akan mengunjingi blog saudara.
Sama sama terima kasih bang @mahlilfisher